Tahap pemeriksaan
Kasus korupsi proyek TLO Stasiun Tegal ini memang sudah masuk ke tahap pemeriksaan. Beberapa orang juga ditangkap, di antaranya pejabat balai DJKA Jateng, pejabat pembuat komitmen/PPK proyek pekerjaan perkeretapian dan pihak swasta.
Apakah pihak swasta yang dimaksud adalah pemenang tender proyek TLO? Entahlah. Diubek-ubek beritanya, belum juga ketemu. Yang jelas, dari hasil Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK, berhasil diamankan uang sebesar Rp350 juta, kartu ATM dengan saldo Rp300 juta, uang Rp900 juta, dan USD20 ribu.
Jangan tanya duit itu bersumber dari mana. Mau menduga kalau duit itu diambil dari nilai proyek TLO, ya, mbuh. Yang jelas, proyek TLO ini memang punya nilai fantastis. Mau tahu berapa total anggaranya? Rp78 miliar. Duit kabeh.
Jika, ini jika, ya. Jika barang bukti berupa duit itu memang diambil dari duit proyek atau punya rencana untuk memotong duit proyek, wah, sungguh pelakunya adalah si raja tega. Bayangkan, duit yang semestinya buat upgrade sistem persinyalan, malah disunat. Padahal kualitas sistem persinyalan berbanding lurus dengan keselamatan pengguna kereta api. Nanti jika ada sesuatu yang buruk terjadi, sebutlah kecelakaan kereta api, Netijen, tolong tandai orang-orang yang terlibat dalam kasus korupsi proyek TLO Stasiun Tegal.
Semrawut
Sambil menunggu kasus korupsi proyek TLO ini menemukan titik terang, agaknya masyarakat kota Tegal harus lebih memanjangkan usus. Ya, sejak mencuat ke publik, praktis proses perombakan dan penataan ulang track lay out di emplasemen Stasiun Tegal jadi mangkrak. Ada beberapa titik bekas galian dan juga timbunan material di sekitaran stasiun yang cukup menganggu kelancaran lalu lintas di depan stasiun. Apalagi saat weekend. Jalan seputaran stasiun menjadi jalur neraka yang layak untuk dihindari. Semrawut.
Makanya kalau kalian ada rencana untuk mencicipi keromantisan yang ada di Stasiun Tegal, waktu belakangan ini bukanlah waktu yang tepat untuk mampir. Nanti saja tunggu proyek TLO kelar. Kalau dilihat dari Kerangka Acuan Kerja (KAK)-nya sih harusnya kelar di bulan Maret 2024. Tapi, berhubung dikorupsi, nggak tau deh bakalan rampung kapan. Minimal tumpukan material dan bekas galiannya diberesin dulu sabi kali, ya. Sumpah sumpek banget lihatnya!
Penulis: Dyan Arfiana Ayu Puspita
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA Ada Surga Bernama Sakila Kerti di Terminal Kota Tegal.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.