Setiap orang memiliki gaya bahasa masing-masing ketika mengetik atau menyusun kalimat di internet, media sosial, termasuk pada saat chattingan. Pemilihan katanya pun berbeda-beda. Sejak kali pertama saya memiliki hape sampai dengan saat ini pun, saya mengalami perubahan gaya dalam mengetik pesan singkat atau chat.
Tentu, kita semua—termasuk saya—pernah mengalami masa alaynya masing-masing ketika berbalas pesan singkat dengan orang lain. Dari mulai mengetik dengan kombinasi huruf kapital dan huruf kecil yang nggak karuan, kombinasi huruf dan angka, sampai dengan penyingkatan beberapa kata yang sulit sekali dipahami. Wajar, sih, karena di Indonesia, hanya ada EYD, ejaan yang disempurnakan. Bukan EAYD, ejaan alay yang disempurnakan.
Namun, seiring berjalannya waktu, masa itu terlewati dengan sendirinya, dan kita semua bisa mengetik sewajarnya dan bisa lebih mudah dipahami oleh si pembaca. Meski beberapa teman masih ada aja yang nggak bisa move on dari masa alaynya.
Soal cara pengetikan, setiap orang memiliki gaya yang berbeda dalam memilih kata ganti untuk orang pertama pada saat melakukan proses chattingan. Nah, dari hal tersebut, kita juga bisa mengetahui perbedaan karakter tiap orang. Nih, biar saya buatkan daftarnya, berdasarkan diskusi sederhana yang dilakukan dengan seorang teman.
#1 Karakter orang yang pakai saya
Tipe orang yang luwes, disukai banyak orang karena punya sifat yang mudah bergaul dengan banyak orang. Menghargai yang lebih tua, dan mengayomi yang lebih muda adalah jalan ninja caranya dalam menghargai sesama.
#2 Karakter orang yang pakai aku
Tipe orang yang sadar bahwa perbedaan itu sesungguhnya menyatukan. Mereka yang sering menggunakan kata aku ini seringkali disebut sebagai orang yang suka bikin baper. Tapi, nggak apa-apa, yang salah bukan yang bilang aku, kok. Lagian, sejak kapan kata aku itu setara dengan kalimat “aku sayang kamu”. Hadeeeh. Suka ngadi-ngadi, deh.
#3 Karakter orang yang pakai gue
Orang yang mudah beradaptasi terhadap perubahan di lingkungan sekitar. Termasuk orang yang cepat tanggap dan mudah memulai suatu obrolan. Tipe orang yang luwes ketika bergaul dan senang bersosialisasi. Sering dianggap ekstrovert, padahal hanya sekadar suka ngobrol dan berbagi ide.
Tambahan:
#4 Karakter orang yang pakai guweh
Fix, orang yang boros dan tanpa tujuan hidup. Penginnya bisa nabung, uangnya lebih sering dipake buat jajan yang nggak penting.
#5 Karakter orang yang pakai gw
Tipe orang yang fleksibel, dinamis, dan terbuka atas pemikiran orang lain. Kadang egois, tapi nggak sampai menyakiti orang lain. Punya sudut pandang sendiri ketika menyikapi suatu permasalahan. Termasuk sosok yang sebetulnya pendiam, namun jika diminta saran oleh temannya, akan memberikan saran terbaiknya.
#6 Karakter orang yang pakai gua
Sosok yang kadang memaksakan kehendak, cuek, dan nggak mikirin apa yang dikatakan orang lain terhadap dirinya. Berpikir bahwa “peraturan ada untuk dilanggar”. Terkesan urakan, memang. Namun, memiliki sisi positif, ketika ada teman yang butuh pertolongan, akan segera membantu tanpa basa-basi. Tipe seorang teman yang loyal, meski tingkah lakunya nggak masuk diakal dan menyebalkan.
#7 Karakter orang yang pakai ogut
Betul-betul sosok yang mencintai segala sesuatu yang bernuansa retro. Orang yang terkenal santuy dan mencintai keselarasan dalam hidup. Tipe orang yang suka menolong tanpa pamrih. Asik di tongkrongan, disegani oleh orang-orang di sekitar karena perilakunya yang santun. Tapi, jangan sampai menyentuh sisi yang dianggap sensitif baginya. Jangan. Bisa-bisa dia bisa menegur dan memberi arahan dengan kemampuan diplomatis yang dikuasainya secara diam-diam.
#8 Karakter orang yang pakai W
Ada dua kemungkinan. Pertama, orang ini masih belum lepas dari bayang-bayang tarif SMS Esia, yang tarifnya 1 Rupiah/karakter. Kedua, proses pendewasaannya kurang berlangsung dengan baik.
#9 Karakter orang yang pakai P
Tipe orang yang sok asik dan nggak peka udah bikin risih khalayak. Emang bangsat ini orang, hari gini masih aja pake P sebagai pembuka obrolan sewaktu chattingan via WhatsApp. Hih!
BACA JUGA Tipe Orang Berdasarkan Cara Bilang “Ok” Ketika Membalas WhatsApp dan tulisan Seto Wicaksono lainnya.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pengin gabung grup WhatsApp Terminal Mojok? Kamu bisa klik link-nya di sini.