Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kampus Loker

Kenapa Ada Syarat Identitas Tertentu untuk Calon Pelamar Kerja?

Fatimatuz Zahra oleh Fatimatuz Zahra
13 Agustus 2021
A A
Kenapa Ada Syarat Identitas Tertentu untuk Calon Pelamar Kerja? terminal mojok.co

Kenapa Ada Syarat Identitas Tertentu untuk Calon Pelamar Kerja? terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Saya mungkin adalah salah satu dari banyak orang yang semenjak kuliah sampai lulus kerjaannya memantau job portal dan akun media sosial yang memberikan informasi lowongan kerja. Dulu, belum banyak lowongan yang mensyaratkan pelamar kerja harus beragama tertentu, gender tertentu, atau bahkan suku tertentu. Namun, sekarang hal tersebut sudah semakin jamak ditemui.

Sering kali saya temui kualifikasi tersebut pada penyedia lowongan yang baru merintis usaha, lagi cari tambahan tenaga tapi masih ragu mau cari yang seperti apa. Walhasil, identitas pribadi tertentu pun dijadikan kualifikasi sekalipun sebenarnya nggak ada hubungannya sama pekerjaan yang akan menjadi tanggung jawab si pelamar kerja.

Seperti beberapa lowongan kerja part-time yang pernah saya temui di media sosial. Ada yang mensyaratkan fasih baca Al-Quran, padahal lowongannya dibuka untuk mengajar privat bahasa Inggris. Atau lowongan merangkai bunga di sebuah florist, tapi syaratnya harus beragama Islam.

Jauh sebelum itu, lowongan pekerjaan juga sering mencantumkan syarat gender tertentu untuk posisi yang sebetulnya jobdesknya bisa dikerjakan oleh siapa saja. Misalnya perempuan untuk admin, laki-laki untuk teknisi, dan lain-lain. Kira-kira kenapa, ya? Dari hasil analisis saya saat bekerja di tempat yang mensyaratkan identitas tertentu, kira-kira ada tiga alasan yang mungkin menjadi landasan pengambilan keputusan untuk mencantumkan syarat identitas pada lowongan tertentu.

#1 Stereotype gender

Kalau soal gender, seperti yang sudah sering kita lihat dan dengar bahwa ada banyak stereotype yang dilekatkan pada identitas gender tertentu. Misalnya, perempuan lebih teliti sehingga lebih cocok untuk bekerja di bagian administrasi dibandingkan laki-laki. Sebenarnya ini justru berisiko, Pasalnya, dengan mendasarkan rekrutmen pada asumsi yang tidak bisa diukur tersebut, kita jadi menomorduakan skillnya. Padahal, hal tersebut bisa kita nilai melalui tes atau pengalaman kerja.

#2 Preferensi pribadi sang pemilik perusahaan

Inilah kenapa biasanya rekrutmen yang bias identitas itu saya temui di perusahaan yang baru dirintis atau sedang berkembang. Lantaran kriteria calon pelamar kerja bisanya dirumuskan langsung oleh si pemilik usaha, bukan HRD dan sejenisnya. Hal tersebut memungkinkan munculnya kriteria berbasis identitas seperti harus beragama tertentu, gender tertentu, dan lain-lain yang terkadang sama sekali tidak berkaitan dengan skill yang dibutuhkan dalam pekerjaannya.

Khusus poin tentang agama calon pelamar kerja, beberapa kasus yang saya temui biasanya mensyaratkan calon pelamar memeluk agama yang sama dengan pemilik usaha, dengan harapan dapat lebih dipercaya. Terlihat tidak masuk akal, ya? Memang. Padahal sudah sering kita lihat para koruptor itu disumpah jabatan dengan khidmat atas nama agama yang dipeluknya. Eh, tetap saja korup, minta dibebasin lagi.

#3 Pengalaman buruk pemilik usaha dengan pekerja yang memiliki identitas tertentu

Dulu waktu saya bekerja menjadi seorang content writer untuk sebuah agency yang baru dirintis di Yogyakarta, salah satu requirement yang dicantumkan harus berasal dari suku Jawa. Karena penasaran, saya sempat bertanya kepada perekrut apa alasan dicantumkannya kriteria yang diskriminatif tersebut. Ternyata, hal tersebut ia lakukan karena pernah memiliki pengalaman kerja yang kurang baik dengan orang dari suku lain.

Baca Juga:

Jadi PNS Nggak Benar-benar Gratis, tetap Butuh Duit 

5 Istilah Iklan Loker yang Terdengar Manis, tapi Perlu Diwaspadai  

Hal tersebut agak mengherankan bagi saya. Saya sempat pengin tanya, “Lha nanti kalau dikecewakan sama orang Jawa, apa mau cari karyawan dari planet lain saja?” Namun, itu nggak jadi saya tanyakan. Soalnya, waktu itu saya lebih butuh duit dibanding jawaban dari pertanyaan tersebut.

Sebagai pelamar kerja kita sebaiknya tidak berharap akan mendapat lingkungan kerja yang dinamis, teman kerja dari berbagai macam latar belakang, belajar budaya baru, dan lain-lain kalau sedari awal requirement-nya sudah mengeksklusifkan identitas tertentu. Kemungkinan besar yang ada di dalamnya, sih, ya homogen, dengan berbagai alasan di atas.

Kepada yang sedang atau akan memasang lowongan dengan requirement berbasis identitas tertentu, saya punya saran nih. Daripada susah-susah “open recruitement” sampai harus pasang iklan berbayar, kenapa nggak mending iklanin lowongan tersebut di rumah ibadah, asrama suku tertentu, kos putri/putra sesuai kriteria saja, sih?.Toh, mau sehebat apa pun skill-nya, kalau identitasnya nggak cocok juga nggak akan diproses, kan?

BACA JUGA Kenapa Skill Requirement di Lowongan Kerja Perusahaan Kadang Nggak Ngotak? dan tulisan Fatimatuz Zahra lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 7 September 2021 oleh

Tags: Identitas PribadiInfo Loker Terminalpelamar kerja
Fatimatuz Zahra

Fatimatuz Zahra

Sedang belajar tentang manusia dan cara menjadi manusia.

ArtikelTerkait

Opsi Pertanyaan yang Bisa Diajukan kepada HRD oleh Pelamar Kerja setelah Mengikuti Proses Interview terminal mojok

Opsi Pertanyaan yang Bisa Diajukan kepada HRD oleh Pelamar Kerja setelah Mengikuti Proses Interview

25 Juli 2021
Syarat Loker Penampilan Menarik Itu Membingungkan, Lebih Baik Dihapus Aja! Mojok.co

Syarat Loker Penampilan Menarik Itu Membingungkan, Lebih Baik Dihapus Aja!

11 November 2023
Jadi PNS Nggak Pernah Gratis, tetap Butuh Duit  Mojok.co

Jadi PNS Nggak Benar-benar Gratis, tetap Butuh Duit 

8 November 2024
Selip Lidah Saat Berbicara Itu Sebaiknya Nggak Terjadi di Wawancara Kerja terminal mojok.co

Wawancara Kerja dan Win-win Solution bagi Kedua Pihak Perkara Fenomena Ghosting dalam Rekrutmen

26 Januari 2021
Panduan Sederhana Menelusuri Info Lowongan Kerja Palsu biar Nggak Gampang Kena Tipu terminal mojok.co

Panduan Menelusuri Info Lowongan Kerja Palsu

30 Juni 2021
info loker marketing sales lowongan kerja php penipuan telemarketing

Sering Terjadi di Lowongan Kerja: Lowongannya Marketing, Ternyata Nyarinya Sales 

16 Juli 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Korupsi Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Benar-benar Merugikan Pelanggan, Provider Segera Tobat!

Korupsi Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Benar-benar Merugikan Pelanggan, Provider Segera Tobat!

3 Desember 2025
Menambah Berat Badan Nyatanya Nggak Sesederhana Makan Banyak. Tantangannya Nggak Kalah Susah dengan Menurunkan Berat Badan

Menambah Berat Badan Nyatanya Nggak Sesederhana Makan Banyak. Tantangannya Nggak Kalah Susah dengan Menurunkan Berat Badan

29 November 2025
4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang Mojok.co

4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang

3 Desember 2025
Saya Pengguna Setia Transjakarta dan Setuju kalau Tarifnya Naik asal 4 Hal Ini Terpenuhi Mojok.co

Saya Pengguna Setia Transjakarta dan Setuju kalau Tarifnya Naik asal 4 Hal Ini Terpenuhi

29 November 2025
8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah (Unsplash)

8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah

3 Desember 2025
Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

3 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.