Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

Mau Diakui atau Tidak, Pemain Mobile Legends Indonesia Memang Toxic

Rizky Prasetya oleh Rizky Prasetya
20 Agustus 2024
A A
Mau Diakui atau Tidak, Pemain Mobile Legends Indonesia Memang Paling Toxic

Mau Diakui atau Tidak, Pemain Mobile Legends Indonesia Memang Paling Toxic

Share on FacebookShare on Twitter

Saya yakin para pemain Mobile Legends asal Indonesia pernah merasakan ini: sudah ada MM, mage, jungler, dan midlaner, dan pemain terakhir memilih… MM. Layla, Miya, Hanabi, dan sejenisnya. Saya yakin, saat itulah kalian menyesali keputusan kalian main game ini. Saya juga yakin, kalian bertanya-tanya kenapa orang Indonesia bisa toxic betul kalau udah di dalam game.

Tak apa-apa, kalian jelas tak sendiri. Saya pun merasakan itu tiap hari.

Tapi, percayalah, hal ini tak terjadi hanya di Mobile Legends. Sebagai pemain Dota 2, saya menemukan ini juga, meski seringnya di level paling bawah. Hanya saja, saya paling sering menemukannya di Mobile Legends. Dan rata-rata pelakunya adalah orang Indonesia.

Bukan saya memukul rata, tapi rata-rata pemain dengan kelakuan begini yang saya temui ya orang Indonesia. Tahu dari mana? Bukan dari bendera yang jelas. Tapi dari interaksi dan bahasa yang digunakan.

Pertanyaannya, kenapa?

Kalau kalah ya istirahat

Rata-rata, alasan orang melakukan ini, ngepick dua hero dengan role yang sama, itu karena nggak percaya. Kenapa nggak percaya? Alasannya ada dua. Yang pertama, nggak percaya karena di game sebelumnya pemegang role tersebut payah. Yang kedua, karena mereka kalah terus, jadinya mereka memilih untuk main role tersebut, sekalipun mereka nggak jago. Biasanya mereka tiba-tiba ngepick MM atau jungle kalau sudah lose streak. Dua alasan ini, menurut saya nggak ada masuk akalnya sama sekali.

Alasan pertama nggak masuk akal karena sederhana saja, tak semua pemegang role MM itu payah. Kau bisa jago di game pertama dan betul-betul seperti idiot di game kedua. Faktornya banyak, dan yang jelas, kamu belum tentu jadi MM yang lebih jago.

Alasan kedua jauh lebih tidak masuk akal lagi. Kalau kamu lose streak, yang harus kamu lakukan adalah istirahat. Masih ada esok hari. Atau istirahatlah barang dua, tiga, lima jam. Bukannya malah ngepick MM atau jungle, padahal udah ada yang ngepick hero tersebut. Ini serius.

Baca Juga:

5 Pekerjaan yang Bertebaran di Indonesia, tapi Sulit Ditemukan di Turki

Pengalaman Melepas Penat dengan Camping ala Warlok Queensland Australia

Kalau kalian kebetulan main game kalah terus, artinya memang otak kalian capek dan butuh penyegaran. Mau game apa pun, CS2, Dota 2, Mobile Legends, kalau udah lose streak, baiknya kalian jaga jarak. Segarkan otak. Memaksakan main untuk mencari kemenangan hanyalah menambah deretan kekalahan karena ya kalian sudah tak bisa berpikir jernih.

Kekalahan yang menumpuk itu juga bikin emosi kalian jadi tak terbendung. Kalau nekat main, ya jadi orang yang toxic, dan ujung-ujungnya kalah lagi. Lagian kalau dipikir-pikir, kalian main Mobile Legends kalah 5 kali berturut-turut, terus menang sekali abis itu, kan tetep rugi. Coba kalian berhenti pas kekalahan ketiga, misal, kalian ruginya nggak banyak.

Tabiat netizen terbawa ke Mobile Legends

Tapi ini masih tak menjawab, kenapa player Mobile Legends Indonesia itu toxic. Asumsi saya, asumsi loh ya, ini gara-gara tabiat online dibawa-bawa ke game.

Begini, netizen Indonesia kan terkenal begitu buas. Bahkan Microsoft pernah bilang kalau netizen Indonesia adalah netizen paling tidak sopan. Sudah saatnya kita akui sih, kalau itu benar. Sebab, liat saja komen-komen netizen. Pasti kalian bakal ngelus dada.

Saya kayaknya nggak perlu ngasih contoh karena ya, kalian pasti sudah pernah merasakannya.

Nah, tabiat ini, dibawa-bawa ke Mobile Legends, yang basically selain game, dia juga ruang interaksi. Sikap tidak peduli tak hanya diwujudkan dalam nyocot, tapi juga dalam memilih hero. Ya mau kalian jauh lebih jago pake MM, mereka tak peduli. Mau situ udah milih Brody, jangan kaget kalau out of nowhere ada yang ngepick Miya dan Layla.

Nggak kaget kalau mainnya kacrut. Ya gimana, dari awal mereka emang nggak peduli dan bertingkah selayaknya netizen Indonesia yang Microsoft bilang. Nggak mikirin konsekuensi, kalah nggak masalah, kan mereka nggak peduli. Yang peduli tentang kemenangan kan kalian. Begitu kira-kira.

Tak peduli konsekuensi

Perkara konsekuensi ini menarik sebenarnya. Sebelum main Mobile Legends, saya kerap main Dota 2 dengan kawan saya. Dan salah satu kawan saya ada yang mainnya jelek betul. Parahnya, dia sebenernya tahu kalau dia jelek dan bikin timnya menderita. Tapi dia nggak peduli, bagi dia main game itu fun. Kalau main jelek udah ngasih dia rasa senang, ya ngapain main serius.

Bagi saya pribadi, ini aneh. Apanya yang menyenangkan coba dari kalah terus-terusan?

Oke, itu preferensi pribadi. Tapi ada hal serius yang perlu kita cermati, yaitu betapa banyak orang tak peduli konsekuensi, meski itu efeknya ke sekelilingnya.

Kita nggak hanya bicara tentang Mobile Legends doang ini. Banyak orang yang beneran nggak peduli konsekuensi. Contoh, motoran sambil merokok, berkendara ugal-ugalan, mengubah undang-undang, dan terakhir, mengemplang pajak. Contoh ini kita lihat tiap hari, dan seakan-akan nggak ada berkurangnya. Malah seakan-akan makin lestari.

Mobile Legends cuma puncak gunung es

Apa yang terjadi di Mobile Legends, ya hanya puncak gunung es. Kenapa player Mobile Legends Indonesia itu toxic, ya mau gimana lagi, ini cuma efek dari apa yang dijalani tiap hari.

Mungkin kalian tersinggung dengan tulisan saya ini. Ya, saya paham. Sebab kalian bisa jadi tak tergolong orang yang toxic, dan saya tak mau mengaku orang yang bersih juga. Tapi, kita tidak bisa memungkiri, bahwa kenyataannya memang begini. Yang bisa kita lakukan sih, ya cuma berusaha jadi pribadi yang lebih baik di dalam Mobile Legends, setidaknya ya nggak ngepick MM kalau udah ada MM lain, lah.

Baiknya, kita tidak lagi berlindung di balik kalimat “nggak semua pemain ML Indo kek begini!”. Saya juga tahu, kalau nggak semua player Indo begini. Masalahnya, tiap ketemu pemain ajaib, rata-rata dari Indo, terus mau gimana?

Mau bilang oknum, kok banyak. Kalau kek gitu mah bukan oknum lagi, tapi mabes!

Penulis: Rizky Prasetya
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Mobile Legends Kan Game Strategi, Wajar Dong Kalau Mainnya Diatur

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 20 Agustus 2024 oleh

Tags: Indonesiamobile legendstoxic
Rizky Prasetya

Rizky Prasetya

Redaktur Mojok. Founder Kelas Menulis Bahagia. Penulis di Como Indonesia.

ArtikelTerkait

Membandingkan Riasan Pengantin di Indonesia dengan di Korea itu Wagu Terminal Mojok

Membandingkan Riasan Pengantin di Indonesia dengan Korea Itu Wagu!

24 Januari 2022
Singapura Negara Kaya, tapi Rapat Pejabatnya Terlalu Pelit dan Sederhana

Singapura Negara Kaya, tapi Rapat Pejabatnya Terlalu Pelit dan Sederhana

18 Mei 2024
babe haikal

Argumentasi Ulama Oposisi ala Babe Haikal Hassan yang Ramashook

2 Agustus 2019
5 Band Indonesia yang Saya Harap Bisa Reuni Lagi Mojok.co

5 Band Indonesia yang Saya Harap Bisa Reuni

8 Desember 2024
Hidup di Indonesia Hari Ini: Makan Siang dengan Kabar Buruk, Makan Malam dengan Kecemasan

Hidup di Indonesia Hari Ini: Makan Siang dengan Kabar Buruk, Makan Malam dengan Kecemasan

21 Februari 2025
Kebiasaan Buruk Jemaah Umroh Indonesia yang Bikin Petugas Bandara Madinah Ngelus Dada Mojok.co

Kebiasaan Buruk Jemaah Umroh Indonesia yang Bikin Petugas Bandara Madinah Ngelus Dada

7 Februari 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Video Tukang Parkir Geledah Dasbor Motor di Parkiran Matos Malang Adalah Contoh Terbaik Betapa Problematik Profesi Ini parkir kampus tukang parkir resmi mawar preman pensiun tukang parkir kafe di malang surabaya, tukang parkir liar lahan parkir

Rebutan Lahan Parkir Itu Sama Tuanya dengan Umur Peradaban, dan Mungkin Akan Tetap Ada Hingga Kiamat

2 Desember 2025
Feeder Batik Solo Trans, Angkutan yang Bikin Iri Orang Magelang Mojok.co

Feeder Batik Solo Trans, Angkutan yang Bikin Iri Orang Magelang

2 Desember 2025
Angka Pengangguran di Karawang Tinggi dan Menjadi ironi Industri (Unsplash) Malang

Ketika Malang Sudah Menghadirkan TransJatim, Karawang Masih Santai-santai Saja, padahal Transum Adalah Hak Warga!

29 November 2025
Malang Nyaman untuk Hidup tapi Bikin Sesak Buat Bertahan Hidup (Unsplash)

Ironi Pembangunan Kota Malang: Sukses Meniru Jakarta dalam Transportasi, tapi Gagal Menghindari Banjir

5 Desember 2025
3 Alasan Soto Tegal Susah Disukai Pendatang

3 Alasan Soto Tegal Susah Disukai Pendatang

30 November 2025
Mahasiswa UIN Nggak Wajib Nyantri, tapi kalau Nggak Nyantri ya Kebangetan

Mahasiswa UIN Nggak Wajib Nyantri, tapi kalau Nggak Nyantri ya Kebangetan

30 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.