Bersama BCS, PSS Membuka Tirai Promosi ke Liga 1: Sebuah Harapan - Mojok.co
  • Cara Kirim Artikel
Mojok
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Terminal
  • Movi
  • Podcast
No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Terminal
  • Movi
  • Podcast
Logo Mojok
No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
  • Kilas
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Terminal
  • Movi
  • Podcast
Home Susul

Bersama BCS, PSS Membuka Tirai Promosi ke Liga 1: Sebuah Harapan

Yamadipati Seno oleh Yamadipati Seno
12 September 2018
0
A A
Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

MOJOK.CO – Sebuah bendera raksasa terbentang. Sebuah pesan dan dorongan tersemat di dalamnya. Untuk BCS kepada PSS Sleman untuk bersama-sama menuju Liga 1.

Sekira kurang dari dua jam sepak mula pertandingan, saya sudah semakin dekat dengan Stadion Maguwoharjo. Dari arah timur, tampak atap tribun timur yang bergelombang dan berwarna biru. Melewati daerah Tajem, Sleman, saya menantikan paduan koreo megah dan pertandingan yang memuaskan dari laga PSS Sleman vs PSBS Biak.

Misi saya Senin (10/9) sore adalah bertemu dengan media guide dari Brigata Curva Sud atau BCS, suporter PSS yang mendapatkan apresiasi sebagai ultras terbaik se-Asia pada tahun 2017 versi Copa90.

Semakin dekat dengan stadion, lagu “Not Afraid” dari Eminem berdentam di telinga lewat headset yang saya pakai. Lagu tentang usaha mendobrak rasa takut, seperti koreo yang konon akan digelar BCS sore itu. Bukan rasa takut tentang pertentangan atau kerusuhan, melainkan tidak takut untuk bermimpi setinggi mungkin dan bekerja secara cerdas untuk mewujudkannya.

Sesampainya di dalam stadion, tidak nampak persiapan dari BCS. Semuanya normal saja. Bahkan ketika pertandingan sudah dimulai, chant, gerak, dan nyanyian suporter juga terasa “biasa”. Stadion Maguwoharjo langsung bergemuruh hebat ketika pertandingan belum berjalan satu menit saat PSS mencetak gol cepat lewat kaki Ichsan Pratama. Kombinasi umpan pendek dan cepat berhasil merobek pertahanan PSBS yang terlihat belum siap.

Baca Juga:

Polisi Tangkap Dua Tersangka Pengeroyok Tri Fajar, Sebut Tak Terkait Suporter

Korban Ricuh Suporter, Ribuan Pelayat Antar Tri Fajar ke Peristirahatan Terakhir

Jangan Hanya Nonton, Bermainlah Sepak Bola Tarkam, Agar Lapangan Tak Dilirik Developer

PSS sendiri tidak terlalu bekerja keras untuk mengalahkan PSBS. Kepercayaan diri dari setiap pemain, blunder pemain PSBS, hingga kondisi fisik pemain lawan memudahkan kerja PSS sore itu. Skor akhir pertandingan adalah 3-0 untuk kemenangan Super Elang Jawa. Kemenangan yang membuat mereka sukses mengkudeta Madura FC dari puncak klasemen Wilayah Timur Liga 2.

Waktu itu jeda pertandingan, ketika orang yang saya tunggu akhirnya datang. Aand Andrean, media guide BCS menemui saya di tribun media. Tepat ketika Aand datang, babak kedua sudah akan mulai, ketika BCS mulai menata koreo.

Mereka memenuhi tribun selatan, posisi yang membuat istilah “curva sud” disematkan ke nama mereka. Pertama-tama, para suporter yang berada di dua sisi tribun selatan menerima potongan kertas berwarna putih berbentuk persegi. Rata, semua menerima potongan kertas itu. Lalu, dari tengah, sebuah bendera raksasa, giant flag, siap dibentangkan.

Ini yang saya tunggu. Koreo bendera besar. Sampai ketika bendera besar itu siap dibentangkan, saya belum tahu pesan di dalamnya. Ketika wasit meniup peluit tanda mulainya babak kedua, tepat di tengah tribun selatan, bendera raksasa itu mulai ditentangkan. Tidak terlalu cepat, tidak pula lambat, bendera raksasa merambat terbentang.

Dari jauh, nampak warna dasar yang digunakan adalah abu-abu dengan ornamen lipatan yang digambar dengan baik. Ketika bendera raksasa itu terbentang sempurna, gambar dua tangan tengah membuka sebuah tirai terlihat dengan jelas. Dua tangan itu adalah analogi dari harapan BCS. Dua tangan itu terlihat tegas membuka tirai di mana logo Gojek Liga 1 terpampang jelas di bagian tengah.

Sumber: Divisi Kreatif BCS

Tidak terasa ada keraguan dari ilustrasi dua tangan yang tengah membuka tirai menuju Liga 1. Harapan untuk promosi, setelah musim lalu gagal secara dramatis, disampaikan dengan jernih oleh BCS. Di bawah bendera raksasa, sebuah banner raksasa bertuliskan “Mbuh piye carane kudu menang ra urusan” terbaca dengan jelas. Tulisan yang memuat ekspektasi tinggi untuk PSS.

Permukaan bendera raksasa itu hampir menutupi semua bagian tribun bagian tengah. Panjang bendera raksasa adalah 90 meter dengan lebar 21 meter. Kamu tahu, hanya butuh tiga hari untuk mengonsep dan mengerjakan bendera raksasa itu. “Waktu persiapan efektif tiga hari. Ada tujuh orang yang menggambar,” jelas Aand.

Selama ini, persiapan BCS untuk membuat bendera besar memang tidak lebih dari lima hari. Semuanya dikerjakan secara gotong royong. Termasuk mengumpulkan biaya yang dikeluarkan untuk membuat bendera raksasa itu.

BCS menggunakan cara yang halus. Jadi, setiap tiket yang dibeli secara langsung lewat mereka akan dikenakan biaya tambahan sebesar Rp2.000 saja. Tiket yang dikenakan tambahan biaya Rp2.000 tidak hanya tribun selatan, namun semua sektor tribun, asal membeli secara langsung ke BCS. Jika membeli lewat loket di stadion atau online, tentu saja tidak dikenakan tambahan biaya. Ini bentuk ajakan “berkorban” secara manusiawi. Tidak memaksa.

Sebuah nilai yang teramat kecil, namun bermakna besar dan bisa menghidupi kreativitas BCS. Lewat cara ini, semua Sleman Fans bisa mendukung secara langsung, baik lewat menonton ke stadion, maupun menyokong, menjadi bahan bakar kerja kreatif. Muaranya adalah dorongan mental yang luar biasa untuk PSS Sleman.

Bendera raksasa yang diberi judul “We can’t wait any longer to be a winner” ini sendiri punya tujuan yang jelas. BCS menjelaskannya secara tegas. “Tema tersebut dipilih dengan maksud untuk mendorong atau memberi semangat kepada pemain PSS dan semua Sleman Fans agar terus yakin bahwa “naik ke Liga 1” itu prestasi, bukan sekadar narasi. Jadi, kami gambarkan dengan ilustrasi tangan membuka tirai, dan di dalam tirai tersebut terdapat logo Liga 1.”

Untuk mendukung sebuah tim, bagi setiap suporter tentu saja caranya berbeda-beda. BCS memilih cara yang begitu kreatif dan layak dicontoh banyak suporter tim lain. Adu kreasi adalah soal menjadi manusia yang memaksimalkan segala daya dan cipta secara komunal, bukan adu otot dan makian lewat media sosial.

Bersatu dalam kreativitas juga butuh nyali. Jangan salah, memilih untuk membuat bendera raksasa, misalnya, membutuhkan keberanian untuk memulai dan mempertahankannya. BCS, lewat Aand Andrean menegaskan bahwa cara ini akan tetap dilestarikan. Cara yang mulia dan menunjukkan sisi manusia yang sebenarnya, yaitu berkarya untuk bertahan hidup. Karya, bukan hanya soal kerja, namun juga pengabdian. Butuh nyali besar untuk melakukannya.

View this post on Instagram

A post shared by Brigata Curva Sud (@bcsxpss.1976)

Pulang dari stadion, terjebak kemacetan bubaran suporter, lagi “Not Afraid” dari Eminem kembali menemani perjalanan.

I’m not afraid
To take a stand
Everybody, come take my hand
We’ll walk this road together, through the storm
Whatever weather, cold or warm
Just letting you know that, you’re not alone

PSS Sleman, suka dan duka, kejayaan atau kesedihan, tidak akan berjalan sendirian. Melewati badai, jalan yang berliku bersama Brigata Curva Sud dan semua Sleman Fans bersama-sama. Sebuah kisah pengabdian saya tutup sampai di sini.

Tags: bcsBrigata Curva Sudgiant flagLiga 1Liga 1 Indonesialiga 2promosi liga 1pss promosipss slemansleman fansSuporterultras
Yamadipati Seno

Yamadipati Seno

Redaktur Mojok. Koki di @arsenalskitchen.

Artikel Terkait

Polisi tangkap tersangka pengeroyok Tri Fajar Firmansyah, suporter PSS Sleman.

Polisi Tangkap Dua Tersangka Pengeroyok Tri Fajar, Sebut Tak Terkait Suporter

3 Agustus 2022
Para pelayat mengantarkan almarhum Tri Fajar Firmansyah, korban kerusuhan antarsuporter ke pemakaman Tambakbayan

Korban Ricuh Suporter, Ribuan Pelayat Antar Tri Fajar ke Peristirahatan Terakhir

3 Agustus 2022
PSS Sleman harus mengakomodir pertandingan sepak bola tarkam agar lapangan tidak dilirik developer.

Jangan Hanya Nonton, Bermainlah Sepak Bola Tarkam, Agar Lapangan Tak Dilirik Developer

1 Agustus 2022
Buntut rusuh suporter Persis, seorang tukang parkir kritis

Buntut Ricuh Suporter, Seorang Juru Parkir di Babarsari Kritis

26 Juli 2022
Tiket Liga 1 tidak lagi dijual langsung di stadion

Ketua PSSI: Tak Ada Tiket Liga 1 yang Dijual Langsung di Stadion

24 Juli 2022
PSS Sleman siap cegah pelecehan seksual dan calo tiket

Antisipasi Pelecehan Seksual dan Calo Tiket, PSS Sleman Siapkan Skema Baru

21 Juli 2022
Pos Selanjutnya
Partai Demokrat Izinkan Kader Dukung Jokowi: Politik Lentur atau Main Dua Kaki?

Sasi Sura, Wayahe Wong Islam Jawa Eling Sejarah

Komentar post

Terpopuler Sepekan

Bersama BCS, PSS Membuka Tirai Promosi ke Liga 1: Sebuah Harapan

12 September 2018
Kisah Bagaimana Gus Dur “Membela” Karya Salman Rushdie MOJOK.CO

Kisah Bagaimana Gus Dur “Membela” Karya Salman Rushdie

14 Agustus 2022
Kereta Cepat Jakarta Bandung: Ketika Jokowi dan Indonesia (Hampir) Tak Punya Daya Tawar MOJOK.CO

Kereta Cepat Jakarta Bandung: Ketika Jokowi dan Indonesia (Hampir) Tak Punya Daya Tawar

15 Agustus 2022
Trauma yang Tersimpan di Kota Tangerang MOJOK.CO

Trauma yang Tersimpan di Kota Tangerang (Bagian 1)

18 Agustus 2022
kadisdikpora diy mojok.co

Rekomendasi Satgas Selesai, Kepsek dan Tiga Guru SMAN 1 Banguntapan Disanksi Ringan 

18 Agustus 2022
Es Putr Pak Sumijan Lasem

Warung Es Puter Pak Sumijan Lasem: Kemewahan di Balik Uang Rp5 Ribu

15 Agustus 2022
ujian praktik SIM C

Cerita dari Peserta Ujian Praktik SIM yang Gagal, tapi Terus Mencoba

13 Agustus 2022

Terbaru

ori diy mojok.co

Soal Sanksi Ringan Kasus Jilbab di SMAN 1 Banguntapan, Ini Catatan ORI DIY

20 Agustus 2022
kebocoran data mojok.co

Kebocoran Data Pribadi Terjadi Lagi, Pakar Sebut Hal Ini Perlu Diperbaiki

20 Agustus 2022
bawaslu diy mojok.co

Parpol Catut Tiga Nama Anggota Bawaslu dan ASN di DIY 

20 Agustus 2022
pelajar dan mahasiswa mojok.co

Terancam Tak Ikut Pemilu 2024, KPU RI Minta Pemda DIY Identifikasi Pelajar dan Mahasiswa

19 Agustus 2022
Asmoe Tjiptodarsono: Sumbangsih BTI dan PKI dalam Membangun Dunia Tani

Asmoe Tjiptodarsono: Sumbangsih BTI dan PKI dalam Membangun Dunia Tani

19 Agustus 2022

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
DMCA.com Protection Status

© 2022 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Cerbung
  • Movi
  • Podcast
  • Mau Kirim Artikel?
  • Kunjungi Terminal

© 2022 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In