Kokok Ayam Kinantan begitu disegani pada masa Perserikatan. Adalah PSMS Medan, salah satu raksasa Perserikatan yang sempat mendominasi bersama Persib Bandung dan Persebaya Surabaya. Bahkan, pertemuan antara PSMS dan Persib sempat disebut sebagai the real El Clasico Indonesia, yang saat ini disematkan kepada pertandingan antara Persib melawan Persija Jakarta.
PSMS Medan adalah langganan partai puncak Liga Perserikatan. Tercatat, delapan kali klub dengan logo bunga tembakau deli ini sampai final. Lima pertandingan berujung kebahagiaan, PSMS menjadi juara. Sementara sisanya menjadi juara dua. Prestasi yang tentunya sangat membanggakan. Dominasi yang sungguh nyata.
PSMS Medan menjadi juara Perserikatan pada tahun 1967 dengan mengalahkan Persebaya Surabaya, 1971 setelah mengalahkan tim yang sama, tahun 1975 juara bersama Persija Jakarta, tahun 1983 setelah membungkam Persib Bandung, dan tahun 1985 setelah mengalahkan tim yang sama. PSMS adalah rival nyata bagi tim-tim dari Pulai Jawa yang biasanya dominan.
Peruntungan PSMS berubah 180 derajat setelah terjadi unifikasi liga, penyatuan Liga Perserikatan dan Galatama menjadi Liga Indonesia. Hingga saat ini, PSMS belum pernah menjadi juara. Hanya satu kali PSMS menjadi juara kedua pada tahun 2007. Bahkan, yang lebih menyedihkan, PSMS pernah tiga kali terdegradasi.
Aura tim raksasa masih bergaung. Nama PSMS Medan masih disegani sebagai salah satu tim yang akan selalu bermain penuh determinasi, yang disebut sebagai rap-rap. Bersama PSM Makassar, PSMS adalah dua tim yang dikenal dengan permainan keras mereka. Tanpa kompromi, yang membuat lawan-lawan mereka semasa Perserikatan, sudah merasa gentar sebelum peluit tanda sepak mula dimulai.
PSMS Medan pernah diperkuat banyak pemain berkelas sejak dulu, baik pemain lokal maupun impor. Mulai dari Jean Michel Babouaken, Baco Sadissou, Affan Lubis, Sahari Gultom, Colly Misrun, Slamet Riyadi, Colly Misrun, Supriyono, Edu Juanda, Sahari Gultom, Supardi Nasir, Agus Cima, Gustavo Cena, Mbom Mbom Julien, Legimin Raharjo, James Koko Lomell, Christian Carrascao, Saktiawan Sinaga, Mahyadi Panggabean, Greg Nwokolo, dan Ronny Paslah.
Kini, PSMS kembali baik ke divisi utama Liga 1 Indonesia. Meski belum maksimal di laga-laga awal, PSMS punya potensi untuk setidaknya terhindar dari degradasi.