Kalau ada warung madura berdiri di sekitar kafe, percaya sama saya, kafe itu pasti ramai.
Menurut kitab suci, Tuhan itu menciptakan manusia berpasang-pasangan agar mereka saling mengenal. Itu benar. Dan tidak hanya manusia saja yang diciptakan berpasang-pasangan. Ada banyak ciptaan Tuhan lain (dan beserta turunannya) yang juga diciptakan berpasang-pasangan, atau setidaknya berdekatan. Tujuannya juga tidak hanya sebatas agar saling mengenal, tetapi juga menjadi manfaat bagi satu sama lain.
Ada Indomaret dan Alfamart yang sepertinya juga sudah ditakdirkan berdekatan. Ada kampus dan kos-kosan yang juga sudah ditakdirkan berdekatan. Ada soto dan kecap yang juga diciptakan untuk berpasangan. Ada aku dan kamu, eh kalau ini sayangnya nggak jadi berpasangan, sih. Dan ada juga kafe dan warung Madura yang belakangan ini seperti sudah ditakdirkan untuk berdekatan satu sama lain.
Mungkin kalian bertanya-tanya mengapa kafe dan warung Madura itu akhir-akhir ini seperti ditakdirkan untuk berdekatan. Padahal, keduanya seperti tidak punya irisan yang signifikan. Kafe menawarkan kopi dan beberapa makanan (baik ringan atau berat), sedangkan warung Madura menawarkan segala barang yang kita butuhkan dengan layanan 24 jam. Lalu mengapa mereka seperti ditakdirkan berdekatan?
Begini penjelasannya. Di era sekarang ini, kafe sudah menjelma menjadi pusat peradaban. Maksudnya, kafe tidak hanya sebagai tempat ngopi atau nongkrong saja. Kafe sudah menjadi tempat berkumpulnya manusia dengan segala keperluannya. Ada yang memang sekadar nongkrong atau ngopi-ngopi kecil, tapi ada juga yang memanfaatkan kafe lebih dari itu. Ada yang bekerja, ada yang meeting, ada yang pacaran, ada juga yang memanfaatkan kafe sebagai tempat kreatif (acara musik, dsb).
Guna mengakomodasi agar kafe dapat dipakai dengan berbagai macam tujuan oleh pelanggan, pihak kafe tentu mempunyai strategi khusus agar segalanya terpenuhi. Tujuannya satu, agar kafe tersebut bisa ramai dan pelanggan mau untuk balik lagi ke kafe tersebut. Strateginya tentu dimulai dengan pemilihan lokasi yang strategis (bisa dekat kampus atau dekat dengan perkantoran). Lalu kualitas menu, baik itu makanan atau minuman, juga harus bagus dan enak. Itu penting.
Selain itu, penyesuaian harga juga perlu diperhatikan. Harga menu jika sebuah kafe letaknya di sekitar kampus tentu akan berbeda dengan kafe yang letaknya di kawasan perkantoran. Selain harga, ada juga tata letak kafe yang harus memperhatikan kenyamanan pengunjung. Akses stop kontak tiap meja dan koneksi WiFi yang optimal juga jadi alasan mengapa kafe bisa ramai. Satu yang tidak kalah penting, adalah akses jalan serta parkiran yang memadai juga menjadi poin penting.
Itu faktor yang umum. Sekarang faktor yang kurang umum, tapi sangat penting yang membuat kafe bisa ramai. Salah satu jawabannya adalah keberadaan warung madura yang ada di sekitar kafe. Keberadaan warung madura di sekitar kafe ini benar-benar membuktikan bagaimana manfaat hidup berdampingan dan berdekatan.
Sebagian besar orang yang nongkrong di kafe itu biasanya tidak menghabiskan satu atau dua jam saja. Mereka biasanya nongkrong lebih dari tiga jam, bahkan ada yang dari siang sampai malam. Dan sebagian besar orang yang nongkrong di kafe berjam-jam ini adalah perokok. Inilah bagaimana peran warung madura di sekitar kafe itu benar-benar penting.
Seperti kita ketahui, warung madura itu terkenal dengan pelayanannya yang 24 jam dan betapa lengkapnya apa yang mereka jual. Kita bisa mendapatkan apa saja di warung madura, termasuk rokok. Di warung madura, kita bisa mendapatkan rokok apa saja yang tidak ada di warung lain atau minimarket. Rokok-rokok yang mungkin namanya masih awam di telinga kita, namun sudah jadi favorit banyak orang.
Maka tak heran jika banyak kafe-kafe yang ramai oleh pengunjung, pasti ada warung madura yang berdiri tidak jauh dari kafe tersebut. Bayangkan kalau tidak ada warung madura di sekitar kafe, atau warung maduranya jauh dari kafe, pasti agak malas mau nongkrong lama di sana. Kalau kita kehabisan rokok, butuh effort banyak untuk cari warung madura. Harus keluar dulu, pergi pakai motor, ribet pokoknya.
“Memangnya di kafe itu nggak jual rokok, ya? Bukannya ada kafe yang jual rokok?”
Memang ada kafe yang jual rokok, tapi tidak semua kafe. Kalaupun ada kafe yang jual rokok, pasti harga rokoknya sedikit lebih mahal dan rokoknya juga dari satu atau dua merek saja. Biasanya dari produk Gudang Garam atau Djarum, tidak lengkap seperti warung madura.
“Kan bisa beli rokok di Indomaret atau Alfamart?”
Iya, memang bisa. Tapi, rokok di Indomaret dan Alfamart itu tidak lengkap. Belum lagi Indomaret dan Alfamart kerap ada parkirnya. Indomaret dan Alfamart itu juga kadang tidak buka 24 jam. Kalau kita nongkrong di kafe sampai tengah malam gimana? Ya solusinya adalah warung madura. Itulah mengapa keberadaan warung Madura di sekitar kafe itu jadi salah satu aspek penting mengapa sebuah kafe itu bisa ramai.
Keberadaan warung madura di sekitar kafe ini juga jadi bukti bahwa sebagai manusia kita harus bermanfaat bagi sesama. Bayangkan ada kafe dengan warung madura yang berdiri tidak jauh dari kafe tersebut. Jika kafenya ramai, biasanya warung juga kebagian rezekinya. Kafenya untung, warung madura di sekitarnya juga untung. Sama-sama bermanfaat, kan?
Gimana? Sepakat, kan, bahwa warung madura dengan pelayanan 24 jamnya dan kelengkapan rokok yang dijual jadi faktor ramainya sebuah kafe? Tentunya bukan jadi satu-satunya faktor penting ramainya sebuah kafe. Itu hanya satu faktor saja. Ada banyak faktor sebuah kafe bisa ramai, seperti yang sudah saya jelaskan singkat di awal.
Penulis: Iqbal AR
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA Perbedaan Mencolok Warung Kelontong Milik Orang Madura dan Batak