Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Kilas

Pidato Prabowo soal Indonesia Bubar Tahun 2030, antara Peringatan dan Pesimisme

Redaksi oleh Redaksi
21 Maret 2018
A A
prabowo
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Bahasan “Indonesia Bubar tahun 2030” rupanya benar-benar telah menjadi sebuah perbincangan yang ramai. Bahasan tersebut mengemuka setelah akun Partai Gerindra mengupload sebuah video yang berisi pidato Prabowo Subianto yang mana dalam salah satu bagiannya, Prabowo mengutip kajian luar negeri yang memprediksi bahwa Indonesia akan bubar di tahun 2030.

“Saudara-saudara! Kita masih upacara, kita masih menyanyikan lagu kebangsaan, kita masih pakai lambang-lambang negara, gambar-gambar pendiri bangsa masih ada di sini, tetapi di negara lain mereka sudah bikin kajian-kajian, di mana Republik Indonesia sudah dinyatakan tidak ada lagi tahun 2030. Bung! Mereka ramalkan kita ini bubar.” begitu kata Prabowo.

Hal tersebut tentu saja langsung menuai banyak komentar dari berbagai pihak. Pihak internal partai Gerindra sebagai pengupload video tersebut tentu saja membela apa yang dikatakan oleh Prabowo.

Wakil ketua Umum Gerindra, Ferry Juliantono, misalnya, menjelaskan tentang berbagai fenomena yang menguatkan prediksi tersebut, termasuk soal sumber daya Indonesia dan tanah-tanahnya yang mulai banyak dikuasai oleh asing.

Senada dengan Ferry, Fadli Zon, salah satu tokoh penting di Gerindra juga memberikan gambaran yang mendukung prediksi Indonesia bubar tersebut. Ia mencontohkan Uni Soviet yang bisa bubar meskipun punya partai dan angkatan militer yang kuat.

“Kalau cara memimpin Indonesia sama seperti sekarang, ya bisa kacau,” ujar Fadli.

Di lain sisi, banyak pihak yang menyayangkan soal munculnya video tersebut, sebab video tersebut dinilai sebagai sebuah pesimisme.

Sekjen Partai PSI, Raja Juli Antoni, salah satunya.

“Kami ini generasi optimistis, generasi hope, bahwa Indonesia ini on the track kok, permasalahan kita menghadapi krisis global,” jelas Raja Juli Antoni

Sementara Itu, Ketua DPR Bambang Soesatyo hanya berkomentar singkat tentang prediksi bubarnya Indonesia di tahun 2030 tersebut, “Saya hanya berdoa, semoga Indonesia tetap bertahan sampai kiamat,” ujarnya.

Rekan satu partai Bambang Soesatyo di Golkar yang sekaligus Ketua DPP Golkar, Ace Hasan Syadzily, memberikan tanggapan yang jauh lebih keras terhadap prediksi tersebut, “Darimana data tersebut? Jangan selalu menebar sikap yang pesimistis untuk bangsa ini. Tumbuhkan terus harapan yang optimistis untuk kemajuan bangsa,” ujar Ace Hasan Syadzily.

Tanggapan yang paling menarik justru adalah tanggapan dari Wakil Sekjen Partai Demokrat Rachland Nashidik. Tak hanya membantah, ia juga menyindir Prabowo secara halus.

“Saya kira, niat Pak Prabowo sebenarnya baik. Dia mau mengajak kita lebih memedulikan Indonesia. Mungkin adalah gaya khas beliau saja bila ia melakukan itu dengan cara meniupkan ketakutan,” kata Rachland.

Rachland kemudian membandingkan sikap Prabowo dengan sikap Agus harimurti Yudhoyono dalam memandang masa depan Indonesia.

Iklan

“Agus Harimurti Yudhoyono, sebagai perbandingan, melukiskan Indonesia akan mencapai masa keemasan pada 2045. Asal saja para pemudanya lebih serius dan peduli mengejar prestasi,” ujar Rachland. “Seperti Pak Prabowo, AHY pun mengajak kita lebih memedulikan Indonesia. Bedanya, AHY menawarkan optimisme, bukan menakut-nakuti. Itu beda pemimpin jaman now dari pemimpin jaman old,” pungkasnya.

Yah, begitulah. Prediksi buruk soal masa depan Indonesia bubar di tahun 2030 memang selalu diartikan berbeda. Ada yang mengartikan sebagai peringatan, pun ada juga yang mengartikan sebagai sebuah pesimisme.

Semoga Indonesia selalu mendapatkan yang terbaik. Semoga bisa bertahan sampai kiamat seperti kata Bambang Soesatyo. Tapi seumpama memang harus bubar, semoga itu terjadi minimal setelah Indonesia jadi tuan rumah piala dunia.

Bukan begitu, segenap pecinta Timnas Indonesia?

Terakhir diperbarui pada 21 Maret 2018 oleh

Tags: Fadli ZonIndonesiapilpresprabowo
Redaksi

Redaksi

Artikel Terkait

Bencana Alam Dibuat Negara, Rakyat yang Disuruh Jadi Munafik MOJOK.CO
Esai

Bencana Alam Disebabkan Negara, Rakyat yang Diminta Menanam Kemunafikan

3 Desember 2025
kapitalisme terpimpin.MOJOK.CO
Ragam

Bahaya Laten “Kapitalisme Terpimpin” ala Prabowonomics

21 Oktober 2025
Hentikan MBG! Tiru Keputusan Sleman Pakai Duit Rakyat (Unsplash)
Pojokan

Saatnya Meniru Sleman: Mengalihkan MBG, Mengembalikan Duit Rakyat kepada Rakyat

19 September 2025
Video Prabowo Tayang di Bioskop Itu Bikin Rakyat Muak! MOJOK.CO
Aktual

Tak Asyiknya Bioskop Belakangan Ini, Ruang Hiburan Jadi Alat Personal Branding Prabowo

16 September 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Kirim anak "mondok" ke Dagestan Rusia ketimbang kuliah UGM-UI, biar jadi petarung MMA di UFC MOJOK.CO

Tren Rencana Kirim Anak ke Dagestan ketimbang Kuliah UGM-UI, Daerah Paling Islam di Rusia tempat Lahir “Para Monster” MMA

1 Desember 2025
Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Tragedi Sumatra Timbulkan Trauma: “Saya Belum Pernah Lihat Gayo Lues Seporak-poranda ini bahkan Saat Tsunami Aceh”

2 Desember 2025
Pelaku UMKM di sekitar Prambanan mengikuti pelatihan. MOJOK.CO

Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih

3 Desember 2025
Lulus S2 dari UI, resign jadi dosen di Jakarta. MOJOK.CO

Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar

5 Desember 2025
Dari Jogja ke Solo naik KRL pakai layanan Gotransit dari Gojek yang terintegrasi dengan GoCar. MOJOK.CO

Sulitnya Tugas Seorang Influencer di Jogja Jika Harus “Ngonten” ke Solo, Terselamatkan karena Layanan Ojol

1 Desember 2025
banjir sumatera. MOJOK.CO

Bencana di Sumatra: Pengakuan Ayah yang Menjarah Mie Instan di Alfamart untuk Tiga Orang Anaknya

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.