MOJOK.CO – Manchester United seakan tidak berencana berhenti membakar uang dalam waktu dekat. Jadon Sancho dikabarkan tertarik bergabung ke Manchester United, dan potensi transfer ini membuat orang bingung.
Nama Jadon Sancho tidak bisa dilepaskan dari berita-berita tentang potensi klub mana yang akan menggaetnya. PSG dan Real Madrid dikabarkan tertarik mendekati Sancho. Manchester United, Liverpool, dan Chelsea tidak ketinggalan masuk dalam perburuan.
Untuk kasus PSG dan Madrid, kunci transfer ini ada di Kylian Mbappe, mengingat Madrid begitu ngotot ingin membajak Mbappe. PSG mungkin menjadikan Sancho sebagai pengganti lubang yang ditinggalkan Mbappe.
Menariknya, Sancho justru dikabarkan tertarik bergabung dengan Manchester United. Tidak ada plot twist yang lebih gila dari ini. Mbappe bergabung ke Madura United jauh lebih masuk akal daripada Sancho bergabung ke United.
Sebagai pemain yang sedang meniti jalan menuju puncak dan berpotensi meraihnya dalam waktu dekat, Sancho tidak boleh salah memilih tim karena ketika dia keliru, dia akan dikenang sebagai transfer yang gagal. Umurnya yang masih muda justru begitu rentan dengan kegagalan, maka dari itu tim yang punya rencana jelas untuknya yang harus dia pilih.
Let me tell you something. Manchester United bukanlah klub yang tepat untuk Sancho. Di PSG, Real Madrid, atau Liverpool besar kemungkinan dia akan dicadangkan karena dia bersaing dengan pemain yang sama bagusnya. Di Real Madrid dia bisa jadi bersaing dengan Bale dan Rodrygo, di PSG akan bersaing dengan Mbappe, di Liverpool bersaing dengan Salah.
Tapi persaingan itu bisa membuat dia berkembang lebih baik. Tim dengan kedalaman skuat yang bagus akan membuat Sancho aman ketika suatu saat dia tidak fit 100% untuk bertanding.
Tapi siapa saingan Sancho di Manchester United? Atau kita ganti pertanyaannya seperti ini, siapa yang bisa memberikan sense of competition di Manchester United? Ini pertanyaan yang susah dijawab. Bergabung dengan United justru berpotensi merusak karier Sancho.
Alasan pertama adalah bahwa skuad United sekarang tidak bisa mendukung permainan Sancho. Pogba adalah contoh bagaimana bakat seorang gelandang yang membawa negaranya juara Piala Dunia terbuang sia-sia ketika bermain dengan pemain semenjana.
Paul Pogba di Juventus adalah keindahan yang dipuja dunia, tapi di Manchester United Pogba justru menjadi pesakitan. Memangnya apa yang diharapkan Sancho dari pemain macam Lingardinho dan Jones?
Sehebat apa pun pemain, jika rekan satu timnya tidak bisa menaikkan level permainan mereka justru akan membunuh potensi pemain hebat tersebut. Pogba, terlepas dari kontroversi, adalah pemain yang hebat. Bakat dia terbuang sia-sia dengan bermain dengan pemain yang tidak bisa menaikkan level permainan mereka sendiri.
Alasan kedua adalah cara Manchester United memperlakukan pemain dan pertandingan. Lihat bagaimana cara mereka memperlakukan Rashford. Rashford sudah mengeluh tentang rasa sakit yang ia rasakan, namun alih-alih mengistirahatkan Rashford, yang dilakukan adalah memberi suntikan painkiller kepada Rashford agar dia bisa tetap kuat bermain.
Tidak berlebihan menganggap Sancho akan menjadi tumpuan utama United bersama dengan Rashford. Dengan banyaknya pertandingan yang akan dijalani, Rashford dan Sancho akan mengalami kelelahan yang luar biasa dan potensi cedera parah yang akan mereka alami akan meningkat.
Apakah Manchester United memang bukan tim yang tepat untuk Sancho? Saya jawab iya. United tidak punya kedalaman skuad yang sama dengan tim-tim besar Eropa yang lain. Persaingan yang tidak akan ia dapat di United dan juga potensi bermain dalam banyak pertandingan tanpa istirahat yang cukup akan membuat kariernya jadi hancur.
Usia Sancho masih muda, dan dia butuh tim yang bisa memberinya sense of competitiveness yang baik dan pelatih yang bisa memberi dia banyak pelajaran baru untuk perkembangan dirinya. Dan tentu saja Ole beserta skuat Manchester United sekarang bukanlah jawaban dari kebutuhan Jadon Sancho.
BACA JUGA Inter Milan vs AC Milan, yang Nyata dan yang Abstrak dan artikel menarik lainnya di BALBALAN.