Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Hiburan Film

7 Rekomendasi Film Indonesia 21+ buat Kalian yang Bermental Baja

Aminah Sri Prabasari oleh Aminah Sri Prabasari
15 April 2022
A A
7 Rekomendasi Film Indonesia 21+ buat Kalian yang Bermental Baja

7 Rekomendasi Film Indonesia 21+ buat Kalian yang Bermental Baja (Pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Mental kalian kuat? Perut aman? Coba tonton tujuh film Indonesia 21+ ini.

Menurut Mbak Anisah Rosa Damayanti dalam tulisannya, nggak semua drama Korea bisa ditonton segala usia. Ada beragam genre drama yang banyak memuat adegan kekerasan dan pembunuhan sadis. Tidak semua usia boleh menyaksikan adegan-adegan tersebut.

Tahukah kamu bahwa Indonesia juga menghasilkan adegan serupa di film? Dikenal dengan genre gore dan slasher, merupakan subgenre dari film horor yang menampilkan grafis kekerasan berdarah-darah dan mengerikan. Selain gore dan slasher, genre noir juga kerap mengganggu penontonnya karena terlalu “gelap”. Makanya, ratingnya selalu “R” atau 21+.

Adegan-adegan gore dan slasher menampilkan kekerasan ekstrem yang bisa mengganggu penonton. Darah, mutilasi, potongan daging atau anggota tubuh manusia, kerap ditampilkan secara vulgar. Sementara film noir terasa mengganggu karen kuat sekali vibes pesimisme, sinisme, dan fatalisme dalam grafis serta jalan cerita yang ditampilkan.

Dan inilah, film Indonesia 21+ dengan tema gore dan slasher yang wajib Anda tonton.

#1 Kala (2007)

Sebagian penonton mungkin akan menganggap film ini bergenre gore, saya lebih sepakat menyebut neo-noir karena terdapat ciri yang khas seperti pembawaan tokoh yang sinis dan pesimistik, anti-heroik, dialog yang cepat, beratmosfer urban dan modern, dan seterusnya.

Film ini berlatar waktu tahun 1950, menceritakan sebuah negara fiksi yang kacau dan penduduknya tak memiliki perspektif masa depan. Dua orang petugas kepolisian, Eros (Aryo Bayu) dan Hendro (August Melasz), menginvestigasi sebuah kasus pembakaran lima orang. Saat itu seorang Janus (Fachri Albar), seorang jurnalis, juga tertarik menyelidiki kasus yang sama.

Janus yang putus asa karena tidak mendapatkan apa pun, memasang tape recorder pada istri salah satu korban. Apa yang didapatkan Janus dari tape recorder tersebut? Tonton saja sendiri, Gaes. Dijamin tidak akan kecewa karena film bikinan Joko Anwar ini memiliki sinematografi yang kece. Selain itu, Kala bertambah menarik karena Janus diceritakan memiliki penyakit narkolepsi yang bisa membuatnya tiba-tiba tertidur. Tambahan informasi, film ini juga dikenal dengan judul Dead Time dan The Secret.

Baca Juga:

Film Pangku Jadi Gerbang untuk Saya sebagai Laki-laki Memahami Isu Gender

Empire XXI Saya Nobatkan sebagai Bioskop Kesayangan di Jogja

#2 Rumah Dara (2009)

Lanjut ke film Indonesia 21+ selanjutnya, Rumah Dara. Dikenal juga dengan judul Macabre dan Dara, Rumah Dara bergenre slasher. Lagi-lagi, sebagian penonton mungkin akan tidak sepakat dan lebih suka menyebut Rumah Dara bergenre gore. Ada ciri tertentu yang menyebabkan film ini lebih sesuai disebut film slasher, salah satunya karena buanyaaaak sekali adegan mutilasi. Simpelnya, kata kunci genre gore adalah “sadis”, sedangkan slasher adalah “jagal”.

Sudah pasti banyak adegan mutilasi, film ini bercerita tentang sebuah keluarga pemilik restoran yang menyajikan daging manusia. Daging yang disajikan didapat dengan cara menjebak orang lain dengan berbagai cara. Adjie (Ario Bayu), Astrid (Sigi Wimala), Eko (Dendy Subangil), Alam (Mike Muliadro) dan Jimmie (Daniel Mananta), adalah sebagian orang yang terjebak keluarga sadis tersebut. Tonton saja sendiri deh untuk tahu bagaimana nasib lima orang ini, tapi jangan berharap happy ending.

Kalau ditanya sampai mana level sadis film Rumah Dara, Singapura memberi rating 18+ sementara Malaysia malah memberikan larangan tayang. Kalau dari saya, sih, lutut rasanya ngilu saat nonton film ini. Lemes dan frustasi banget rasanya, Gaes. Selesai menonton, saya sampai janji ke diri sendiri, nggak bakalan lagi nonton film bikinan Mo Brothers.

#3 Pintu Terlarang (2009)

Hampir kapok saat menonton Kala yang ngeri, saya berubah pikiran ketika Joko Anwar membuat film berdasar novel berjudul sama milik Sekar Ayu Asmara. Kebetulan saya pembaca novel tersebut, jadi penasaran dong~

Seperti novelnya, film Pintu Terlarang memiliki tokoh bernama Gambir (Fachri Albar) yang berprofesi sebagai pematung. Karya Gambir selalu memiliki tema perempuan hamil yang terlihat hidup dan membawanya pada kesuksesan. Gambir mempunyai istri yang cantik bernama Talyda (Marsha Timothy), ibu yang pengertian (Henidar Amroe), dan dua orang sahabat yaitu Rio (Otto Djauhari) dan Dandung (Ario Bayu).

Sepintas terlihat nggak ada yang aneh dalam kehidupan Gambir serta para tokoh yang lain. Tapi sebenarnya, ada rahasia mengerikan di balik patung-patung karya Gambir. Tak sampai di sini, plot akan terus mengalir liar sampai akhirnya sampai ending cerita. Pembaca novel Pintu Terlarang mungkin tidak akan kaget dengan plot twist pada film. Meski begitu adegan berdarah-darah yang berlimpah niscaya bisa membuat imajinasi kita pada saat membaca novel menjadi minder. Sadis banget, Gaes!

#4 Modus Anomali (2012)

Film Indonesia 21+ selanjutnya adalah Modus Anomali. Lagi-lagi, karya Joko Anwar yang bikin penasaran meski nontonnya sampai ngilu, selain berjudul Modus Anomali film ini juga dikenal dengan judul Ritual. Modus Anomali menceritakan kisah psikopat yang asyik dengan dirinya sendiri. Psikopatnya asyik sendiri, penontonnya bingung.

Bagaimana tidak, sekian menit di awal, penonton sudah ikut bingung menyimak sosok seorang laki-laki yang kebingungan di tengah hutan. Laki-laki tersebut bernama John Evans (Rio Dewanto), berusaha keluar dari lubang kuburan. Singkatnya, ada seorang psikopat yang memiliki kepribadian ganda dan gemar membunuh. Ia mengincar satu keluarga yang sedang berlibur di sebuah hutan.

Namanya film pembunuhan, sudah pasti banyak adegan yang terasa mengganggu mata dan jiwa. Bahkan film ini sempat tidak boleh ditayangkan sebab menimbulkan kontroversi. Meski demikian, menurut saya, Modus Anomali lebih sederhana ketimbang Kala dan Pintu Terlarang. Hanya ada satu syarat saja untuk menonton film ini, selain persiapan mental yang cukup, jangan mikir terlalu banyak. Tonton saja, nikmati saja didikte oleh Joko Anwar, dengan demikian kamu akan menyelesaikan film ini tanpa banyak menggerutu.

#5 Killers (2014)

Film Indonesia 21+ selanjutnya adalah Killers. Film garapan Mo Brothers ini menceritakan sosok laki-laki bernama Nomura Shuhei (Kazuki Kitamura) yang punya sisi mengerikan. Nomura memiliki obsesi untuk membunuh, mendokumentasikan, kemudian mengunggahnya ke internet. Setelah nonton Modus Anomali, film ini cocok mengobati rasa kangen. Kangen bunuh-bunuhan maksudnya.

Bedanya, adegan sadis yang disuguhkan dalam film yang bekerja sama dengan rumah produksi Jepang ini lebih brutal. Selain lebih brutal, film ini juga memberi bonus yaitu psikopatnya ada dua!

Sisi menarik dari Killers adalah perbedaan budaya yang terasa mencolok. Saat psikopat asal Jepang terlihat lihai karena attitude dan ekspresi muka pemerannya saja sudah ngeri, psikopat dari Indonesia nggak kentara sama sekali, Gaes. Bayu (Oka Antara) nampak seperti orang baik-baik pada umumnya. Bahkan ketika membunuh, Bayu terlihat wagu, berbeda dengan Nomura yang sekali lirik saja bikin bergidik.

Bagaimana ending cerita dua orang berbeda negara yang akhirnya bertemu ini? Tonton sendiri, deh. Nggak bakalan nyesel, kok.

Banyak sekali adegan dramatik yang bisa bikin miris. Alur ceritanya pun sulit ditebak, bikin penasaran dan membuat kita terus bertahan untuk menonton adegan selanjutnya.

#6 Sebelum Iblis Menjemput (2018)

Kalau kepengin nonton Sebelum Iblis Menjemput Ayat 2 (2020), wajib banget menyimak Sebelum Iblis Menjemput (2018) biar nggak kehilangan jejak. Sampai dibikin sekuel, karena memang film bikinan Timo Tjahjanto yang juga dikenal dengan judul “The Night Comes for Us” sebagus itu.

Menceritakan Alvi yang (Chelsea Islan), perempuan muda yang mandiri dan dingin yang memiliki masa lalu kelam. Ia menyaksikan ibunya bunuh diri saat masih kecil. Ibu Alvi yang diperankan Kinaryosih ditumbalkan oleh Lesmana (Ray Sahetapy) suaminya sendiri. Setelah dewasa, Alvi mendapat kabar ayahnya sedang sekarat. Setelah itu, bertubi-tubi Alvi mengalami peristiwa mengerikan yang terkait dengan iblis dan masa lalu ayahnya.

Sebagai film horor yang bertema ritual pemujaan, Sebelum Iblis Menjemput bisa dibilang perlu masuk dalam daftar wajib tonton sebagai penentu standar film horor yang bagus. Unsur gore dalam film bikin gambar yang disajikan punya efek ngeri yang nampol banget, Gaes. Semisal kamu nggak suka horor gore dan tema cerita tentang iblis, kayaknya sih bakalan walk out sebelum film selesai. Apalagi filmnya cenderung kelam, kalau nggak kuat bisa depresi minor kayaknya.

#7 Ratu Ilmu Hitam (2019)

Film Indonesia 21+ selanjutnya adalah Ratu Ilmu Hitam. Duh, nonton film yang satu ini menyebabkan depresi minor, seriusan. Wajar saja, disutradarai oleh Kimo Stamboel yang mengajak Joko Anwar sebagai penulis naskah, paket lengkaplah unsur-unsur “disturbing” di film ini.

Merupakan reboot dari film berjudul sama dibintangi oleh Suzzanna di tahun 1981. Sebagai penonton film Suzzanna di masa kecil karena sering diputar di TV, saya penasaran dong, nonton deh akhirnya. Saat nonton versi Suzzanna masih bisa ngemil santai, versi Kimo dan Joko Anwar boro-boro, ambil nafas saja berat. Ada beberapa potongan gambar yang susah dilupakan, di antaranya:

Pertama, Lina (Salvita Decorte) yang insecure dengan bentuk tubuhnya diperlihatkan mengiris leher dan perut di depan kaca. Dalam pikiran Lina ia sedang membentuk tubuhnya menjadi ideal. Kedua, scene punggung bolong milik Eva (Imelda Therinne) terlihat nyata banget. Dari punggung yang bolong tersebut keluar binatang-binatang kecil. Ketiga, adegan ketika Eva mengiris lengan karena merasakan kelabang berkeliaran di dalam tubuhnya. Keempat, …duh nggak kuat lagi ah. Pokoknya, jangan makan banyak-banyak sebelum nonton film ini, sudah pasti mual.

***

Bagi kamu yang menyukai film dengan pesan moral, film-film di atas bukan untukmu. Film dengan genre gore, noir, dan slasher biasanya tidak memiliki plot yang memuat nilai-nilai moral yang benar. Karena biasanya pembuat film lebih fokus menampilkan kekerasan atau grafis yang mencekam dan mengerikan.

Oleh sebab itu, bahkan kalau kamu sudah berusia cukup, jangan tonton film-film tersebut tanpa persiapan mental, ya!

Penulis: Aminah Sri Prabasari
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA 5 Drama Korea 21+ yang Boleh Ditonton kalau Mentalmu Kuat

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 15 April 2022 oleh

Tags: 21+FilmIndonesiajoko anwarmodus anomalisebelum ajal menjemput
Aminah Sri Prabasari

Aminah Sri Prabasari

Perempuan yg merdeka, pegawai swasta yg punya kerja sambilan, pembaca yg sesekali menulis.

ArtikelTerkait

Membayangkan jika Semua Perokok di Indonesia Berhenti Merokok Terminal Mojok

Membayangkan jika Semua Perokok di Indonesia Berhenti Merokok

10 November 2022
cocoklogi

Cocoklogi Bencana di Indonesia: Kok Salah Pak Jokowi?

5 Agustus 2019
5 Destinasi Wisata Menarik di Indonesia dan Hal-hal yang Harus Dihindari Saat Berkunjung ke Sana Terminal Mojok

5 Destinasi Wisata Menarik di Indonesia dan Hal-hal yang Harus Dihindari Saat Berkunjung ke Sana

9 Desember 2022
macron jokowi komentar motif mojok

Menebak Alasan Jokowi Merasa Perlu Berkomentar Soal Pernyataan Macron

4 November 2020
Tolong, Indonesia’s Next Top Model Jangan Kebanyakan Drama! terminal mojok.co

Tolong, Indonesia’s Next Top Model Jangan Kebanyakan Drama!

24 Desember 2020
Menanggapi Virus Corona, dari yang Seksis Sampai yang Agamis

Menanggapi Virus Corona, dari yang Seksis Sampai yang Agamis

1 Maret 2020
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

3 Alasan Saya Lebih Senang Nonton Film di Bioskop Jadul Rajawali Purwokerto daripada Bioskop Modern di Mall Mojok.co

3 Alasan Saya Lebih Senang Nonton Film di Bioskop Jadul Rajawali Purwokerto daripada Bioskop Modern di Mall

5 Desember 2025
Brakseng, Wisata Hidden Gem di Kota Batu yang Menawarkan Ketenangan

Brakseng, Wisata Hidden Gem di Kota Batu yang Menawarkan Ketenangan

2 Desember 2025
Pengakuan Pengguna Tumbler Lion Star: Murah, Awet, dan Tidak Mengancam Masa Depan Karier Siapa pun

Pengakuan Pengguna Tumbler Lion Star: Murah, Awet, dan Tidak Mengancam Masa Depan Karier Siapa pun

29 November 2025
4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Tetap Menyenangkan Mojok.co

4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Liburan Tetap Menyenangkan

30 November 2025
Suzuki Karimun Wagon R Boleh Mati, tapi Ia Mati Terhormat

Suzuki Karimun Wagon R Boleh Mati, tapi Ia Mati Terhormat

1 Desember 2025
4 Hal Sepele tapi Sukses Membuat Penjual Nasi Goreng Sedih (Unsplash)

4 Hal Sepele tapi Sukses Membuat Penjual Nasi Goreng Sedih

29 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.