Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Kata Ibu, Umur Rawan Selingkuh Usia 31, 35, dan 45 Tahun

Dyan Arfiana Ayu Puspita oleh Dyan Arfiana Ayu Puspita
30 Mei 2020
A A
tanda-tanda puber kedua rumah tangga usia rawan selingkuh puber kedua selama mojok.co

tanda-tanda puber kedua rumah tangga usia rawan selingkuh puber kedua selama mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Kalau orang sudah kumpul, pasti ada saja obrolan seru di antara mereka. Begitu juga ketika saya, ibu, dan si bontot yang masih kelas XI SMA kumpul. Dijamin rame. Ada saja yang diobrolin. Mulai dari cerita lucu kita waktu kecil yang kembali di-spill sama ibu, sampai tentang pengalaman hidup ibu yang menurut beliau penting sekali untuk diketahui kami, anak perempuannya.

Saat terakhir bertemu, kepada kami Ibu mewanti-wanti tentang usia-usia yang berdasarkan pengalaman beliau adalah usia yang rawan selingkuh. Ini bukan karena efek drakor pelakor itu, ya…. Percayalah, ibu saya sama seperti ibu kalian-kalian semua yang masih tergila-gila dengan sinetron azab plus kontes dangdut-dangdutan. Mana mau dia nonton drakor di TV. Tulisannya terlalu kecil untuk mata ibu saya. Eh, apa TV-nya yang kekecilan yak? Hehehe….

Kepada kami, Ibu menuturkan bahwa baik pria ataupun wanita memiliki kecenderungan untuk selingkuh di usia 31, 35, atau 45 tahun dan berlangsung sekitar 2 tahun. Maksudnya gini, misal terjadi di usia 31 tahun, ya berarti gejolak itu akan terus ada hingga usia 33 tahun. Kalau bisa meredam, selamat, kalau tidak, ya wassalam. Mungkin ini yang orang-orang sebut sebagai “puber kedua”, ketika orang dewasa mulai berperilaku selayaknya remaja yang baru memasuki masa pubertas.

“Yen lanang puber ketemune karo wadon puber, ya ora selamet. Hotel sesek. Akeh wong wadon meteng dadakan.” (Kalau laki-laki puber ketemu perempuan puber ya tidak akan selamat. Hotel bakal penuh. Banyak perempuan mendadak hamil.)

“Tapi yen lanang puber ketemu wadon sing lagi ora puber, ya selamet. Soale bagi wong lanang kuwe sing penting ana batir nggo ngobrol sing kepenak. Kaya kuwe thok be wong lanang wis seneng.” (Tapi kalau laki-laki puber ketemu perempuan yang tidak sedang mengalami pubertas ya selamat. Karena bagi seorang laki-laki, ada perempuan yang aysik diajak ngobrol saja mereka sudah senang sekali.)

Lebih lanjut Ibu juga menyebutkan bahwa puber kedua, entah itu laki-laki ataupun perempuan, tidak melulu tentang having affair with rumput tetangga yang lebih hijau. Tidak. Having affair itu diistilahkan ibu sebagai “balik wadon”. Sedangkan ujian tiap orang di usia 31, 35, atau 45 tahun itu berbeda-beda. Ada balik wadon, balik sandang, dan balik gaya. Ketiganya ini bisa dialami bersamaan, bisa juga hanya salah satu saja.

Kalau balik wadon, jelas selingkuh. Kalau balik sandang itu, maksud Ibu, tiba-tiba selalu ingin berpakaian bagus. Mendadak beli baju-baju baru padahal baju di lemari masih segambreng. Balik sandang ini lebih ke perasaan ingin tampil lebih menarik.

Sedangkan balik gaya adalah adanya keinginan untuk menghibur diri ke tempat ramai, kongkow-kongkow, ngopi-ngopi bareng teman dan komunitas, padahal sebelumnya tidak pernah dilakukan.

Baca Juga:

Konten “5 Ribu di Tangan Istri yang Tepat” Adalah Bentuk Pembodohan

Lebih Baik Minta Izin pada Istri daripada Minta Maaf, karena Keterbukaan Menghasilkan Kepercayaan

Berbeda dengan balik wadon yang sudah pasti selingkuh, balik sandang maupun balik gaya belum tentu selingkuh. Keduanya hanya semacam… apa, ya? Menolak tua kali, ya…. Jadi bersembunyi di balik tampilan.

“Kudu kuat iman lawan godaan. Wong asline fase kuwe kur sedelat thok. Marai suwe soale ora kuat dadi keblabasen.” (Harus punya iman yang kuat supaya bisa melawan godaan. Karena sebetulnya fase itu cuma sebentar. Jadi lama karena kitanya tidak kuat jadi tambah melampaui batas.)

Pengetahuan yang ibu saya bagikan tentang fenomena yang terjadi di usia 31, 35, dan 45 tahun ini memang tidak melalui kajian ilmiah dan penelitian sebelumnya. Ibu mana paham dengan yang seperti itu. Tapi pengalaman puluhan tahun sebagai tempat curhat teman-temannyalah yang membuat beliau mampu melihat fenomena tersebut.

Pada akhirnya, saya memaklumi alasan ibu menceritakan hal tersebut pada kami. Kepada saya yang sudah berumah tangga, beliau pasti berharap dengan membagi pengalaman ini saya lebih siap agar kelak, jika fenomena itu terjadi, saya sudah siap dan tahu bagaimana cara mengatasinya.

Pun pada adik saya yang masih SMA itu. Tujuannya pasti agar tersadar bahwa relationship tak selalu indah seperti dongeng maupun drama. Pertengkaran, kejenuhan, perselingkuhan, hingga perceraian adalah hal nyata yang bisa saja terjadi dalam suatu hubungan. Harapannya agar kelak saat cari pendamping, cari yang betul. Jangan halu berharap model oppa-oppa Korea kesukaannya itu.

BACA JUGA Sudah Saatnya Berhenti Menggunakan Istilah Pelakor dan Pebinor dan tulisan Dyan Arfiana Ayu Puspita lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 30 Mei 2020 oleh

Tags: puber keduaRumah Tanggaselingkuh
Dyan Arfiana Ayu Puspita

Dyan Arfiana Ayu Puspita

Alumnus Universitas Terbuka yang bekerja sebagai guru SMK di Tegal. Menulis, teater, dan public speaking adalah dunianya.

ArtikelTerkait

Jangan Percaya kalau Ada yang Bilang Penggemar Musik Metal Setia sama Pasangan, Hoax!

Jangan Percaya kalau Ada yang Bilang Penggemar Musik Metal Setia sama Pasangan, Hoax!

28 September 2022
Karet Tabung Gas LPG dan Kerelaan Berbagi

Karet Tabung Gas LPG dan Kerelaan Berbagi

8 November 2019
Kenapa Orang Nggak Pakai Cincin Kawin kok Rumah Tangganya Dicap Bermasalah_ terminal mojok

Kenapa sih Orang Nggak Pakai Cincin Kawin, kok Rumah Tangganya Dicap Bermasalah?

13 Juni 2021

Tipe-tipe Penikmat Drakor dalam Menonton The World of the Married, Kamu yang Mana?

17 April 2020
5 Provinsi di Indonesia dengan Kasus KDRT Tertinggi Terminal Mojok

5 Provinsi di Indonesia dengan Kasus KDRT Tertinggi

11 Januari 2023
4 Dosa yang Membuat PNS Lupa Diri (Unsplash)

4 Dosa yang Membuat PNS Lupa Diri

20 November 2022
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

3 Alasan Soto Tegal Susah Disukai Pendatang

3 Alasan Soto Tegal Susah Disukai Pendatang

30 November 2025
Video Tukang Parkir Geledah Dasbor Motor di Parkiran Matos Malang Adalah Contoh Terbaik Betapa Problematik Profesi Ini parkir kampus tukang parkir resmi mawar preman pensiun tukang parkir kafe di malang surabaya, tukang parkir liar lahan parkir

Rebutan Lahan Parkir Itu Sama Tuanya dengan Umur Peradaban, dan Mungkin Akan Tetap Ada Hingga Kiamat

2 Desember 2025
8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah (Unsplash)

8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah

3 Desember 2025
Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

30 November 2025
Betapa Merananya Warga Gresik Melihat Truk Kontainer Lalu Lalang Masuk Jalanan Perkotaan

Gresik Utara, Tempat Orang-orang Bermental Baja dan Skill Berkendara di Atas Rata-rata, sebab Tiap Hari Harus Lawan Truk Segede Optimus!

30 November 2025
Mahasiswa UIN Nggak Wajib Nyantri, tapi kalau Nggak Nyantri ya Kebangetan

Mahasiswa UIN Nggak Wajib Nyantri, tapi kalau Nggak Nyantri ya Kebangetan

30 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.