Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Gaya Rambut Adalah Hak Setiap Kepala Manusia

Mahmud Khabiebi oleh Mahmud Khabiebi
14 November 2019
A A
Gaya Rambut Adalah Hak Setiap Kepala Manusia
Share on FacebookShare on Twitter

Urusan gaya rambut memang sering bikin repot. Terutama bagi anak sekolah. Mau itu SD, SMP, ataupun SMA, aturan mengenai gaya rambut hampir selalu sama. Dengan formasi 3-2-1, yaitu 3 cm untuk bagian atas kepala, 2 cm untuk sisi samping atas dan 1 untuk sisi samping bagian bawah.

Rasanya, aturan itu sudah paten di banyak sekolah di Indonesia. Mau jadi anak paling multitalent sekalipun, kalau rambutmu gondrong bakal dicap sebagai anak nakal. Jangankan gondrong, cuma “kurang rapi” saja langsung diacungi gunting. Entah apa yang merasukimu, Wahai Bapak dan Ibu guru~

Saya pribadi sih sebenarnya setuju dengan aturan tersebut. Tapi pada pelaksanaannya itu lho, yang kadang bikin gemes. Selalu saja ada rambut yang terlewat dari sorotan mata gunting guru BP yang tajamnya setajam silet.

Teman saya waktu SMP, tidak pernah sekalipun mendapat teguran level diingatkan sambil dielus elus kepalanya. Dia selalu lolos dengan alasan rambutnya masih rapi, jadi bisa dipotong minggu depan. Sementara saya yang merupakan fans berat gaya rambut acak acakan ala Albert Einstein selalu kena teguran. Entah teguran biasa hingga teguran level dijambak. Malah karena saking seringnya, saya menjadikan teguran tersebut alarm untuk saya segera potong rambut. Pokoknya, kalau belum ditegur guru belum potong rambut. Ngapain dipotong, ukuran panjang rambut saya sudah selalu sesuai dengan aturan.

Hanya karena model rambut yang acak-acakan, saya harus potong rambut dengan model yang selalu sama. Banyak teman bisa potong rambut dengan gaya lain, entah apa nama modelnya. Tapi yang jelas rambut bagian atas kepala mereka selalu lebih panjang dibandingkan rambut saya. Di situ kadang saya merasa terzalimi.

Aturan gaya rambut yang tertulis dalam kitab tata tertib ternyata bisa diulur dengan “asalkan rapi” membuat saya harus menggibahkannya di sini. Aturan ini bisa ditarik ulur layaknya pasal karet yang mampu menjebak siapa pun yang model rambutnya tidak disukai guru. Pokokmen kudu manut.

Kepiye maneh, iki pancen nasibku, rambut saya memang tidak bisa rapi. Setiap bertumbuh panjang selalu diiringi dengan ciri khas rambut bapak saya yang susah disisir rapi. Ini masalah asalnya dari gen yang maha kuasa, Pak! Rambut saya sudah susah disisir dan dirapiin sejak saya dalam bentuk sperma pak.

Sampai akhirnya, mau nggak mau saya harus potong rambut persis seperti yang tertulis di kitab tata tertib sekolah. Celakanya, hanya saya yang dianugerahi gen rambut susah disisir. Siswa yang lain memiliki rambut yang meskipun keriting tapi tetap enak dipandang.

Baca Juga:

4 Model Rambut yang Cocok untuk Upin Ipin Versi SD

Ciri-ciri Tempat Pangkas Rambut Red Flag. Hindari kalau Nggak Ingin Jadi Bahan Percobaan Tukang Cukur

Dan efek dari masalah tersebut, saya menjadi bahan ejekan di circle saya karena gaya rambut yang paling berbeda dan paling tertib di antara siswa yang lain. Siswa yang lain bisa potong rambut bermacam-macam gaya ngikutin tren dan tentunya ngikutin bentuk kepala mereka. Sementara saya hanya bisa pasrah dengan gaya rambut “rapi” ini.

Itu baru masalah rambut di yang tumbuh di atas, belum lagi rambut bawah. Di sekitaran rahang atau biasa disebut jenggot, cambang, dan kumis.

Hampir semua guru laki-laki memelihara rambut bawah tersebut. Alasannya sih sunah. Sementara siswa diwajibkan mencukurnya. Memang sepertinya pihak yang berkuasa membuat aturan selalu bebas membuat berbagai macam larangan untuk orang lain di bawah kekuasaannya. Mereka selalu tidak peduli dengan kondisi orang yang diatur. Bukan tidak mungkin, ada siswa yang berbakat menjadi model iklan obat penumbuh rambut karena memiliki rambut yang tumbuh subur di beberapa lokasi. Yang jika difoto akan menghasilkan foto yang Instagram-able. Sungguh kalian telah mematikan peluang ekonomis siswa.

Saya yakin (baca: cuma khusnuzon), maksud dari aturan gaya rambut adalah untuk menertibkan siswa. Supaya tidak ada perbedaan yang mencolok antara mereka yang mampu beli pomade dengan saya yang jajan di kantin saja jarang. Supaya tidak ada siswa yang mewarnai rambut ala yutuber-yutuber yang sering nge-prank dan pamer harta kekayaan itu.

Last, tolong penindakannya lebih adil. Aku nek potong “rapi” dhewekan, aku yo wegah. Aku yo klenger.

BACA JUGA Tukang Pangkas Rambut Berpenghasilan 45 Juta Tiap Bulan: Makanya Jangan Suka Menyepelekan Pekerjaan Orang atau tulisan Mahmud Khabiebi lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 14 November 2019 oleh

Tags: aturan sekolahgaya rambutguru BP
Mahmud Khabiebi

Mahmud Khabiebi

Sedang mengerjakan skripsi sastra Jepang

ArtikelTerkait

Meluruskan Nama Cukuran Rambut Pria biar Nggak Salah Kaprah tukang cukur terminal mojok.co

Beberapa Hal yang Luput Dilakuin Tukang Cukur Saat Menghadapi Pelanggan

12 Oktober 2020
Short French Crop, Gaya Rambut yang Kecenya Paripurna

Short French Crop, Gaya Rambut yang Kecenya Paripurna

4 Januari 2023
Episode Upin & Ipin Tumbuh Rambut Lahir dari Kreativitas Netizen terminal mojok.co

Episode ‘Upin & Ipin Tumbuh Rambut’ Lahir dari Keinginan Netizen

3 Maret 2021
Tips Potong Rambut buat Kamu yang Nggak Paham Model terminal mojok

Tips Potong Rambut buat Kamu yang Nggak Paham Model

4 Desember 2021
membuang makanan

Membuang Makanan itu Melukai Kemanusiaan Kita

7 Agustus 2019
Bisnis Barbershop Nggak Surut-Surut Amat, Nggak Banyak Dibicarakan Aja

Bisnis Barbershop Nggak Surut-Surut Amat, Nggak Banyak Dibicarakan Aja

3 Februari 2023
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Menengok Bagaimana Penjaga Palang Kereta Api Bekerja, Termasuk Berapa Gajinya dan Gimana Cara Mendaftarnya  

Menengok Bagaimana Penjaga Palang Kereta Api Bekerja, Termasuk Berapa Gajinya dan Gimana Cara Mendaftarnya  

1 Desember 2025
Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

30 November 2025
3 Sisi Lain Grobogan yang Nggak Banyak Orang Tahu

3 Sisi Lain Grobogan yang Nggak Banyak Orang Tahu

4 Desember 2025
Lamongan Megilan: Slogan Kabupaten Paling Jelek yang Pernah Saya Dengar, Mending Diubah Aja Mojok.co Semarang

Dari Wingko Babat hingga belikopi, Satu per Satu yang Jadi Milik Lamongan Pada Akhirnya Akan Pindah ke Tangan Semarang

30 November 2025
Ketika Warga Sleman Dihantui Jalan Rusak dan Trotoar Berbahaya (Unsplash)

Boleh Saja Menata Ulang Pedestrian, tapi Pemerintah Sleman Jangan Lupakan Jalan Rusak dan Trotoar Tidak Layak yang Membahayakan Warganya

3 Desember 2025
Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

1 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.