• Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Login
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
    • Mojok.co
  • NusantaraHOT
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Sapa Mantan
    • Gadget
    • Personality
  • Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Politik
  • Profesi
  • Home
    • Mojok.co
  • NusantaraHOT
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Sapa Mantan
    • Gadget
    • Personality
  • Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Politik
  • Profesi
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
  • Pojok Tubir
  • Kampus
  • Hiburan
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup Olahraga

Kita Semua Suka Pelajaran Olahraga

Muhammad Ikhdat Sakti Arief oleh Muhammad Ikhdat Sakti Arief
14 Agustus 2019
A A
pelajaran olahraga

pelajaran olahraga

Share on FacebookShare on Twitter

Waktu sekolah dulu, kita pasti punya yang namanya mata pelajaran favorit. Saat SD, mata pelajaran (mapel) favorit saya itu Matematika. Masuk SMP, Matematika masih menjadi pelajaran favorit saya. Saat masuk SMA, saya tidak lagi punya mapel favorit. Semua mapel jadi kelihatan sulit. Apalagi yang berhubungan dengan hitung-hitungan.

Ada satu mata pelajaran yang saya rasa menjadi favorit semua orang. Tidak peduli sekolahnya di mana, suka belajar atau tidak, Penjaskes tetap menjadi favorit semua siswa. Kami menyenangi mapel Penjaskes bukan supaya sehat. Atau bisa menambah pengetahuan. Kami suka mapel Penjaskes karena artinya kita akan punya waktu untuk bermain selama satu jam pelajaran.

Entah dengan sekolah kalian. Tapi di sekolahku dulu, Penjaskes adalah mapel yang jarang belajar tentang teori. Tidak seperti mapel lain (IPA misalnya) yang kita harus duduk di kelas menyalin materi pelajaran yang dibacakan oleh guru. Penjaskes lebih kepada praktek.

Guru olahraga juga biasanya lebih asyik. Di balik tubuh bidang penuh otot yang mereka punya, mereka suka bergurau. Tidak ada tekanan sama sekali yang dirasakan oleh murid. Oleh sebab itu, tidak ada alasan bagi kami untuk tidak menyukai mata pelajaran Penjaskes (Pendidikan Jasmani dan Kesehatan).

Sebelum memulai pelajaran, biasanya akan diawali dengan jogging dan juga sedikit pemanasan. Guru olaharaga kemudian akan sedikit memberikan teori dalam permainan yang akan dimainkan. Setelah itu, guru hanya akan menjadi wasit pertandingan.

Saat mata pelajaran olahraga, kami akan bermain sepuasnya. Siswa laki-laki (selalu) main bola, perempuan main bola voli. Bahkan ada yang memilih main kelereng atau main karet. Yang sekedar menonton sambil minum es cendol juga ada.

Saya punya pengalaman yang menurut saya cukup lucu dengan pelajaran olahraga. Waktu itu saya masih duduk di bangku SD. Saat mata pelajaran olahraga, guru mau mengecek denyut nadi kami selama satu menit sebelum melakukan jogging. Kami disuruh untuk menghitungnya.

Setelah satu menit, kami ditanyai satu persatu berapa denyut nadi kami selama semenit. Kalau tidak salah ingat, waktu itu saya ada di sekitaran  60-70 denyut per menit. Lupa berapa pastinya. Ternyata ada teman saya yang denyut nadinya hanya 30 kali (kira-kira begitu).

“Ko salah hitung itu. Masa’ hanya 30,” kata guru saya waktu itu.

“Betulan Pak Guru, da tidak terasa mi lagi,” kata teman saya.

Kita tahu bersama kalau denyut nadi itu tidak mungkin berhenti atau hilang. Kecuali kalau kita sudah mati. Saya mencoba untuk berpikir positif. Mungkin teman saya ini adalah mutan.

Jam olahraga ini menyenangkan. Tidak seperti mapel lain yang cennderung bikin kepala pusing, mapel penjaskes malah bikin senang. Bahkan kami tidak akan keberatan kalau jam olahraga itu ada setiap hari. Berjam-jam juga kami tidak masalah.

Dan sebenarnya, kami memanganggap setiap hari  itu memang ada jam olahraga. Setiap kali ada jam kosong, kami akan langsung ke perpustakaan lapangan bola. Tentu saja kami punya bola sendiri. Karena kalau ambil bola yang ada di sekolah pasti tidak diizinkan.

Mapel Penjaskes ini sebenarnya lebih pantas disebut sebagai mapel sepak bola. Karena setiap pelajaran olahraga, kami paling sering bermain bola. Bola voli yang seharusnya dipukul pakai tangan, kami malah jadikan bola kaki.

Kami suka jam olahraga bukan hanya pada pagi hari. Siang bolong panas terikpun kami tidak gentar. Makanya kulit kami itu gelap eksotis.

Jam olahraga hanya ada sekali dalam seminggu. Makanya ketika kami memutuskan mengisi jam kosong dengan bermain bola, kami pakai baju putih atau baju batik. Tidak heran kerah baju kami berwarna kuning keemasan. Dan biasanya, kami akan mengikuti pelajaran selanjutnya dengan baju basah karena keringat dan bau yang menyengat.

Melihat hal tersebut, guru-guru kami membuat peraturan. Main bola hanya boleh kalau pakai baju olahraga. Seperti banyaknya peraturan di negeri ini yang bisa diakali, peraturan dari guru-guru kami ini sama sekali tidak ada apa-apanya. Karena kami punya solusinya. Setiap hari kami membawa baju olahraga ke sekolah. Ketika ada jam kosong, kami mengenakan baju olahraga tersebut. Dan tentu saja peraturan yang dibuat oleh guru-guru tadi tidak berlaku. Dan otomatis kami kebal hukum. Gampang sekali.

Secinta-cintanya seseorang dalam belajar, waktu kosong tetaplah menjadi favorit semua anak bangsa—untuk main bola. Kecuali Mbak Najwa dan juga Maudy Ayunda. Dan mata pelajaran yang berasa seperti tidak sedang belajar adalah waktu jam olahraga.

Sepertinya kita harus berterima kasih kepada orang yang memasukkan penjaskes dalam kurikulum sekolah. Karena ide cemerlang beliau, kita punya pelajaran yang dicintai semua murid di sekolah. Dan kalau ada mata pelajaran yang muridnya tidak pernah bolos atau alpa (kecuali kalau terpaksa) dan mengikuti pelajaran dengan ikhlas, saya cukup yakin penjaskes adalah mata pelajaran tersebut. (*)

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) yang dibikin untuk mewadahi sobat julid dan (((insan kreatif))) untuk menulis tentang apa pun. Jadi, kalau kamu punya ide yang mengendap di kepala, cerita unik yang ingin disampaikan kepada publik, nyinyiran yang menuntut untuk dighibahkan bersama khalayak, segera kirim naskah tulisanmu pakai cara ini.

Terakhir diperbarui pada 4 Februari 2022 oleh

Tags: kenakalan remajaMasa SekolahMata Pelajaranolahragapenjaskes

Ikuti untuk mendapatkan artikel terbaru dari Terminal Mojok

Unsubscribe

Muhammad Ikhdat Sakti Arief

Muhammad Ikhdat Sakti Arief

Nama saya Ikhdat, seorang pengangguran (semoga cepat dapat kerja) pecinta senja, penikmat kopi (biar dibilang anak indie) yang suka nulis.

ArtikelTerkait

Jangan Anggap Mudah Bahasa Indonesia kalau Nulis Saja Masih Sering Salah

Jangan Anggap Mudah Bahasa Indonesia kalau Nulis Saja Masih Sering Salah

7 Februari 2023
Perlengkapan Olahraga Lari Itu Murah, yang Mahal Istikamahnya Terminal Mojok

Perlengkapan Olahraga Lari Itu Murah, yang Mahal Istikamahnya

20 Januari 2023
6 Momen Kampret Akibat Ejekan Nama Bapak (Unsplash)

Ejekan Nama Bapak yang Menciptakan 6 Momen Menyebalkan

25 Desember 2022
4 Kesalahan yang Sering Orang Lakukan Saat Jogging Terminal Mojok

4 Kesalahan yang Sering Orang Lakukan Saat Jogging

19 November 2022
Bahasa Indonesia, Mata Pelajaran yang Jadi Musuh para Siswa Terminal Mojok

Bahasa Indonesia, Mata Pelajaran yang Jadi Musuh para Siswa

11 November 2022
4 Kolam Renang Terbaik di Jogja Terminal Mojok

4 Kolam Renang Terbaik di Jogja, Cocok buat Main Air Sesekali

2 November 2022
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
kolope

Kolope: Umbi Hutan yang Pernah Menjadi Makanan Pokok Masyarakat Muna

Kesalahan Saat Berburu Diskon Belanja yang Menimbulkan Kecewa terminal mojok.co

Menjelang Hari Kemerdekaan: Banyak Diskon Bertebaran di Pusat Perbelanjaan

Separuh Wajah

Alasan Kami Para Cewek yang Hobi Foto Separuh Wajah



Terpopuler Sepekan

Ibu Kota Jawa Timur Boleh Pindah ke Mana Saja, Asal Nggak ke Lamongan
Nusantara

Ibu Kota Jawa Timur Boleh Pindah ke Mana Saja, Asal Nggak ke Lamongan

oleh Firdaus Ala Illiyyin
25 Maret 2023

Terserah mau pindah ke mana aja, asal nggak ke Lamongan, deh.

Baca selengkapnya
Derita Pemilik Honda CS1, Mulai dari Biaya Servisnya Mahal Sampai Disinisin Montir di Bengkel

Derita Pemilik Honda CS1, dari Biaya Servis yang Mahal Sampai Disinisin Montir di Bengkel

25 Maret 2023
Pengalaman Saya Naik ATR 72, Pesawat Baling-baling yang Katanya Berbahaya

Pengalaman Saya Naik ATR 72, Pesawat Baling-baling yang Katanya Berbahaya

23 Maret 2023
3 Dosa Tempat Kursus Bahasa Inggris di Kampung Inggris Pare yang Bikin Kecewa

3 Dosa Tempat Kursus Bahasa Inggris di Kampung Inggris Pare yang Bikin Kecewa

20 Maret 2023
Tersiksa dari Bali ke Jepang Bersama Maskapai LCC Terbaik di Dunia Bernama AirAsia

Tersiksa dari Bali ke Jepang Bersama Maskapai LCC Terbaik di Dunia Bernama AirAsia

19 Maret 2023

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=_zeY2N8MAE4

Subscribe Newsletter

* indicates required

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
DMCA.com Protection Status

© 2023 Mojok.co - All Rights Reserved .

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Login
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
    • Sapa Mantan
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Hewani
    • Kecantikan
    • Nabati
    • Olahraga
    • Otomotif
    • Personality
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Acara TV
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2023 Mojok.co - All Rights Reserved .

Halo, Gaes!

atau

Masuk ke akunmu di bawah ini

Lupa Password?

Lupa Password

Silakan masukkan nama pengguna atau alamat email Anda untuk mengatur ulang kata sandi Anda.

Masuk!