Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Bahasa Jonegoroan Bikin Teman Kuliah Saya Gagal Paham

Siti Nur Niswati oleh Siti Nur Niswati
9 November 2023
A A
Bahasa Jonegoroan Bikin Teman Kuliah Saya Gagal Paham

Bahasa Jonegoroan Bikin Teman Kuliah Saya Gagal Paham (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Penyebutan angka satu “siji” jadi “sicok” atau “sitok” dalam bahasa Jonegoroan

Saya sering kali dikira misuh oleh teman-teman kuliah gara-gara keceplosan menyebutkan angka satu menggunakan bahasa Jonegoroan. Penyebutan “sicok” atau “sitok” biasa digunakan oleh masyarakat Bojonegoro bagian timur, terutama di Kecamatan Baureno dan Kepohbaru.

Penggunaan kata ini hanya berlaku jika sudah benar-benar akrab dengan lawan bicara atau teman sebaya karena “sicok” atau “sitok” termasuk dalam kosakata cukup kasar di Bojonegoro. Makanya kata ini kurang populer di kawasan Bojonegoro bagian kabupaten.

Contoh penggunaan “sicok”: Aku titep bakso sicok wae (Aku nitip bakso satu aja).

Tiap kali keceplosan menggunakan kata “sicok” atau “sitok”, saya harus memberikan klarifikasi kepada teman-teman kuliah bahwa saya nggak berkata kasar. Kejadian kayak gini sebenarnya cukup menguras tenaga, tapi kalau diingat-ingat lucu juga, sih.

Kasta panggilan “saman”, “awakem”, dan “kowe”

Kata panggilan “saman” sebenarnya berasal dari kata “sampeyan”. Saya nggak tahu kasta panggilan “saman”, “awakem”, dan “kowe” ini juga berlaku di daerah lain yang menggunakan bahasa Jawa atau nggak, tapi yang jelas ketiganya adalah kata ganti untuk orang kedua di Bojonegoro.

“Saman” menduduki kasta tertinggi atau merupakan kata ganti untuk orang kedua paling halus dalam bahasa Jonegoroan. Makanya kata ini sering digunakan ketika berbicara dengan orang yang lebih tua tau orang asing yang baru ditemui. Bagi teman-teman kuliah saya yang bukan orang Bojonegoro, penggunaan kata “saman” ini terkesan kaku dan nggak menunjukkan hubungan yang akrab. Padahal saya menggunakannya kepada teman-teman kuliah sebagai bentuk hormat.

Kasta kedua diduduki oleh “awakem”. Kata ganti orang kedua ini sifatnya netral, nggak halus dan nggak kasar. Biasanya “awakem” dipakai ketika berbicara dengan teman sebaya yang sudah akrab. Mayoritas orang Bojonegoro menggunakan kata ganti orang kedua ini. Saya sendiri nggak pernah menggunakan kata ganti orang kedua ini kepada teman-teman kuliah karena mereka terbiasa menggunakan “awakmu”. Jadinya saya ikut-ikutan pakai “awakmu” juga, deh.

Kasta terakhir dari kata ganti orang kedua dalam bahasa Jonegoroan adalah “kowe”. Kata ini sifatnya kasar, dan biasanya digunakan untuk teman yang sudah akrab bahkan saudara. Di daerah Malang dan Surabaya yang juga menggunakan bahasa Jawa, kata “kowe” mungkin terdengar biasa aja, tapi akan sangat berbeda di Bojonegoro. Kata ini jarang digunakan orang Bojonegoro kecuali dalam keadaan marah untuk mengekspresikan emosi dan kata kasar.

Baca Juga:

Pengalaman Motoran Lamongan-Jogja: Mulai Jalur Rusak sampai Alas Ngawi yang Menghipnotis untuk Tidur Sesaat

4 Keistimewaan Bojonegoro di Mata Orang Blora yang Memantik Rasa Iri

Bahasa Jonegoroan yang sering didengar

  1. Gendhol artinya botol
  2. Jongok atau Jungok artinya duduk
  3. Dingklek artinya kursi
  4. Lebi artinya menutup
  5. Akakno artinya nyalakan
  6. Njarak artinya sengaja
  7. Layakman artinya pantesan
  8. Jungkat artinya sisir
  9. Ghumon artinya heran
  10. Jengker artinya berbicara
  11. Dunung artinya ngerti
  12. Damoni artinya tiupin
  13. Mbediding artinya merinding takut ketinggian
  14. Suruan artinya pergi ke kondangan
  15. Jengklong artinya nyamuk
  16. Nayoh artinya gampang
  17. Genjong artinya diangkat
  18. Piyeleh artinya gimana sih
  19. Embet artinya becek
  20. Tepak artinya kayak

Tulisan ini bertujuan untuk memperkenalkan bahasa Jonegoroan sekaligus bentuk klarifikasi untuk teman-teman kuliah saya. Ini adalah bukti bahwa bahasa Jawa sebenarnya memiliki beragam dialek unik dan sangat menarik untuk dipelajari. Dan sebagai orang Bojonegoro asli, tentu saja saya bangga dengan bahasa ibu saya ini.

Penulis: Siti Nur Niswati
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Kalau Ngomong Pakai Bahasa Jonegoroan, Kenapa Harus Diketawain?

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Halaman 2 dari 2
Prev12

Terakhir diperbarui pada 11 November 2023 oleh

Tags: BahasaBojonegorodialekJonegoroanKabupaten Bojonegoro
Siti Nur Niswati

Siti Nur Niswati

Mahasiswa Universitas Negeri Malang Prodi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah.

ArtikelTerkait

Dear Pelamar Kerja, Nggak Bisa Bahasa Inggris saat Wawancara Kerja Bukanlah Suatu Dosa terminal mojok

Dear Pelamar Kerja, Nggak Bisa Bahasa Inggris saat Wawancara Kerja Bukanlah Suatu Dosa

18 Juni 2021
Buat yang Menganggap Kuliah Jurusan Bahasa Sama dengan Les Bahasa: Kalian Sesat!

Buat yang Menganggap Kuliah Jurusan Bahasa Sama dengan Les Bahasa: Kalian Sesat!

9 September 2023
Panduan Bahasa Korporat bagi Karyawan Baru di Jakarta supaya Nggak Syok

Panduan Bahasa Korporat bagi Karyawan Baru Jakarta supaya Nggak Syok

23 Januari 2025
Meme ‘Nggak Bisa Basa Enggres’ dan Latahnya Kita dalam Belajar Bahasa Inggris terminal mojok.co

Belajar Bahasa Inggris Jangan Dibuat Runyam

2 Maret 2021
Logat Batang: Sebuah Ngapak yang Berbeda

Logat Batang: Sebuah Ngapak yang Berbeda

6 Januari 2023
10 Dialek khas Gunungkidul, dari Klomoh, Jabang Bazik, hingga Kemecer Terminal Mojok.co

10 Dialek khas Gunungkidul: Dari Klomoh, Jabang Bazik, hingga Kemecer

1 Maret 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

3 Sisi Lain Grobogan yang Nggak Banyak Orang Tahu

3 Sisi Lain Grobogan yang Nggak Banyak Orang Tahu

4 Desember 2025
QRIS Dianggap sebagai Puncak Peradaban Kaum Mager, tapi Sukses Bikin Pedagang Kecil Bingung

Surat untuk Pedagang yang Masih Minta Biaya Admin QRIS, Bertobatlah Kalian, Cari Untung Nggak Gini-gini Amat!

5 Desember 2025
Sebagai Warga Pemalang yang Baru Pulang dari Luar Negeri, Saya Ikut Senang Stasiun Pemalang Kini Punya Area Parkir yang Layak

Sebagai Warga Pemalang yang Baru Pulang dari Luar Negeri, Saya Ikut Senang Stasiun Pemalang Kini Punya Area Parkir yang Layak

29 November 2025
Ketika Warga Sleman Dihantui Jalan Rusak dan Trotoar Berbahaya (Unsplash)

Boleh Saja Menata Ulang Pedestrian, tapi Pemerintah Sleman Jangan Lupakan Jalan Rusak dan Trotoar Tidak Layak yang Membahayakan Warganya

3 Desember 2025
Pengakuan Pengguna Tumbler Lion Star: Murah, Awet, dan Tidak Mengancam Masa Depan Karier Siapa pun

Pengakuan Pengguna Tumbler Lion Star: Murah, Awet, dan Tidak Mengancam Masa Depan Karier Siapa pun

29 November 2025
Culture Shock Orang Lamongan Menikah dengan Orang Mojokerto: Istri Nggak Suka Ikan, Saya Bingung Lihat Dia Makan Rujak Pakai Nasi

Culture Shock Orang Lamongan Menikah dengan Orang Mojokerto: Istri Nggak Suka Ikan, Saya Bingung Lihat Dia Makan Rujak Pakai Nasi

2 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.