MOJOK.CO – Netflix mengumumkan bahwa mereka resmi akan menggarap One Piece live action. Meski belum mengumumkan waktu rilis, respons sudah bermunculan di media sosial.
Netflix menggemparkan dunia bajak laut dengan mengumumkan bahwa mereka akan menggarap One Piece live action. Setelah sukses di dunia manga dan anime, memang sudah saatnya ada orang yang aneh-aneh kepikiran menggarap live action manga ini.
Kabar ini mengejutkan banyak orang yang tidak ingin One Piece dikenang sebagai live action yang gagal sebagaimana Dragon Ball Evolution. One Piece sudah menancapkan taringnya sebagai manga dan anime papan atas, mengambil risiko bukanlah pilihan yang bijak.
One Piece ini nantinya akan tayang 10 episode untuk musim pertama. Kabar tentang jadwal rilis dan para aktornya belum muncul. Belum juga ada kabar tentang cerita bagian mana yang akan dibuat live action-nya, mengingat sekarang One Piece sudah sampai 969 chapter manga dan 919 episode anime. Tapi bisa diprediksi kalau Netflix akan memulainya lewat arc ketika Roger dieksekusi dan saat Luffy bertemu Alvida dan Zoro, sama seperti Bleach yang dimulai dengan bagaimana Ichigo menjadi shinigami.
Banyak yang skeptis dengan rencana ini karena ekspektasi fans akan benar-benar tinggi. Menurunkan ekspektasi tidak mudah juga. One Piece sudah ada sejak lama dan wajah serta sifat karakternya terpatri dalam benak pembaca setia. Bentuk fisik karakter anime memang jauh berbeda dengan manusia di kehidupan nyata, mereplikasinya butuh usaha yang keras. Membayangkan siapa pemeran Coby saja sudah susah, apalagi karakter lain.
Bayangkan kalau ternyata episodenya tentang arc Water Seven, siapa yang bisa jadi Franky?
Meski Bleach dan Samurai X sukses membuat live action, bukan berarti One Piece akan lepas dari potensi untuk gagal. Bleach yang meskipun sukses pun tidak lepas dari kritikan tentang Byakuya Kuchiki yang terlihat berbeda dengan anime, dan juga adegan pertarungan yang buruk. Butuh CGI yang benar-benar bagus untuk menggarap One Piece karena karakternya menggunakan kekuatan yang melawan logika sehingga jika gagal menggarapnya, serial ini akan terlihat begitu buruk.
Netflix juga punya beban mengingat film-film animasi One Piece selalu meraih kesuksesan. Film Death Note live action yang dirilis Netfix adalah contoh sahih kegagalan live action yang terbebani seri orisinal dan film lainnya. Selain karena white washing, Death Note produksi Netflix gagal memberikan cerita yang bagus serta CGI-nya jelek aja belum. Kita tidak bisa menahan orang untuk tidak membandingkan One Piece live action dengan One Piece Stampede, Netflix harus memahami itu.
Tapi kita boleh sedikit optimis karena Oda sendiri yang menjadi eksekutif produser di serial ini. Tidak mungkin Oda akan membiarkan live action ini gagal. Setidaknya dalam segi cerita, kita bisa berharap banyak. Semoga saja CGI-nya tidak amburadul dan menyakiti mata kita.
BACA JUGA Menguji Hoaks Virus Corona Disebarkan Lewat Hape Xiaomi dan artikel menarik lainnya di POJOKAN.