Semenjak bekerja sebagai recruiter, saya sering kali mendapat pertanyaan template dari para rekan atau kandidat yang mengikuti proses wawancara.
“Mas, saya kan masih fresh graduate, ya. Lulusan baru. Kira-kira pekerjaan yang cocok buat saya apa, ya?”
Pertanyaan tersebut sebetulnya terbilang retoris. Lantaran, jawabannya akan selalu kembali kepada pilihan, idealisme, atau rezeki masing-masing.
Ada fresh graduate yang sejak awal sebar CV atau lamaran kerja ke perusahaan mana pun dan untuk posisi apa saja—meski tidak sesuai dengan latar belakang pendidikan. Ada pula yang pemilih dan cenderung berhati-hati dalam kirim CV—inginnya bekerja sesuai dengan latar belakang pendidikan.
Kedua hal tersebut sah-sah saja dilakukan oleh para pencari kerja, termasuk fresh graduate. Namun, jika saya harus menentukan atau menjawab pertanyaan di atas, saya bisa menyarankan bahwa bekerja di ruang lingkup pelayanan pelanggan, khususnya untuk posisi call center adalah profesi yang sangat cocok bagi para fresh graduate. Tentu saja, saya akan mengutarakan beberapa alasan diantaranya.
#1 Lowongan untuk posisi call center selalu ada dan tersedia
Untuk para pencari kerja yang selalu berpikir bahwa saat ini lowongan pekerjaan itu sedikit dan terbatas hanya untuk jurusan tertentu, hal ini sangat berlawanan dengan iklan lowongan call center yang selalu bermunculan di beberapa media sosial atau situs pencari kerja.
Kalian bisa cek di beberapa situs pencari kerja dengan kata kunci: call center, contact center, atau customer service representative. Lowongan ini biasanya akan dibagikan oleh banyak vendor, BPO (Business Process Outsourcing), atau langsung dari perusahaan terkait.
Bisa dibilang, lowongan call center adalah profesi yang selalu ada dan tersedia karena banyak lini maupun perusahaan dengan berbagai bidangnya yang membutuhkan posisi ini. Entah call center yang handle via telepon, email, livechat, media sosial, atau platform lainnya.
FYI, posisi call center pun tersedia untuk jenjang pendidikan minimal SMA. Meski hal ini tergantung kebijakan perusahaan, paling tidak lowongan ini terbuka luas bagi siapa pun yang ingin mencoba, tidak terbatas pada latar belakang pendidikan tertentu.
#2 Melatih kemampuan analisa, ketelitian, dan ketahanan kerja
Tidak bisa tidak. Menjadi seorang call center adalah profesi yang akan betul-betul mengasah kemampuan kita dalam menganalisa case per case dan tidak boleh sembarangan dalam mengategorikan suatu persoalan, ketelitian dalam merespons segala keluhan sekaligus pertanyaan pelanggan, hingga ketahanan kerja. Lantaran tidak sedikit perusahaan yang memberlakukan waktu kerja untuk posisi ini secara shifting.
Kendati demikian, biasanya untuk jam kerja masih reguler, 8 jam kerja dalam sehari dan 5 hari kerja dalam seminggu.
Dalam prosesnya, barangkali kalian akan menangani hard complain yang rumit, sulit, sekaligus bikin mangkel. Namun, sebagai seseorang yang juga pernah bekerja di posisi ini, percaya deh, ketahanan kerja akan terlatih secara perlahan dan lebih siap dalam menghadapi dunia kerja yang (terkadang) keras.
#3 Pendapatan dan insentif yang lumayan
Bicara soal pendapatan, pasti tidak akan terlepas dari gaji pokok berdasarkan UMR di suatu wilayah. Namun, di luar dari hal tersebut, posisi call center hampir selalu menawarkan insentif yang terbilang lumayan. Bisa dalam bentuk tunjangan makan atau transportasi, lemburan, tunjangan tambahan ketika masuk di hari libur nasional, juga bonus berdasarkan kinerja. Belum lagi jika sedang kebagian masuk pada malam hari. Akan ada insentif tambahan, lho.
#4 Melatih disiplin dan manajemen waktu yang baik
Barangkali, poin ini menjadi sesuatu yang fundamental bagi dunia kerja. Bekerja sebagai call center adalah profesi yang akan melatih disiplin dan manajemen waktu yang baik. Lantaran, ada batasan waktu yang harus dicapai setiap menangani pelanggan.
Setelah terasah secara perlahan, kemampuan ini akan terus terpakai sewaktu kalian bekerja di posisi apa pun dan menjadi modal softskill yang sangat paripurna yang wajib dipertahankan. Sebab, hal ini akan berkaitan dengan integritas dan etos dalam bekerja.
Terakhir, tentu saja, ini hanya sebuah saran, alternatif, opsi sekaligus solusi untuk menjawab pertanyaan, posisi apa yang sekiranya cocok bagi para fresh graduate. Bukan berarti yang sudah punya pengalaman tidak boleh mencoba melamar di posisi call center, lho. Lantaran, tidak sedikit pula pekerja yang banting stir melamar menjadi call center karena merasa passionnya bekerja di dunia pelayanan pelanggan.
BACA JUGA Staf Admin, Pekerjaan Penyelamat Fresh Graduate yang Ternyata Berat dan artikel Seto Wicaksono lainnya.