Sebagai fans Arsenal, saya memuji kehebatan Manchester United musim ini. Jika musim lalu MU dikenal sebagai klub yang menang mulu lewat jalur penalti, kini menang dengan cara murni. Coba kalian tengok statistiknya, klub yang mendapatkan penalti terbanyak sejauh ini bukan MU, tapi Leicester City. Ini artinya, tanpa bantuan wasit, MU ternyata jago. Dan pemain-pemain macam Bruno Fernandes, Marcus Rashford, maupun Paul Pogba sudah nggak pernah melakukan diving lagi. Mereka sudah tobat. Salut.
Kemenangan-kemenangan yang didapat Manchester United dengan cara murni, justru mengantarkan mereka ke posisi kedua klasemen sementara Liga Inggris (kenapa nggak dari dulu main kayak gitu?). Sekarang, posisi MU satu strip di bawah Liverpool. Ditambah lagi poin kedua klub ini berdekatan. Dan ia punya satu pertandingan sisa. Ini artinya, MU ada kemungkinan besar buat menggeser Liverpool di posisi pertama. Siapa sangka, ya? Klub yang sering diceng-cengin “Gini doang nih grup neraka” pelan-pelan menjadi klub jago.
Nah, oleh karena Manchester United sudah jago, saya yakin kalau klub ini akan menjadi calon favorit juara musim ini. Berikut adalah tiga alasannya.
Pelatihnya yang selalu tersenyum
Ole Gunnar Solskjaer, pelatih Manchester United, jika dibandingkan dengan Frank Lampard, Mikel Arteta, dan Juergen Klopp, ia lebih tenang ketika klub asuhannya mengalami kekalahan. Ketenangan Ole bisa kalian lihat ketika ia berdiri di pinggir lapangan. Bahkan, ketika diwawancarai sama media. Iya, Ole selalu tersenyum.
Hal ini berbeda dengan Frank Lampard, pelatih Chelsea itu sering terlihat murung ketika klub asuhannya tampil buruk. Mikel Arteta juga sama, saya tahu sendiri. Ia kerap menggeleng-gelengkan kepala dan mematung ketika Arsenal kalah. Begitu pun dengan pelatih sehebat Jurgen Klopp, mulutnya sering menganga di pinggir lapangan. Akan tetapi, Ole Gunnar Solskjaer nggak begitu. Ole yaaa tersenyum saja kalau MU kalah.
Saya ingat sama salah satu perkataan Thomas Alva Edison, ia berkata bahwa tersenyum dapat membangkitkan spirit terhadap orang-orang di sekitar kita. Nah, dengan bibir Ole yang selalu tersenyum, ia membangkitkan semangat optimisme kepada para pemainnya. Terlebih, Ole sering membela pemainnya meski tampil buruk. Hasilnya bisa kita lihat, Manchester United yang di awal musim terseok-seok, kini berada di papan atas. Mari kita akui saja, senyum Ole adalah senyum optimis. Ia menjadi salah satu faktor penting bagi MU untuk merengkuh trofi Liga Inggris musim ini.
Komposisi pemain yang tepat
Sejak kalah di kandang melawan Arsenal pada awal November lalu, Manchester United belum kalah lagi di Liga Inggris. Salah satu kuncinya adalah komposisi pemain yang diturunkan MU sudah tepat. Saya kadang heran sama fans MU yang berseliweran di timeline Twitter, kenapa sih kalian masih suka marah-marah sama pemain macam Daniel James atau Anthony Martial? Kalian tahu apa soal pemain yang diturunkan sama pelatih kebanggaan kalian?
Daniel James tampil apik ketika sukses membantai Leeds United. Anthony Martial juga sama, ia pemain yang ketika bola ada di kakinya bikin berbahaya bagi bek lawan. Selain itu, fans MU sering protes ketika Donny van de Beek jarang dimainkan. Padahal, Scott McTominay sekarang jadi sorotan pandit-pandit luar karena kehebatannya. Mereka juga sering gregetan kepada Victor Lindelof yang konon banyak melakukan kesalahan. Tapi, lihat sekarang. Ole sudah mulai sadar, ia menduetkan Eric Bailly dan Harry Maguire sehingga ketika laga melawan Wolves, De Gea clean sheet. Edinson Cavani yang kalian inginkan agar tampil sebagai starter, sudah dimainkan juga. Nah, komposisi pemain yang tepat inilah membikin MU calon favorit juara musim ini.
Fans MU sudah nggak berlebihan lagi
Seperti yang kita ketahui, fans MU dikenal sebagai fans yang sombong di muka bumi ini. Salah satu buktinya yaitu ketika terjadi blunder dari admin @ManUtd_Id, “Gini doang nih grup neraka”. Tapi, sejak blunder tersebut, kini fans MU kalau menang sudah nggak berlebihan lagi di media sosial. Akun @OneStopUnited yang pernah saya wawancarai, ia sering menyampaikan kepada para pengikutnya. Katanya, jangan dulu ngomongin juara.
Beberapa teman saya di Twitter sering ngetwit begini, “Jangan berlebihan merayakan kemenangan karena tim ini belum konsisten”. Artinya adalah dengan ngetwit begitu, boleh jadi kalau kata orang-orang mah mereka sedang merendah untuk meroket, klub kebanggaan mereka sebenarnya sedang diyakini bakal juara. Dan saya yakin juga, klub ini akan menjadi calon favorit juara musim ini.
Harapan saya sih semoga fans MU nggak blunder lagi. Jangan sampai mereka ngetwit, “Gini doang nih klub-klub Premier League?” Sebab, bagi klub kesayangan mereka, juara ada di depan mata. #GGMU
BACA JUGA 5 Rekomendasi Kaos Polos buat Cowok biar Nggak Pakai Warna Hitam dan Putih Doang! dan tulisan Muhammad Ridwansyah lainnya.