Sudah bisa dipastikan bahwa di Pilpres 2019 mendatang, Joko Widodo akan maju sebagai capres. PDIP sudah memutuskan untuk mengusung Jokowi, beberapa partai lain juga sudah mendeklarasikan diri untuk mendukung.
Dengan kepastian Jokowi sebagai capres, maka kini yang kemudian ramai menjadi bursa tentu saja adalah tokoh-tokoh yang kemungkinan bakal menjadi wakil Jokowi. Nama-nama potensial baik dari partai maupun dari profesional mulai muncul ke permukaan.
Salah satu partai yang cukup aktif dalam mengusulkan nama-nama tokoh sebagai calon wakil presiden untuk mendampingi Jokowi tentu saja adalah Partai Solidaritas Indonesia (PSI)
Sejauh ini, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) sudah mengusulkan 12 tokoh yang dianggap cocok mendampingi Joko Widodo sebagai calon wakil presiden pada Pilpres 2019.
Daftar nama-nama yang diusulkan PSI bukanlah daftar nama hasil survei atau hasil diskusi internal, melainkan usulan dari masyarakat yang didapat oleh PSI melalui kerja-kerja komunikasi politik yang dilakukan oleh PSI.
“Nama-nama ini usulan atau masukan dari masyarakat. Kami kaji nama-namanya sejak awal. Nama yang kami tampilkan bukan daftar fixed, bisa bertambah atau berkurang,” ujar Ketua Umum PSI Grace Natalie di kantor DPP PSI Jakarta
Adapun daftar 12 sosok tersebut adalah
- Airlangga Hartarto (Ketua Umum Partai Golkar)
- Chairul Tanjung (Pendiri CT Corp)
- Din Syamsuddin (Mantan Ketum PP Muhammadiyah)
- Luhut Binsar Panjaitan (Menko Bidang Kemaritiman)
- Moeldoko (Kepala Staf Presiden)
- Mahfud MD (Mantan Ketua MK)
- Rusdi Kirana (Pengusaha)
- Said Agil Siradj (Ketua Umum PBNU)
- Sri Mulyani Indrawati (Menteri Keuangan)
- Susi Pudjiastuti (Menteri Kelautan dan Perikanan)
- Yaqut Cholil Qoumas (Ketua Umum GP Ansor)
- Nadiem Makariem (CEO Gojek Indonesia)
“Ini bentuk usulan kami pada Jokowi. Apakah diterima atau tidak, itu bergantung Jokowi. PSI hanya menginventarisir,” kata Grace.
Yah, kita tunggu saja apakah kelak Jokowi akan memilih salah satu dari 12 nama usulan yang ditawarkan oleh PSI, atau justru memilih sosok tak terduga yang berada di luar daftar 12 nama tersebut. Misal Habib Rizieq, Epy Kusnandar, Sodiq, Puthut EA, atau siapa pun itu.
Siapa tahu. Bukankah dalam politik, semua bisa terjadi.