Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kuliner

Kecap Bango Adalah Sebenar-benarnya Kecap, yang Lain KW

Ricky Alfandi oleh Ricky Alfandi
16 September 2021
A A
konspirasi logo kecap bango mojok

konspirasi logo kecap bango mojok

Share on FacebookShare on Twitter

Seperti Romeo dan Juliet, milenial dengan kemiskinan, lidah saya ditakdirkan untuk hanya cocok dengan kecap Bango. Yang lain mah KW.

Indonesia adalah surganya bumbu. Bisa dibilang gara-gara hal ini, negara kita dijajah oleh bangsa-bangsa lain. Ironis memang. Yang nggak punya bumbu mereka, yang sengsara kita. Kan bukan salah bangsa kita juga. Mereka yang nggak punya palawija, kita yang disuruh nelangsa. Kan sedih akutu.

Dari segala bumbu yang ada di Indonesia, kecap adalah barang yang hampir tidak pernah absen dari dapur orang-orang Indonesia. Saya bilang hampir, ya kalau pas kecapnya abis, barang tersebut otomatis absen.

Lucu nggak? Lucu lah.

Dari banyaknya brand kecap yang bermunculan, lidah saya memilih Bango. Saya sudah (berusaha) mencoba banyak merek kecap lain. Tapi, seperti Romeo dan Juliet, milenial dengan kemiskinan, lidah saya ditakdirkan untuk hanya cocok dengan kecap ini. Saya punya alasan kuat kenapa kecap ini adalah kecap terbaik. Setidaknya bagi saya. Kalau kalian nggak cocok, bodo amat.

Pertama, kecap Bango ini memiliki karakteristik yang khas dibandingkan dengan kecap-kecap lainnya. Yang menjadi karakteristik dari kecap Bango ini adalah aroma sedap-sedap wangi yang khas. Aroma kecap yang wangi dibarengi dengan rasa yang tak ada tandingannya, pastinya menjadi andalan yang dapat memanjakan lidah konsumen saat menikmatinya.

Kedua, kecap ini memiliki cocok dengan lidah-lidah orang Indonesia, yaitu manis. Rasa manis tersebut nggak hanya terkecap di lidah, tapi bisa kita cium dari aromanya. Meski tak semua orang suka manis, tapi saya yakin manisnya kecap Bango nggak berlebihan.

Kecuali kecapnya kalian minum. Nah itu baru… baru gila.

Ketiga, mungkin banyak dari pembaca yang bertanya, kenapa harus Bango? Ya, karena yang paling sering muncul iklannya kecap Bango, wkwkwk. Konsep iklan kecap ini unik, yakni dibuat agak-agak kuno, tapi estetik. Kalau menurut sumber website, kecap Bango adalah merek kecap turun-temurun sejak dari 1928 yang mengutamakan tradisi, kepenuhan hati, serta kualitas yang tinggi.

Kecap lain hanya manis, Bango tidak. Kecap ini memberikan contoh bagaimana seharusnya kecap itu dibuat. Tak hanya manis, namun berilah rasa-rasa dan aspek lain yang sekiranya memberi orang alasan agar selalu kembali pada produknya.

Lagipula kalau hanya manis doang, kasian sama orang-orang di akhir bulan. Sudah bukan rahasia bahwa banyak orang di akhir bulan mengaktifkan mode survive mereka dengan makan nasi kecap. Kalau rasa kecapnya cuma manis, ya kasian. Kek makan nasi pake gula doang. Enak kagak, mual iya.

Dari beberapa alasan tersebut, tidak berlebihan rasanya kalau saya memuja-muja kecap Bango sebagai sebenar-benarnya kecap. Campuran dari karakteristik, rasa, aroma serta tambahan iklan yang membuat saya tertarik. Bahkan, saya berpikiran kalau kecap Bango dijejerkan dengan kecap lain malah nggak pantas. Sebab, kecap ini ada di tingkat lain. Atasnya nomor satu, kalau ada.

Bagi yang punya pendapat lain, monggo bikin artikel balasan atau tulis di komentar. Tapi, tak akan menggoyahkan keyakinan saya. Lagian, ngapain debat perkara kecap dah.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 16 September 2021 oleh

Tags: kecapKecap BangoKuliner
Ricky Alfandi

Ricky Alfandi

Terkadang suka nulis, terkadang malu dengan tulisannya.

ArtikelTerkait

kecap

Kecap Manis yang Terdiskriminasi

2 Agustus 2019
Bertahun-tahun Merantau di Kediri Bikin Saya Sadar, Nggak Semua Orang Cocok Hidup di Daerah Ini Mojok.co surabaya

Bagi Mahasiswa Asal Surabaya yang Merantau ke Kediri, Catat 3 Hal Ini agar Kalian Tidak Menderita Selama (Setidaknya) 4 Tahun di Kota Ini

16 September 2024
Betapa Menyebalkannya Kemasan Kecap dengan Auto Lock: Ditekan Pelan Keluar Dikit, Dikasih Tenaga Malah Tumpah

Betapa Menyebalkannya Kemasan Kecap dengan Auto Lock: Ditekan Pelan Keluar Dikit, Dikasih Tenaga Malah Tumpah

19 Mei 2023
5 Kuliner Bernuansa Joglo di Kota Jogja terminal mojok.co

5 Kuliner Bernuansa Joglo di Kota Jogja

20 Desember 2021
Kopi Hitam Tidak Ada Sangkut Pautnya Dengan Kejantanan Seseorang terminal mojok.co

Kopi Hitam Tidak Ada Sangkut Pautnya dengan Kejantanan Seseorang

4 Februari 2021
Pengalaman Spiritual yang Saya Alami Saat Bertemu Rawon Kuah Kecap

Pengalaman Spiritual yang Saya Alami Saat Bertemu Rawon Kuah Kecap

20 Maret 2020
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Tidak Semua Orang Doyan Makan Nasi Pecel GOR Satria Purwokerto yang Menyalahi Kodrat, Sebaiknya Pikir Ulang Sebelum Mencicipinya Mojok.co

Tidak Semua Orang Doyan Pecel di GOR Satria Purwokerto yang Menyalahi Kodrat, Sebaiknya Pikir Ulang Sebelum Mencicipinya

11 Juli 2025
Semarang, Kota yang Nanggung dan Membosankan (Unsplash)

Dulu Pengin Segera Kabur dari Semarang, Kota yang Nanggung dan Membosankan, kini Selalu Kangen Setelah Kerja di Jakarta

12 Juli 2025
4 Lumpia Semarang yang Bikin Kecewa Wisatawan, Jangan Dibeli

4 Lumpia Semarang yang Bikin Kecewa Wisatawan, Jangan Dibeli

11 Juli 2025
Sebagai Warlok Jogja, Saya Akui Bahasa Walikan Malang Lebih Mudah Dipahami daripada Bahasa Walikan Jogja

Sebagai Warlok Jogja, Saya Akui Bahasa Walikan Malang Lebih Mudah Dipahami daripada Bahasa Walikan Jogja

15 Juli 2025
Admin Medsos KAI Sigap dan Komunikatif, Humas Pemerintah Harusnya Belajar dari Mereka

Admin Medsos KAI Sigap dan Komunikatif, Humas Pemerintah Harusnya Belajar dari Mereka

10 Juli 2025
Ironi Mahasiswa Jurusan Pendidikan: Buangan dan Tidak Ingin Menjadi Guru Mojok.co

Menyesal Kuliah Jurusan Pendidikan, Tiga Tahun Mengajar di Sekolah Nggak Kuat, Sekolah Menjadi Ladang Bisnis Berkedok Agama

15 Juli 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=ek8g_0FrLQM

DARI MOJOK

  • Laptop ASUS: Meski Busuk dan Bikin Malu sama Orang Berlaptop “Apel Kroak”, Tapi Saksi Banyak Orang Tuntaskan Skripsi hingga Cari Cuan
  • Apresiasi untuk Ayah yang Antar Anak ke Sekolah Hanyalah Perayaan Simbolis, Pemerintah Belum Selesaikan Masalah Utama
  • KKN Mending Dihapus Sekalian kalau Isinya Cuma Drama dan Programnya Gini-gini Aja
  • Pupuk Organik Buatan Sendiri Jadi Andalan di Tengah Krisis Bertani
  • 4 Dosa Warteg Mempermainkan Menu demi Untung Besar, tapi Bikin Kapok Pelanggan
  • Ironi Mahasiswa KKN: Merasa Berjasa Membangun Desa Orang tapi Tak Berguna di Desa Sendiri

AmsiNews

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.