Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Pojokan

Kisah Sandiaga Uno yang Memergoki Pengemis Naik Fortuner

Redaksi oleh Redaksi
4 Juni 2018
A A
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK – Sandiaga Uno, Wakil Gubernur DKI Jakarta mengimbau bagi siapa saja yang ingin memberi sedekah di jalanan agar berhati-hati. Sebab, tidak semua pengemis benar-benar miskin. Ada juga yang naik Fortuner.

Sudah jadi hal biasa jika mendekati hari-hari lebaran, pengemis di jalanan makin bertambah banyak. Barangkali karena khawatir daerah Jakarta akan kebanjiran pengemis pada masa jelang lebaran ini, maka Sandiaga Uno, Wakil Gubernur DKI Jakarta mengimbau warganya untuk berhati-hati dalam memberi sedekah di pinggir jalan.

Merunut dari pengalamannya, Sandi mengaku pernah dengan sengaja mungikuti secara diam-diam seorang pengemis di dekat rumahnya—pengemis yang disebutnya; “manusia gerobak”. Tak disangka pengemis yang diikuti oleh Sandi ternyata naik mobil Toyota Fortuner.

“Saya ikutin pelan-pelan, di pojok naik Fortuner. Jadi buat apa kita berbagi dengan orang yang sebetulnya mampu,” kata Sandi.

Meskipun belum jelas, Fortuner yang ditumpangi pengemis itu keluaran tahun berapa, tapi jika menilik harga Fortuner yang lawas saja, buatan tahun 2008, harganya mencapai 200-an juta. Itu pun baru harga second tangan kelima yang barangkali kondisi mobilnya sudah tidak begitu prima. Kalaupun mau dicicil, cicilannya pun bikin meringis karena mencapai 5-6 jutaan per bulan.

Harga segitu baru yang buatan 2008, belum kalau yang 2017. Harga second Fortuner keluaran terbaru bisa hampir setengah miliar dengan cicilan 10 jutaan per bulan.  Mahal banget kan? Eh, sebentar, sebentar, ini kenapa malah jadi kayak makelar mobil ya?

Dari parameter yang disebutkan tadi saja, Sandiaga ingin menunjukkan bahwa tidak semua pengemis yang meminta-minta di pinggir jalan itu betul-betul miskin. Lha itu nyatanya naik Fortuner? Dengan begitu, akan jadi hal yang mengkhawatirkan jika semakin banyak orang yang “berlagak” miskin dan minta-minta di jalanan Ibu Kota.

Lebih detail menanggapi cerita Sandiaga, perbedaan “naik mobil Fortuner” dengan “punya mobil Fortuner” adalah dua hal yang sangat berbeda.

Jika memang betul si pengemis memiliki mobil Fortuner padahal yang kasih sedekah baru punya Toyoto Agya saja sudah Senin-Kemis napas keuangannya untuk nyicil, akan kurang ajar sekali rasanya. Tapi kalau seorang pengemis hanya dijemput oleh “juragan pengemis” yang naik Fortuner, nah ini tentu jadi pekerjaan rumah untuk Sandi dalam membongkar sindikat pengemis Ibu Kota.

Sudah mafhum tentu saja, pengemis di jalanan tidak sesederhana yang dikira dalam menjalankan modus operasionalnya. Beberapa paguyuban pengemis kadang punya semacam “Big Bos” yang menyebarkan anak buah di beberapa titik strategis untuk meminta uang sedekah.

Oleh, sebab itu Sandi menyarankan kepada masyarakat untuk menyalurkan zakat, infak, atau sedekah ke lembaga-lembaga yang sudah diakui pemerintah. Hal ini tentu saja untuk menutup ruang “profesi” pengemis di jalanan kota.

Hanya saja, memang sulit membedakan antara pengemis karena betul-betul miskin dengan pengemis profesional seperti yang diceritakan Sandi. Kecuali kalau Anda cukup selo untuk mengikutinya.

Terakhir diperbarui pada 4 Juni 2018 oleh

Tags: agyaDKIfortunerjakartaLebaranmanusia gerobakpengemisSandiaga Unotoyotawakil gubernur
Redaksi

Redaksi

Artikel Terkait

Pasar Petamburan di Jakarta Barat jadi siksu perjuangan gen Z lulusan SMA. MOJOK.CO
Ragam

Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah

19 Desember 2025
Gagal dan tertipu kerja di Jakarta Barat, malah hidup bahagia saat pulang ke desa meski ijazah S1 tak laku dan uang tak seberapa MOJOK.CO
Ragam

Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia

19 Desember 2025
UMP Jogja bikin miris, mending kerja di Jakarta. MOJOK.CO
Ragam

Menyesal Kerja di Jogja dengan Gaji yang Nggak Sesuai UMP, Pilih ke Jakarta meski Kerjanya “Hectic”. Toh, Sama-sama Mahal

17 Desember 2025
Alumnus ITB resign kerja di Jakarta dan buka usaha sendiri di Bandung. MOJOK.CO
Sosok

Alumnus ITB Rela Tinggalkan Gaji Puluhan Juta di Jakarta demi Buka Lapangan Kerja dan Gaungkan Isu Lingkungan

12 Desember 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Pamong cerita di Borobudur ikuti pelatihan hospitality. MOJOK.CO

Kemampuan Wajib yang Dimiliki Pamong Cerita agar Pengalaman Wisatawan Jadi Bermakna

16 Desember 2025
Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat "Suami" bahkan "Nyawa" Mojok.co

Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”

19 Desember 2025
Pontang-panting Membangun Klub Panahan di Raja Ampat. Banyak Kendala, tapi Temukan Bibit-bibit Emas dari Timur Mojok.co

Pontang-panting Membangun Klub Panahan di Raja Ampat. Banyak Kendala, tapi Temukan Bibit-bibit Emas dari Timur

17 Desember 2025
elang jawa.MOJOK.CO

Mempertaruhkan Nasib Sang Garuda di Sisa Hutan Purba

18 Desember 2025
Drama sepasang pekerja kabupaten (menikah sesama karyawan Indomaret): jarang ketemu karena beda shift, tak sempat bikin momongan MOJOK.CO

Menikah dengan Sesama Karyawan Indomaret: Tak Seperti Berumah Tangga Gara-gara Beda Shift Kerja, Ketemunya di Jalan Bukan di Ranjang

17 Desember 2025
Elang Jawa terbang bebas di Gunung Gede Pangrango, tapi masih berada dalam ancaman MOJOK.CO

Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka

19 Desember 2025

Video Terbaru

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.