Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Kilas

Polisi dan TNI Kerap Menjadi Pelaku Penyiksaan dalam Setahun Terakhir

Redaksi oleh Redaksi
27 Juni 2018
A A
polisi
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Citra aparat yang lebih populer sebagai penindas, alih-alih sebagai pengayom masyarakat agaknya memang bakal terus relevan. Setidaknya, itulah yang tergambar pada data yang dipaparkan oleh Komisi Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS).

Data KontraS menunjukkan bahwa dalam setahun terakhir, terjadi setidaknya 130 kasus penyiksaan dengan pelaku yang didominasi oleh aparat penegak hukum.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Koordinator KontraS Yati Andriyani.

Kepolisian masih menjadi yang terdepan dalam kasus kekerasan yang terjadi dalam setahun terakhir. Data KontraS menunjukkan Kepolisian setidaknya menjadi pelaku kekerasan terhadap 80 kasus penyiksaan, kemudian diikuti oleh Tentara Nasional Indonesia (TNI) dengan 28 kasus, dan sisanya berasal dari petugas Lembaga Pemasyarakatan atau Lapas.

Banyaknya pihak kepolisian dan tentara yang tercatat sebagai pelaku kekerasan tak bisa disangkal salah satunya dipengaruhi oleh tempat dan motif penyiksaan itu sendiri. Tercatat, sel tahanan menjadi tempat penyiksaan terbanyak dengan 64 kasus. Sedangkan urusan motif, penyiksaan sebagai upaya mencari pengakuan tercatat ada 78 kasus, sedangkan penyiksaan sebagai hukuman ada 52 kasus.

Dari seluruh data kasus penyiksaan yang tercatat oleh KontraS selama setahun terakhir, korban yang ditimbulkan adalah 27 orang meninggal dunia dan 141 lainnya mengalami luka-luka.

Hal ini tentu saja menjadi perhatian tersendiri, maklum, di tengah usaha keras pihak Kepolisian dan TNI untuk mengkampanyekan kedekatan aparat dengan masyarakat, ternyata justru banyak personel polisi dan TNI yang menjadi pelaku kekerasan terhadap masyarakat.

Lantas, apakah fakta ini berarti polisi jahat? Tentara jahat? Ooo, kalau itu belum tentu.

Yang jahat itu bukan aparat, bukan polisi, bukan pula tentara, tapi oknum. Sekali lagi, oknum. O.K.N.U.M.

Kalau ada kisah yang baik-baik seperti aparat membangun pesantren, aparat menjadi guru ngaji, dsb, itu baru polisi, itu baru tentara.

Gitu lho. Masak kayak gini aja nggak mudeng. Hehe~


(A/M)

Terakhir diperbarui pada 27 Juni 2018 oleh

Tags: aparatkontrasPolisiTNI
Redaksi

Redaksi

Artikel Terkait

rkuhap, kuhap, polisi.Mojok.co
Mendalam

Catatan Kritis KUHAP (Baru) yang Melahirkan Polisi Tanpa Rem Hukum, Mengapa Berbahaya bagi Sipil?

19 November 2025
Sweeping buku oleh aparat Jawa Barat: mencekal ilmu pengetahuan, masyarakat tak boleh pintar MOJOK.CO
Ragam

Derita Jadi WNI: Dipaksa Anti-Pengetahuan dan Tak Boleh Pintar, Suka Baca Buku Dianggap “Ancaman”

22 September 2025
Ortu kuras tabungan buat anak jadi polisi malah kena tipu. Sempat bikin stres tapi kini bersyukur tak jadi sasaran amuk tetangga MOJOK.CO
Ragam

Ortu Kuras Tabungan buat Anak Jadi Polisi malah Kena Tipu “Intel”, Awalnya Stres tapi Kini Bersyukur

6 September 2025
Polisi gelontorkan uang banyak untuk gas air mata yang digunakan dalam demo. MOJOK.CO
Aktual

Saat Duit Rakyat Hanya Dipakai buat Membeli Gas Air Mata Kadaluwarsa oleh Polisi

31 Agustus 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

1 Desember 2025
Lulus S2 dari UI, resign jadi dosen di Jakarta. MOJOK.CO

Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar

5 Desember 2025
Relawan di Sumatera Utara. MOJOK.CO

Cerita Relawan WVI Kesulitan Menembus Jalanan Sumatera Utara demi Beri Bantuan kepada Anak-anak yang Terdampak Banjir dan Longsor

3 Desember 2025
banjir sumatera. MOJOK.CO

Bencana di Sumatra: Pengakuan Ayah yang Menjarah Mie Instan di Alfamart untuk Tiga Orang Anaknya

1 Desember 2025
Judi Online, judol.MOJOK.CO

Pengalaman Saya 5 Tahun Kecanduan Judol: Delusi, bahkan Setelah Salat pun Doa Minta Jackpot

2 Desember 2025
pendidikan, lulusan sarjana nganggur, sulit kerja.MOJOK.CO

Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada

5 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.