• Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Login
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
    • Mojok.co
  • NusantaraHOT
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Sapa Mantan
    • Gadget
    • Personality
  • Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Politik
  • Profesi
  • Home
    • Mojok.co
  • NusantaraHOT
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Sapa Mantan
    • Gadget
    • Personality
  • Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Politik
  • Profesi
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
  • Pojok Tubir
  • Kampus
  • Hiburan
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

5 Alasan Bocil Nggak Mainan Quora

Kristiani oleh Kristiani
22 Februari 2021
A A
5 Alasan Bocah Kurang Menyukai Quora Terminal Mojok
Share on FacebookShare on Twitter

Pertama kali saya mengenal Quora berasal dari pertanyaan receh mengenai apakah hewan mengerti namanya bila dipanggil. Saya nggak tahu situs itu. Ketika melihatnya sih seperti perpaduan ask.fm dengan Brainly. Bedanya, jawaban di Quora panjang-panjang dan bersifat ilmiah. Saya nggak terlalu tertarik dengan media sosial ini. Tiga media sosial saja nggak terurus, masa mau tambah lagi? Hingga akhirnya saya membaca sebuah artikel yang menyebutkan bahwa situs ini bisa menghasilkan uang. Wow, lumayan banget, nih! Bisa nambahin uang kuota.

Saya pun jadi tertarik. Apa yang terjadi? Tujuan utama yang awalnya cari uang malah jadi cari ilmu. Jawaban orang-orang dalam situs tersebut membuat saya tertarik. Saya kadang ikut menjawab pertanyaan yang masuk, nggak banyak sih, tapi bangga telah memberikan kontribusi. Namun, setelah saya menggali lebih jauh, kok nggak ada bocah yang mainan Quora, ya? Ini kan situs tanya jawab, siapa tahu mereka punya PR yang sulit dikerjakan, kan bisa lempar pertanyaan ke situs ini. Toh di sana banyak orang intelek tanpa mengejar poin. Kira-kira kenapa, ya? Padahal, situs ini direkomendasikan, loh!

Melihat hal ini, akhirnya saya meneliti mengapa situs Quora nggak begitu menarik bagi bocah. Padahal, situs ini sangat potensial bagi anak-anak yang haus ilmu sekaligus pengin tambah teman. Lumayan banget, kan? Yah, apa boleh buat. Berikut rangkuman alasan mengapa para bocil kurang menyukai Quora.

Daftar Isi

  • #1 Nggak bisa pakai nama suka-suka
  • #2 Lebih tertarik media sosial yang bersifat audiovisual
  • #3 Pembahasannya lebih berat
  • #4 Kesempatan bertanya terbatas
  • #5 Jarang (bahkan nggak ada) teman sebaya
      • Terminal Mojok merupakan platform Use Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
      • Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

#1 Nggak bisa pakai nama suka-suka

Salah satu alasan mengapa bocah menyukai media sosial adalah kreativitas nama. Di media sosial, mereka bebas membuat nama sesuai minat. Maka jangan heran, beberapa bocah suka membuat nama mereka begitu alay. Seperti “Pengen DJ Alok” ataupun “Jennie Kim”. Sewaktu masih SMP, banyak teman-teman membuat nama seperti itu. Ya namanya juga masih masa pencarian jati diri. Setelah dewasa, sudah banyak menyadari pentingnya nama asli demi personal branding.

Berbeda dengan Quora, di sana kalian harus menyertakan nama asli dan itu sudah jadi peraturannya. Para bocah kurang setuju dengan kebijakan Quora ini karena memperkecil kesempatan mengemukakan kreativitas mereka. Mereka sendiri masih awam tentang tanggung jawab nama dan ketikan mereka.

Syukur bisa mengemukakan pendapat di media sosial sesuai dengan minat mereka, eh ini harus pakai nama asli biar katanya bisa dipertanggungjawabkan. Kan bisa pakai anonim? Para bocah banyak yang nggak ngerti dengan anonim itu. Tapi ya nggak bisa disalahkan juga antara bocil dengan Quora. Semua itu keputusan para bocah, apakah mau mengikuti aturannya atau nggak. Pihak Quora hanya memfasilitasi mereka dengan memberikan aturan yang ada.

#2 Lebih tertarik media sosial yang bersifat audiovisual

Para bocil sudah lelah dengan pelajaran sekolah. Karena itu, mereka mencari hiburan tanpa ada embel-embel belajar. Membuka media sosial adalah cara mereka melepaskan penat belajar. Kebanyakan dari mereka lebih tertarik dengan media sosial yang minim teks, namun kaya dengan audiovisual. Maka jangan heran jika kebanyakan bocah sukanya TikTok ataupun YouTube karena isinya lebih menarik. Sedangkan Quora, memang sih ada yang menyertakan foto atau video, tapi tetap saja banyak yang kurang tertarik gara-gara lebih banyak teksnya.

#3 Pembahasannya lebih berat

Salah satu keunggulan Quora adalah tanya jawab yang bersifat ilmiah. Kebanyakan jawaban yang disertakan oleh para quoran (sebutan pengguna Quora) belum bisa dicerna para bocah. Seperti yang dibahas tadi, para bocil maunya media sosial yang ringan-ringan saja. Jawaban di Quora sendiri memang beragam, namun untuk ukuran bocil banyak yang kurang masuk akal.

Nggak perlu jauh-jauh, misalnya saja tentang asmara. Memang sih para bocah sudah mulai suka pacar-pacaran, tapi cuma sebatas cinta monyet. Sementara di Quora, pembahasan soal asmara begitu mendalam, dan para bocah menganggap itu nggak sesuai bagi mereka yang masih kecil dan perlu sekolah. Selain itu, banyak pembahasan di Quora yang berbau pelajaran dan ini benar-benar dihindari para bocah. Syukur-syukur para bocah bisa tahu bendera Myanmar, eh dibahas pula mengapa Aung San Suu Kyi dimakzulkan. Mana ngerti mereka~

#4 Kesempatan bertanya terbatas

Usia anak-anak dikenal begitu antusias dengan keadaan sekitarnya. Salah satu buktinya adalah dengan bertanya. Hal ini kurang bisa ditoleransi di Quora di mana lebih banyak bertanya kurang diapresiasi. Padahal para bocah memiliki keingintahuan yang begitu besar. Bila ada bocah bertanya pada situs tersebut, maka ada tiga kemungkinan. Pertama, bakal dijawab bila kredensial sang bocah itu baik dan pertanyaannya sesuai dengan lingkungan Quora. Kedua, bakal dicuekin gara-gara pertanyaannya kurang sesuai kaidah Quora ataupun sudah dijawab sebelumnya. Yang ketiga paling parah, bakal diarak ramai-ramai karena dianggap mitra kerja setoran. Para bocah sendiri nggak memikirkan uang dari Quora, namun hanya untuk bertanya. Perlu diketahui, yang terakhir ini membuat bocah jadi enggan bertanya. Karena hal tersebut, pantas saja Quora kurang diminati para bocah. Toh, saat mereka bertanya bakal direspons negatif.

#5 Jarang (bahkan nggak ada) teman sebaya

Ketika melihat grafik pengguna Quora, kebanyakan yang paling muda merupakan remaja akhir. Memang ada sih remaja SMP, namun proporsinya hanya sedikit. Remaja-remaja SMP yang ikut Quora kebanyakan benar-benar antusias dengan ilmu pengetahuan. Anak SD? Sudah disinggung sebelumnya, kurang tertarik dengan Quora karena alasan yang sudah dibahas. Hal ini berpengaruh dengan usia sebaya mereka yang menjadi quoran, sehingga mereka jarang bahkan nggak menemukannya sama sekali.

Sampai saat ini, saya belum pernah menemukan bocah SD yang berinteraksi di Quora. Mungkin ketika bocah SD berinteraksi di situs ini, kebanyakan yang bakal ia temui adalah orang dewasa sehingga dia bakal segan demi menghormati mereka.

Memang nggak bisa disalahkan mengapa para bocah kurang tertarik memiliki akun Quora. Namun yang perlu dipertimbangkan, durasi mereka mengakses sosial media perlu dibatasi. Daripada mengharapkan bocah-bocah, lebih baik Quora meningkatkan kualitas agar bisa bertahan dari gempuran media sosial lainnya.

BACA JUGA Jangan Biarkan Pengguna Quora Makin Banyak dan Ramai, Nanti Toksik dan tulisan Kristiani lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform Use Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 22 Februari 2021 oleh

Tags: bocilquorasitus tanya jawab

Ikuti untuk mendapatkan artikel terbaru dari Terminal Mojok

Unsubscribe

Kristiani

Kristiani

Lahir di Jawa, Besar di Sumatera.

ArtikelTerkait

Suara Hati Bocil yang Resah Ditanya Kapan Sunat

Suara Hati Bocil yang Resah Ditanya Kapan Sunat

25 April 2022
tipe bocil saat salat tarawih mojok

4 Tipe Bocil Saat Salat Tarawih. #TakjilanTerminal26

25 April 2021
Jangan Biarkan Pengguna Quora Makin Banyak dan Ramai, Nanti Toksik terminal mojok.co

Jangan Biarkan Pengguna Quora Makin Banyak dan Ramai, Nanti Toksik

6 November 2020
Belakangan Ini Semua Media Sosial Terasa Toksik Kecuali Quora terminal mojok.co

Belakangan Ini Semua Media Sosial Terasa Toksik Kecuali Quora

30 Oktober 2020
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
kasta petugas upacara bendera indonesia terminalmojok

10 Kasta Petugas Upacara Berdasarkan Tugasnya di Lapangan

Kelakuan Orang-orang Tiap Melihat Genangan Air Terminal mojok

Kelakuan Orang-orang Tiap Melihat Genangan Air

cincin tahunan menghitung umur sapi mojok

Selain Pohon, Prediksi Umur Menggunakan Cincin Tahunan Juga Berlaku untuk Sapi



Terpopuler Sepekan

Masa Jabatan Kepala Desa 9 Tahun? Nggak Kapok Punya Pimpinan Nggak Becus?
Pojok Tubir

Nggak Usah Berisik, Perpanjangan Masa Jabatan Kades Sudah Benar kok!

oleh Moh. Rofqil Bazikh
6 Februari 2023

Nggak usah kemrecek!

Baca selengkapnya
Dosa Penjual Lumpia Semarang yang Bikin Lumpianya Bau Pesing

Dosa Penjual Lumpia Semarang yang Bikin Lumpianya Bau Pesing

6 Februari 2023
5 Dosa Tukang Tambal Ban yang Perlu Banget Kalian Ketahui

5 Dosa Tukang Tambal Ban yang Perlu Banget Kalian Ketahui

5 Februari 2023
4 Alasan Wajib Pakai Telkomsel meski Cuma Kartu Cadangan Terminal Mojok Farzand01 Shutterstock

Telkomsel, Provider Seluler yang Diskriminatif

4 Februari 2023
Warnet Bokep di Jogja yang Pernah Jaya Bersama Pornhub (Unsplash)

Warnet Bokep di Jogja yang Pernah Jaya Bersama Pornhub

1 Februari 2023

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=p4e22R45FOg

Subscribe Newsletter

* indicates required

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
DMCA.com Protection Status

© 2023 Mojok.co - All Rights Reserved .

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Login
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
    • Sapa Mantan
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Hewani
    • Kecantikan
    • Nabati
    • Olahraga
    • Otomotif
    • Personality
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Acara TV
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2023 Mojok.co - All Rights Reserved .

Halo, Gaes!

atau

Masuk ke akunmu di bawah ini

Lupa Password?

Lupa Password

Silakan masukkan nama pengguna atau alamat email Anda untuk mengatur ulang kata sandi Anda.

Masuk!