MOJOK.CO – Semakin bertambah usia, semakin terlihat siapa kawanmu. Pernyataan itu benar, tapi kalau pernyataan itu dipakai untuk menjustifikasi semakin tua semakin sedikit teman, ini yang perlu dikoreksi.
Malam minggu kemarin adalah malam minggu paling mumet buat saya. Bukan karena tidak punya duit dan tidak punya pasangan, kedua masalah duniawi itu nggak relate sama hidup saya. Saya itu mumet karena ada 3 acara yang harus saya hadiri, ada 2 band teman saya yang manggung dan 1 band merilis album dan kebetulan band saya diundang untuk menghadiri acara itu. Sialnya lagi, hujan mengguyur Yogyakarta dari siang sampai dini hari.
Terpaksa saya tidak bisa menghadiri semua acara tersebut. Memang ada penemuan teknologi kontemporer bernama jas hujan, tapi ya tetap saja saya harus pikir-pikir lagi kalau mau berangkat. Senin masih mburuh je, Bos, awake dieman.
Pada akhirnya, saya lebih memilih untuk rebahan di kos sambil menikmati suara hujan dan internet kencang. Hasil rebahan sambil sekrol-sekrol Twitter itu akhirnya membawa saya pada satu twit yang intinya bilang kalau makin tua kita makin sedikit jumlah teman kita.
Demi membaca twitr tersebut, timbul ghiroh untuk memprotes pernyataan twit tersebut. Mana mungkin hal itu kejadian? berdasarkan pengalaman saya sendiri, selama ini, makin tua saya, makin banyak pula teman yang saya kenal. Bukan karena saya orangnya supel atau menyenangkan, tapi di tempat baru yang saya kunjungi saya pasti seenggaknya dapet satu-dua teman.
Makin tua semester saya, makin banyak kenalan saya semasa kuliah. Karena saya mengulang mata kuliah begitu banyak, otomatis saya punya kenalan adik tingkat yang makin banyak pula. Setelah lulus, di tempat kerja, kenalan saya bertambah. Kan nggak mungkin kalau di tempat kerja blas nggak nambah kenalan.
Bekal pengalaman itulah yang membuat saya sudah untuk bisa memahami logika makin bertambah umur kita makin berkurang teman kita. Apakah pertemanan itu memang ada masa kadaluwarsanya atau kalau pindah tempat pertemanan nggak berlaku? Ha kok koyo paketan internet.
Saya perlu meluruskan satu hal yang menurut saya keliru dalam pernyataan makin tua teman makin sedikit. Teman kita nggak berkurang, mereka ada dan berlipat ganda. Fokus kehidupan mereka saja yang berubah. Ketika masih muda, tanggung jawab kita nggak begitu banyak. Yang wajib kamu lakukan adalah menempuh pendidikan sebaik mungkin, dan interaksi dengan teman-temanmu itu masih gampang karena ketemu tiap hari. Apalagi kalian yang kuliahnya 24 SKS dan 10 SKS-nya habis di kantin, interaksi kalian dengan teman-teman pastilah begitu intens.
Begitu kalian menemui semester tua atau mulai kerja, intensitas interaksi dengan teman jadi menurun. Kalian mulai susah nemu waktu nongkrong bareng dan kamu mulai merasa sendiri. Tapi itu bukan berarti temanmu berkurang atau kalian nggak dianggep temen lagi, mereka hanya punya prioritas hidup yang lain.
Kalian nggak bisa berharap waktu selo teman-temanmu sama dengan waktu selomu. Mereka tidak meninggalkanmu, mereka hanya tidak bisa meninggalkan hal yang lebih besar dalam hidup. Ketika sudah sibuk bekerja atau berkeluarga, intensitas nongkrong akan berkurang drastis tapi bakal lebih berkualitas.
Kalau kalian mulai merasa kesepian karena intensitas nongkrong bersama teman-teman berkurang, yang kamu harus lakukan adalah: deal with it. Ya mau gimana lagi, jalan kehidupan memang seperti itu. Ketika temanmu sibuk karena meniti karir, harusnya sebagai teman yang baik kamu justru bangga. Melihat teman menyediakan waktu untuk nongkrong dan menceritakan usaha yang sedang ditempuh itu jauh lebih membawa kebahagiaan daripada nongkrong tiap hari mung ngrasani kiwo tengen.
Lupakan pikiran buruk temanmu melupakan dirimu, pahami bahwa kamu tidak lagi prioritas utama untuk dikunjungi, tapi ada kerjaan, keluarga, dan hal-hal lain dalam hidup yang lebih besar untuk disinggahi. Makin dewasa pemikiran kalian, maka kalian akan mengerti bahwa ini fase hidup yang tidak akan bisa dihindari.
Ngomong-ngomong, saya punya tips untuk menghindari perasaan semakin tua semakin sedikit teman. Jadi kaya, semua orang bakal sering-sering menghubungimu nggo nembung utang wokwokwok.
Pepatah timur mengatakan, teman tidak bisa dibeli, tapi kalau kau banyak duit, teman-teman baru akan berdatangan sendiri.
BACA JUGA Proyek Galian Jalan yang Selalu Saja Menyebalkan dan artikel menarik lainnya di POJOKAN.