Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Corak Mop

Masuk ABRI Nyanda Boleh Ompong

Safar Banggai oleh Safar Banggai
17 Juli 2017
A A
Masuk ABRI Nyanda Boleh Ompong

Masuk ABRI Nyanda Boleh Ompong

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Ale dan Pak Jenderal

Dua kali masuk ABRI di Kota Manado, Ale belum juga lulus. Segala cara ia lakukan, dari melobi kerabat terdekat sampai jual pohon kelapa milik orang tua untuk menyogok pemimpin tertinggi wilayah Sulawasi Utara.

Ale tak kunjung putus asa. Dengan bekal seadanya, optimisme yang lebih, akhirnya ia bertekad pergi ke Jakarta. Ale mengira, mungkin di Jakarta akan lebih mudah masuk menjadi anggota ABRI.

Sesampai di Jakarta, Ale mengikuti semua prosedur pendaftaran militer. Ujian fisik, ujian mental, dan ujian tertulis sungguh-sungguh ia ikuti. Sayangnya, Ale tidak lulus juga.

Tidak hilang akal, Ale beranikan diri bertemu Panglima.

“Pak Jenderal, kita mo tanya.”

“Bertanya apa?” Pak Jenderal rada bingung.

“Kiapa kita nyanda lolos tes masuk ABRI? Semua syarat kita iko akang. Padahal kita pe badan ba otot, kita juga so sabuk itam di karate, tapi kita masih nyanda ka terima di militer.” Wajah Ale terlihat emosi.

Pak Jenderal linglung mau jawab bagaimana. Prosedur sudah jelas di papan pengumuman. Kalau tidak lulus berarti ada yang tidak terpenuhi.

“Coba Ale senyum dulu.”

Ale mencoba senyum walau emosinya belum turun.

“Nah. Kenapa Ale tidak lulus tes? Karena Ale ompong. Gigi Ale terlihat tiga yang hilang,” Pak Jenderal jawab dengan tenang.

Wajah Ale terlihat merah. Ale pun bertanya lagi, “Pak Jenderal, apakah torang maso di ABRI mo baku perang atau baku gigit kah?”

Tanah Jawa, Tanah yang Subur

Iklan

Sebelum tes masuk ABRI kali ketiga, Ale menyempatkan jalan-jalan ke Yogya. Bertemu dengan kawan lamanya yang sudah lama tinggal dan nikah di tanah Hamengkubuwono, namanya Adlun.

Adlun mengantar Ale ke tempat wisata. Dari selatan ke utara dan dari timur ke barat. Adlun dan Ale lepaskan penat di Jalan Malioboro karena sehari penuh mereka keliling Yogya. Selama sehari, Ale mengamati gedung-gedung dan mobil-mobil yang lewat. Namun, ada yang buat Ale kagum, yaitu tanah di Jawa subur sekali.

“Kakak Adlun, tanah di Jawa subur-subur e. Beda deng di Sulawesi,” Ale mengeluarkan kekagumannya pada Adlun.

“Ah tidak, Ale. Tanah di Sulawesi lebe subur. Torang masih makan durian dan bete. Kalo di Jawa nyanda ada,” Adlun membantah kekaguman Ale.

“Adodo, Adlun, kiapa ngana so tambah bodok bagini. Apa ngana so buta kah? Co haga itu tiang listrik. Tiang-tiang listrik di Jawa lebe tinggi sedangkan di Sulawesi pendek-pendek.”

Gigi Palsu

Setelah mendengar cerita dari Ale kalau Jakarta banyak mobil dan gedung-gedung tinggi. Nona menyusul ke Jakarta. Tapi selama tinggal di Jakarta, Nona tidak percaya diri sebab giginya ompong.

Pada akhirnya Nona mengadu kepada ibunya.

Nona: Mama, kita nyanda parcaya diri tinggal di Jakarta. Kita pe gigi ompong. Kita mo senyum sama cowok-cowok tapi kita malu sekali.

Mama Nona: Sabar, sayang, tunggu Mama jual pohon cengkeh dulu, baru bili akang ngana gigi palsu.

Puji Tuhan. Nona senang sekali dengan gigi palsu yang dibelikan oleh ibunya. Ia selalu percaya diri ketika berpapasan dengan cowok-cowok Jakarta. Dan pastinya ia selalu senyum kalau bertemu dengan cowok.

Belum cukup tiga bulan menikmati gigi palsu, Nona menelepon lagi pada mamanya.

“Mama, kita so nyanda malu-malu lagi kalo ketemu deng orang di jalan. Gigi palsu ini biking kita parcaya diri. Tapi, Mamaaa ….” Nona merasa berat ingin katakan sesuatu kepada ibunya.

“Tapi apa, sayang?

“Mama, kita pe perut buncit.”

“Pukimai ngana e. Torang so jual pohon cengkeh untuk tambal ngana pe lubang atas. Kiapa ngana so pigi buka ngana pe lubang bawah!?”

Terakhir diperbarui pada 11 Agustus 2021 oleh

Tags: abriadlunalegigi palsujawanonaompongsulawesi
Safar Banggai

Safar Banggai

Artikel Terkait

Cerita Kebiasaan Orang Jawa yang Bikin Kaget Calon Pendeta MOJOK.CO
Esai

Cerita Calon Pendeta yang Kaget Diminta Mendoakan Motor Baru: Antara Heran dan Berusaha Memahami Kebiasaan Orang Jawa

21 November 2025
Bahasa Jawa harus dipelajari Gen Z. MOJOK.CO
Ragam

Cara Menjadi Jawa Seutuhnya dengan Mengilhami Bahasa, Tanpa Mencampurnya Jadi “Jawindo” dan Bahasa Slang ala Gen Z

24 Oktober 2025
Aksara jawa. MOJOK.CO
Ragam

Aksara Jawa Bukan Sekadar Mantra Berbau Klenik, Bisa Menyelamatkan Hidup jika Dipahami Secara Sains

23 Oktober 2025
Orang Surabaya jengkel saat merantau di Jogja. MOJOK.CO
Catatan

Orang Surabaya Jengkel dengan Orang Jogja, dari Luar Tampak Kalem Aslinya Banyak “Ngawurnya”

27 Agustus 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Gowes Ke-Bike-An Maybank Indonesia Mojok.co

Maybank Indonesia Perkuat Komitmen Keberlanjutan Lewat Program Gowes Ke-BIKE-an

29 November 2025
Dari Jogja ke Solo naik KRL pakai layanan Gotransit dari Gojek yang terintegrasi dengan GoCar. MOJOK.CO

Sulitnya Tugas Seorang Influencer di Jogja Jika Harus “Ngonten” ke Solo, Terselamatkan karena Layanan Ojol

1 Desember 2025
Bioskop NSC Rembang, bangunan kecil di tanah tandus yang jadi hiburan banyak orang MOJOK.CO

Bioskop NSC Rembang Jadi Olok-olokan Orang Sok Kota, Tapi Beri Kebahagiaan Sederhana

1 Desember 2025
Gen Z fresh graduate lulusan UGM pilih bisnis jualan keris dan barang antik di Jogja MOJOK.CO

Gen Z Lulusan UGM Pilih Jualan Keris, Tepis Gengsi dari Kesan Kuno dan Kerja Kantoran karena Omzet Puluhan Juta

2 Desember 2025
banjir sumatera. MOJOK.CO

Bencana di Sumatra: Pengakuan Ayah yang Menjarah Mie Instan di Alfamart untuk Tiga Orang Anaknya

1 Desember 2025
'Aku Suka Thrifting': Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism.MOJOK.CO

‘Aku Suka Thrifting’: Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.