Bukan Kambing Guling, Makanan Khas Pesta Pernikahan di Lombok Justru Berbahan Batang Pisang – Terminal Mojok
  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Kuliner
    • Cerita Cinta
    • Gadget
    • Hewani
    • Personality
    • Nabati
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Politik
  • Media Sosial
  • Nusantara
  • Luar Negeri
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Kuliner
    • Cerita Cinta
    • Gadget
    • Hewani
    • Personality
    • Nabati
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Politik
  • Media Sosial
  • Nusantara
  • Luar Negeri
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Pojok Tubir
  • Kampus
  • Politik
  • Media Sosial
  • Nusantara
  • Luar Negeri
Home Artikel

Bukan Kambing Guling, Makanan Khas Pesta Pernikahan di Lombok Justru Berbahan Batang Pisang

Atanasius Rony Fernandez oleh Atanasius Rony Fernandez
9 April 2020
0
A A
Bukan Kambing Guling, Makanan Khas Pesta Pernikahan di Lombok Justru Berbahan Batang Pisang
Share on FacebookShare on Twitter

Setiap pesta pernikahan hampir pasti disajikan makanan terbaik yang bisa diberikan si empunya hajatan. Biasanya, makanan khas di daerah tersebut senantiasa tersaji. Di beberapa daerah mungkin kambing guling menjadi primadona dalam hajatan pesta pernikahan. Namun, berbeda dibandingkan di Pulau Lombok, khususnya dalam pernikahan suku Sasak. Dalam pesta pernikahan atau hajatan lainnya di suku Sasak, menu makanan yang jadi ciri khas adalah ares, sayur yang berbahan bagian terdalam dari batang pisang.

Saya cukup bingung ketika membaca beberapa tulisan termasuk di Terminal Mojok yang bilang bahwa kambing guling jadi primadona saat pesta pernikahan. Lantaran di tempat tinggal saya di Lombok, saya tidak menemukan kambing guling pada saat pesta pernikahan. Bahkan di dalam perbincangan sehari-hari, sekadar menyebut kambing guling dalam pesta pernikahan pun juga tidak pernah. Justru yang menjadi ciri khas atau primadona di pesta pernikahan di Lombok adalah ares.

Saking melekat menjadi makanan saat pesta pernikahan dan hajatan lainnya seperi aqiqah, nyiwaq atau mengenang sembilan hari meninggal anggota keluarga, dan hajatan lainnya, ares menjadi lumrah diasosiasikan dalam suatu hajatan. Misalnya, ketika bergurau dengan teman tentang menikah, biasanya ada yang teman bertanya seperti ini, “Yoh, kapan menikah? Mau ini kita cepat makan ares.”

Ares merupakan sayur yang berbahan bagian terdalam dari batang pisang. Bagi yang tidak terbiasa, memang cukup aneh mendengar batang pisang dijadikan sayur. Semasa kecil dulu saya juga merasa aneh mendengar batang pisang dijadikan sayur. Awalnya saya mengira seluruh batang pisang itu digunakan sebagai bahan ares. Kala masih kecil dulu, saya sering bertanya-tanya, mana bisa pelepah pisang yang keras dan penuh dengan getah itu dimakan? Pertanyaan lugu itu juga saya pertanyakan untuk sayur rebung yang berbahan tunas muda dari akar bambu.


Ternyata, tidak semua bagian batang pisang dijadikan ares. Bagian luar batang pisang atau pelepahnya dilepas hingga menemukan bagian terdalam dari batang pisang itu. Bagian terdalam itulah yang dipotong kecil-kecil kemudian dimasak dengan santan. Ares memiliki cita rasa gurih dengan sensasi pedas (tapi tidak terlalu pedas) sesuai lidah orang Lombok yang menyukai makanan dengan cita rasa pedas.

Biasanya, ares juga dicampurkan dengan potongan daging sapi sebagai pelengkap, tapi biasa juga ditemukan tanpa daging sapi. Kalau seperti itu, biasanya daging sapinya dimasak terpisah, tapi dengan bumbu santan yang hampir serupa dengan ares. Atau jika tidak ada daging sapi, ares bisa bersanding dengan menu olahan daging lainnya. Setiap hajatan di Lombok terutama di kalangan suku Sasak, ares selalu menjadi menu utama dan jadi ciri khas.

Untuk diketahui, suku Sasak adalah suku terbanyak yang mendiami Pulau Lombok. Setiap hajatan di kampung atau desa, masyarakat suku Sasak biasanya bergotong royong bersama tetangga dan kerabat untuk mempersiapkan hidangan makanan. Memasak ares juga begitu, dilakukan secara beramai-ramai dan biasanya menggunakan panci besar. Ares dihidangkan dalam wadah yang disajikan dalam sajian prasmanan. Atau disajikan di piring atau mangkuk yang diletakkan di dulang. Dulang yang berisi nasi, ares, dan lauk lainnya itu diantarkan ke tamu yang duduk bersila di lantai atau tempat yang sudah disediakan.

Sensasi gurih dari bumbu dan santan ares membuat ares terasa nikmat. Belum lagi tekstur serat dari batang pisang itu menambah cita rasa ares. Jika dimasak dengan benar dan takaran yang tepat apalagi dengan dilengkapi daging sapi, maka ares itu bakal sangat nikmat. Sensasi menyuap nasi dengan ares dan kuahnya yang menggenang di piring selalu terbayang di kepala. Makanya, hal utama yang saya cari ketika mengikuti hajatan adalah ares. Jika ada ares, lauk pauk lainnya yang dihidangkan boleh diabaikan.

Ada beberapa hal yang mungkin membuat ares menjadi primadona ketika hajatan. Ares bukan menu makanan rumahan yang rutin dimasak oleh keluarga. Berbeda dengan jenis sayuran khas Lombok seperti pelecing kangkung atau beberok terong yang biasa menjadi menu keluarga atau mudah ditemukan di warung ayam taliwang. Untuk diketahui, warung dan rumah makan ayam taliwang bisa ditemukan dengan mudah jika menyusuri jalanan Kota Mataram, Lombok. Di warung atau rumah makan pun, ares juga tidak mudah ditemukan. Oleh karena itulah, ares yang biasa disajikan saat hajatan menjadi spesial.

Selain itu, ares juga sudah jadi tradisi turun temurun dalam setiap hajatan. Yang memiliki hajatan merasa kurang puas ketika tidak menyajikan ares. Tradisi itulah yang sering kali membuat tamu yang datang merasa ada yang kurang ketika tidak ada ares.

Setiap daerah memiliki keunikan kuliner masing-masing. Perbedaan menu makanan yang jadi ciri khas setiap daerah menandakan bahwa Indonesia memiliki tradisi dan budaya yang beragam. Setiap kali saya berkunjung ke daerah lain, saya berusaha mencari dan merasakan makanan khas daerah setempat. Berupaya mengenali dan—syukur jika bisa—mencicipi menu makanan khas daerah lain adalah cara kita untuk merayakan keberagaman kuliner Indonesia.

BACA JUGA Mengungkap Krisis Identitas Masyarakat Lombok dari Liga Dangdut Indosiar atau tulisan Atanasius Rony Fernandez lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 9 April 2020 oleh

Tags: AresKulinerLomboksuku Sasak
Atanasius Rony Fernandez

Atanasius Rony Fernandez

Artikel Lainnya

Bandung Kota Kuliner, tapi Orang Asli Bandung Jarang Kulineran

Bandung Kota Kuliner, tapi Orang Asli Bandung Jarang Kulineran

21 Mei 2022
Kol Goreng, Lalapan Nikmat yang Mengandung Bahaya

Kol Goreng, Lalapan Nikmat yang Mengandung Bahaya

5 Mei 2022
6 Rekomendasi Kuliner Ngetop di Kawasan Wisata Religi Sunan Ampel Surabaya

6 Rekomendasi Kuliner Ngetop di Kawasan Wisata Religi Sunan Ampel Surabaya

23 April 2022
Sejarah Singkat Kemunculan Sate Rembiga yang Fenomenal Terminal Mojok

Sejarah Singkat Kemunculan Sate Rembiga, Sate Khas Lombok yang Fenomenal

6 April 2022
Selain Ayam Bakar, 4 Menu di Warung Ayam Taliwang Ini Nggak Pernah Gagal Terminal Mojok.co

Selain Ayam Bakar, 4 Menu di Warung Ayam Taliwang Ini Nggak Pernah Gagal

26 Maret 2022
10 Rekomendasi Kuliner di Kampung Durian Runtuh Upin & Ipin Terminal Mojok.co

10 Rekomendasi Kuliner di Kampung Durian Runtuh Upin & Ipin

22 Maret 2022
Pos Selanjutnya
tukang ojek pengkolan pak sofyan penghasilan kekayaan mojok.co

Rahasia Pak Sofyan Bisa Jadi Orang Terkaya di Rawabebek

Terpopuler Sepekan

Warga Ibu Kota, Nggak Perlu Nyinyir kalau Orang Daerah Antre Mie Gacoan Terminal Mojok.co

Warga Ibu Kota, Nggak Perlu Nyinyir kalau Orang Daerah Antre Mie Gacoan

18 Mei 2022
4 Alasan Surabaya Nggak Bisa Diromantisasi Layaknya Jogja Terminal Mojok.co

4 Alasan Surabaya Nggak Bisa Diromantisasi Layaknya Jogja

19 Mei 2022
Sebagai Orang Magelang, Saya Menuntut Adanya Malioboro di Kota Ini Terminal Mojok.co

Sebagai Orang Magelang, Saya Menuntut Adanya Malioboro di Kota Ini

16 Mei 2022
10 Lagu Bahasa Inggris dengan Lirik yang Mudah Dihafal dan Dinyanyikan Terminal Mojok

10 Lagu Bahasa Inggris dengan Lirik yang Mudah Dihafal dan Dinyanyikan

2 Januari 2022
Transportasi Publik di Surabaya Dibuat Sekadar untuk Gimik Politik Terminal Mojok

Transportasi Publik di Surabaya Dibuat Sekadar untuk Gimik Politik

15 Mei 2022
Cara-cara Starbucks Membuat Pembeli Mengeluarkan Uang Lebih Banyak

Cara Starbucks Membuat Orang Tertarik Beli meski Tahu Harganya Mahal

13 Mei 2022
Rekomendasi 5 Drama Korea Makjang Terbaik Sepanjang Masa Terminal Mojok

Rekomendasi 5 Drama Korea Makjang Terbaik Sepanjang Masa

17 Mei 2022

Dari MOJOK

  • Mie Ayam Om Karman, Filosofi Meja Terisi, dan Semangat Perantau Wonogiri
    by Hammam Izzuddin on 22 Mei 2022
  • Jelang Pilpres 2024, Jokowi Minta Projo Jangan Kesusu Munculkan Nama
    by Yvesta Ayu on 21 Mei 2022
  • Rumah Hantu Malioboro dan Alasan Orang-orang Suka Sesuatu yang Horor 
    by Brigitta Adelia Dewandari on 21 Mei 2022
  • Melintasi Pantura Bersama Roda Lusuh Bus Sinar Mandiri
    by M. Mujib on 21 Mei 2022
  • Syaeful Cahyadi: Menceritakan Makam Untuk Menggali Konteks Kesejarahan
    by Ali Ma'ruf on 20 Mei 2022

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=GwazDvZPZ_Q&t=619s

Subscribe Newsletter

* indicates required

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
DMCA.com Protection Status

© 2022 Mojok.co - All Rights Reserved .

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Gaya Hidup
    • Cerita Cinta
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Hewani
    • Kecantikan
    • Kuliner
    • Nabati
    • Olahraga
    • Otomotif
    • Personality
  • Hiburan
    • Acara TV
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Politik
  • Media Sosial
  • Luar Negeri
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2022 Mojok.co - All Rights Reserved .

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In