Kala melihat sejoli berpamitan sambil mencium tangan di emperan Stasiun Balapan, Didi Kempot terinspirasi menciptakan lagu patah hati berjudul “Stasiun Balapan”. Andai saat itu Sang Maestro nggak berada di Stasiun Balapan tapi sedang ngopi di Stasiun Tegal, tentu bukan lagu patah hati yang tercipta, melainkan lagu cinta.
Kenapa? Karena Stasiun Tegal adalah tempat yang romantis.
Kalian nggak akan menemukan sisi romantis Stasiun Tegal lewat bait lagu seperti Kla Project dengan “Yogyakarta”-nya. Kalian harus datang dan merasakannya sendiri. Di sini, niscaya kalian akan melihat betapa banyak hal manis nan romantis yang mengelilingi stasiun ini.
Misalnya bangunan stasiun yang masih mempertahankan konsep desain bangunan zaman belanda. Tampak pula cantiknya gedung bekas Universitas Pancasasakti di seberang stasiun, gagahnya Masjid Agung yang hanya sepelemparan batu, serta jangan lupakan juga monumen Pancasila dan ornamen lampu hias serta bangku cantik di area pedestrian dekat stasiun.
Sayangnya, Stasiun Tegal punya cerita suram. Beberapa waktu lalu proyek Track Lay Out (TLO) di Stasiun Tegal dikorupsi.
Proyek TLO
Proyek Track Lay Out (TLO) Stasiun Tegal merupakan paket pekerjaan dalam rangka meningkatkan sistem persinyalan dan telekomunikasi segmen Tegal-Pekalongan. Buat yang belum tahu, saat ini sistem persinyalan lintas Tegal-Pekalongan masih menggunakan sistem persinyalan Vital Processor Interlocking (VIP) yang telah digunakan sejak tahun 1993. Dengan kata lain, sudah 30 tahun belum juga ganti.
Konon, sistem persinyalan yang belum juga diganti itu telah banyak menimbulkan permasalahan. Pihak yang berwenang sebenarnya sudah mencoba banyak usaha untuk mengatasi gangguan tersebut. Tapi apa daya? Cari komponen dan suku cadangnya hampir mustahil. Maklum, keluaran lama sehingga nggak diproduksi lagi. Alhasil selama ini jika terjadi kerusakan kompenen, penggantiannya menggunakan produk refurbish/rekondisi dari suku cadang yang ada.
Bayangkan, Nder. Transportasi massal yang mengangkut ratusan bahkan ribuan nyawa, komponen sistem persinyalannya menggunakan produk rekondisi! Duh, ngeri banget. Jelas sangat berisiko terhadap keselamatan perjalanan kereta api. Padahal Stasiun Tegal adalah stasiun yang sangat sibuk. Bagaimana tidak, Stasiun Tegal adalah titik pertemuan antara lintas utara Jawa menuju lintas selatan Jawa.
Proyek multi years
Geliat proyek TLO Stasiun Tegal sebetulnya sudah dimulai sejak awal tahun 2023, yaitu dengan proses lelang yang berlangsung pada bulan Januari 2023. Dilansir dari website Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Departemen Perhubungan, jumlah peserta lelang saat itu sebanyak 28 perusahaan. Saya awam masalah lelang, tapi dari informasi yang disajikan di website, hanya ada 3 perusahaan dari 28 perusahaan yang terdaftar sebagai peserta lelang yang mencantumkan harga penawaran dan harga terkoreksi.
Kebetulan pemenang tendernya adalah perusahaan nomor urut pertama. Sisa 25 perusahaan lainnya gugur karena nggak mencantumkan harga penawaran, sedangkan 2 lainnya gugur karena alasan yang berbeda. Ada yang ditolak karena perusahaan nggak menyampaikan jaminan penawaran asli sebagaimana ketentuan dalam dokumen pemilihan, ada pula karena alasan personel yang terlibat nggak menyertakan daftar riwayat hidup atau referensi.
Baca halaman selanjutnya
Kasus korupsi proyek TLO Stasiun Tegal sudah masuk tahap pemeriksaan…