Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Wikimo Tokoh

Sapardi Djoko Damono

Redaksi oleh Redaksi
20 Maret 2017
A A
TOKOH-SASTRAWAN-MOJOK

TOKOH-SASTRAWAN-MOJOK

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

“Aku ingin mencintaimu dengan sederhana;

dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu.

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana;

dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada”

Menjadi romantis bagi pasangan bukanlah perkara yang mudah bagi semua orang. Banyak pasangan yang mengeluhkan hal ini. Jangankan mengucapkan dua kata, “Kamu istimewa,” menanyakan, “Kamu sudah makan?” pun tidak pernah. Untuk orang-orang super tak romantis, mungkin mengutip karya-karya puisi atau sajak adalah cara pamungkas ketika mereka dituntut untuk romantis (nek ra romantis babar blas, kita pegat ae ‘kalau tidak romantis, kita putus saja’). Maka, ketika itulah salah satu karya Sapardi Djoko Damono bisa menjadi “dewa” penolongnya.

Sapardi Djoko Damono, atau yang sudah jamak dikenal dengan SDD, adalah satu dari sekian sastrawan Indonesia yang karyanya dekat dengan hampir semua kalangan. Ya, minimal orang-orang pernah membaca sajaknya yang populer di undangan-undangan pernikahan anak zaman now. Pria yang sangat terinspirasi oleh Rendra dan termotivasi untuk terus menulis agar tidak pikun ini, lahir di Surakarta pada 20 Maret 1940. Ia mulai menulis puisi di tahun 1957 ketika masih berada di bangku SMA. Baginya, menulis puisi adalah memberi bentuk kepada isi pikiran yang abstrak agar bisa dikenal orang melalui tulisan.

Mengalami hidup selama 78 tahun, menjadikan SDD menyaksikan banyak perubahan zaman, termasuk melihat perubahan-perubahan yang terjadi pada peran orang tua dalam pendidikan anaknya. Pengalamannya dalam dunia pendidikan pun—di antaranya menjadi Dekan FIB UI periode 1995-1999 dan hingga saat ini masih mengajar di Sekolah Pascasarjana Institut Kesenian Jakarta—menjadikan ia percaya bahwa anak harus diberikan kebebasan memilih. Dengan cara kebebasan itu, anak dengan sendirinya akan membentuk diri. Bagi penulis Duka-Mu Abadi, Hujan Bulan Juni, Perahu Kertas, Sosiologi Sastra: Sebuah Pengantar Ringkas, dan sederet karya prosa, karya fisik, maupun nonfiksi lainnya ini, anak-anak bukanlah boneka. Baginya, anak-anak bisa berpikir, punya kehendak dan kesenangan sendiri. Untuk itu, prinsipnya, biarkanlah anak memilih.

Jadi, kalau orang tua ingin bersikap romantis ke anak, mungkin bisa bilang, “Nak, jadilah seperti yang kamu inginkan. Bapak Ibu menerimamu apa adanya.” Uwuwuwu ~

Terakhir diperbarui pada 20 Maret 2018 oleh

Tags: FIB UISapardi Djoko DamonosastrawanSDD
Redaksi

Redaksi

Artikel Terkait

Diskusi "Nasib Sastrawan" di Festival Sastra Yogyakarta 2025 MOJOK.CO
Kilas

Nasib Jadi Sastrawan: Dibayangi Kemiskinan dan Ketimpangan, Perlu Komitmen untuk Mensejahterakan

5 Agustus 2025
remy sylado mojok.co
Kilas

Remy Sylado, Pelopor Puisi Mbeling yang Melawan Orba

13 Desember 2022
penulis buku
Esai

Jika Naskah Saya Dikirim oleh Mentor Saya yang Sastrawan ke Media Massa Atas Namanya

7 Juni 2021
Video

Agus Noor dan Karya yang Tak Pernah Mati

22 Desember 2020
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

30 November 2025
Bakpia Mojok.co

Sentra Bakpia di Ngampilan Siap Jadi Malioboro Kedua

1 Desember 2025
Kuliah Jurusan Pendidikan Bahasa Mandarin di Unesa. MOJOK.CO

Sulitnya Masuk Jurusan Bahasa Mandarin Unesa, Terbayar usai Lulus dan Kerja di Perusahaan Tiongkok

3 Desember 2025
Pelaku UMKM di sekitar Prambanan mengikuti pelatihan. MOJOK.CO

Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih

3 Desember 2025
Lulus S2 dari UI, resign jadi dosen di Jakarta. MOJOK.CO

Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar

5 Desember 2025
banjir sumatra.mojok.co

Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?

4 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.