Di bulan puasa, jam-jam sahur menjadi prime time, alias waktu utama di mana tayangan di televisi memiliki jumlah penonton terbanyak. Tak heran jika stasiun-stasiun televisi berlomba-lomba untuk menyiarkan tayangan-tayangan terbaiknya, tayangan yang diharapkan bisa menarik banyak pemirsa untuk menontonnya.
Di satu sisi, ini mungkin bagus buat pemirsa. Sebab mereka jadi punya banyak pilihan tontonan yang menghibur (menghibur lho ya, bukan bermutu, sebab keduanya punya perbedaan yang cukup mendasar). Namun di sisi lain, ini juga membingungkan buat pemirsa; saking banyaknya tayangan yang menghibur, pemirsa jadi susah untuk menentukan tayangan yang ingin ditonton.
Nah, atas dasar tersebut, Mojok Institute, melalui rubrik Tokcer berbaik hati memberikan beberapa tips dalam memilih tayangan televisi saat sahur.
Nah, apa sajakah? Langsung saja kita simak bersama-sama.
Pertama, pilih tayangan yang memang benar-benar dikhususkan untuk menemani sahur. Namanya juga bulan puasa, datangnya cuma satu bulan sekali, jadi, pilih program yang memang ada nuansa puasanya. Jangan nonton program yang sebenarnya bisa saja Anda tonton di luar bulan puasa. Biar kelihatannya Anda benar-benar puasa.
Memangnya ada stasiun tivi yang jarang menyiarkan konten bernuansa puasa? Ada tho ya. Global TV, misalnya. Sahur-sahur, dia malah muter Big Movies, setelah itu dilanjut siaran berita. Ah, dasar stasiun televisi nggak sahur-able blas.
Kedua, pilih yang ada manfaat dan ilmunya. Ingat, apapun yang bernilai ibadah, di bulan puasa, pahalanya akan dilipatgandakan. Dan mencari ilmu jelas adalah ibadah. Karenanya, pilihlah tayangan yang jelas akan memberikan ilmu kepada Anda, Tafsir Al Misbah-nya Metro TV, misalnya. Sebab, selain penuh curahan ilmu dari mahaguru Quraish Shihab, acara ini juga sedikit banyak bisa membuat kita cukup berbaik sangka kepada bapak Surya Paloh yang citranya politik melulu.
Ketiga, pilih yang sesuai dengan passion. Misal, Anda suka travelling, ya nonton Muslim Travelers-nya Net TV, atau Jejak Islam-nya TV One. Anda hobi baca Quran, ya nonton Semesta Bertilawah-nya MNC TV. Atau kalau anda suka berkompetisi, ya nonton Aksi Asia-nya Indosiar. Pokoknya, ibadah jalan, sahur lancar, passion pun tetap terpenuhi.
Keempat, alias yang pamungkas, pilih tayangan yang tidak membosankan, yang fresh, yang tokoh acaranya tidak melulu itu-itu saja. Misal, Anda orang Jawa Barat, ya jangan nonton sinetron ramadan Para Pencari Tuhan-nya SCTV. Kenapa? Masa masih perlu jawaban.
Begini lho, wakil gubernur Anda itu Deddy Mizwar, jadi kalau Anda ke kantor kelurahan atau kantor instansi pemerintahan lainnya, ketemunya bakal sama poster fotonya Deddy Mizwar. Terus, pas di rumah, pagi nonton iklan sarung Atlas ketemu Deddy Mizwar, agak siangan nonton iklan Promag ketemu Deddy Mizwar, menjelang sore nonton iklan sosis So Nice ketemu Deddy Mizwar, malam nonton iklan pasta gigi Enzim ketemu Deddy Mizwar. Masa iya Anda masih mau nonton sinetron Para Pencari Tuhan yang nanti ketemunya Deddy Mizwar lagi, Deddy Mizwar lagi…
Bukan apa-apa, ini hanya salah satu bentuk “jihad” kami untuk menyelamatkan Anda dari bahaya laten Deddy Mizwar.
Begonoooo, Maliiiiiih.