Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Kilas

Kalau Depresi, Harus Bagaimana?

Redaksi oleh Redaksi
10 Oktober 2017
A A
agni-mojok

depresi-mojok

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Hari ini salah seorang kru Mojok memutuskan untuk menyepi di pantai. Ia habis mendengar kabar bahwa seseorang yang pernah ia cintai di masa lalu akan menikah dalam waktu dekat. Perkara ditinggal nikah saja bisa bikin orang melakukan hal-hal dramatis. Tapi, ya itu dia, yang dramatis itu sebenernya yang paling hakiki, murni dan jujur. Perasaan kok, bukan janji politik, apalagi Nawacita.

Kru Mojok ini datang ke pantai sendiri, subuh-subuh, berdiri di tepi tebing, melihat ke horizon yang masih dilingkupi gelap. Lha piye ndak gelap, pukul empat pagi kok. Dia mendengar suara debur ombak di laut yang hitam dan menyadari bahwa dirinya tidak signifikan, sepele, semenjana, dan tak penting. Pelan-pelan ia menangis.

Lha, kok cowok nangis? Jadi gini, Bro, cowok itu harus kuat, nggak boleh nangis. Kalau nangis, maka ia lemah, kalau ia lemah, maka ia cewek, bukan cowok. Nah, ini merepotkan. Seolah kalau kamu laki-laki, butuh bantuan, kamu mesti menahan perasaanmu sendiri, harus macho, harus jadi jagoan, dan mesti selalu kuat. Dikira setiap manusia ini kayak leher Mike Tyson apa ya, terbuat dari beton.

Sesungguhnya lebih mudah berlagak kuat ketimbang menjadi kuat itu sendiri. Mereka yang menyimpan perasaan lukanya sendiri kerap kali tak sadar bahwa ia sedang menabung duka, memelihara kebencian, dan mendendam pada diri sendiri. Kamu tahu apa hasilnya? Gangguan kesehatan jiwa seperti depresi. Dan depresi itu membunuh. Itu mengapa setiap 10 Oktober hari kesehatan jiwa sedunia diperingati.

WHO menyebut saat ini ada 350 juta orang yang mengalami depresi, ringan maupun berat. Depresi dan gangguan kesehatan jiwa bisa datang dari mana saja: beban kerja yang berat, tuntutan kuliah yang nggak masuk akal, gagal nyaleg, bikin video editan, apa pun. Masih ingat Aris Wahyudi si pembuat Nikahsirri.com? Atau Dik Amp yang kemarin curhat di Mojok?

Depresi menjadi semakin mengerikan ketika orang-orang menganggap kondisi kesehatan jiwa macam ini adalah tanda kelemahan. Seseorang dengan jemawa bisa berkelakar, “Halah, ditinggal mantan nikah aja sampai mau mati”, “Yaelah, beban kuliah berat aja depresi”, “Ebuset, gubenurnya nggak seagama saja udah histeris.”

Omongan macam ini adalah racun. Kita nggak pernah tahu kondisi kejiwaan orang lain, masalah mereka, kondisi yang mereka lalui, dan juga beban yang mereka rasakan. Setiap orang semestinya berhak mendapatkan kesempatan untuk dilindungi, diayomi, dan dihormati haknya untuk memilih terapi kesehatan mental.

Into The Light pernah membuat panduan apa yang harus dilakukan saat seorang yang kamu kenal memiliki kencenderungan depresi dan hendak bunuh diri. Misalnya, menahan asumsi diri terhadap orang yang menderita depresi. Jangan pernah lemparkan asumsi-asumsi seperti itu di saat orang hendak bercerita/curhat kepada Anda. Biarkan ia berbicara lebih dahulu, dan kita menjadi pendengar yang baik. Jangan sok tahu dan sok heroik memberikan nasihat jika Anda bukan tenaga medis profesional.

Hal lain yang bisa kita lakukan adalah tidak meremehkan niat bunuh diri dari orang yang depresi. Mereka pasti merasa dalam kondisi tidak ingin dilahirkan, merasa terperangkap, merasa tidak ada masa depan, atau hendak tidur selamanya. Alih-alih menganggap lemah mereka dan merasa diri superior, seseorang baiknya peduli, mau mendengar keresahan mereka. Jika orang itu hendak bercerita dengan identitas tersembunyi, jangan sebarkan identitasnya meskipun Anda tahu. Semudah dan sesederhana itu untuk menunjukkan kepedulian kepada orang lain.

Terus bagaimana kru Mojok yang di tepi pantai itu? Sampai tulisan ini dikerjakan, orang itu masih tidur, ngorok, dan kentut tak terkendali.

depresi-mojok
depresi-mojok

 

Terakhir diperbarui pada 24 Februari 2021 oleh

Tags: curhatdepresihari kesehatan jiwa seduniakesehatan mental
Redaksi

Redaksi

Artikel Terkait

Program PIJAR sebagai upaya Pemerintah Kota Semarang atasi persoalan gangguan kesehatan mental remaja MOJOK.CO
Kilas

PIJAR: Gerakan agar Para Remaja di Semarang Tak Merasa Sendirian, Biar Tak Alami Gangguan Kesehatan Mental

15 Oktober 2025
Para pembicara di “Sarasehan” dengan tajuk Generasi Emas: Mengenal Akar Kenakalan Remaja dan Solusinya yang diadakan oleh Al Kahfi Cabang Surabaya 3. MOJOK.CO
Kilas

Miris Melihat Remaja Terjerumus dalam Jurang “Kegelapan”, Yayasan Al Kahfi Ajak Ratusan Pelajar SMA Surabaya Menemukan Jati Diri

13 Agustus 2025
Teman Manusia Jogja ajak menengok anak kecil dalam diri kita yang dewasa MOJOK.CO
Kilas

Teman Manusia Jogja Ajak Tengok Anak Kecil dalam Diri Dewasa Kita, Tanggalkan Beban untuk Lebih Kuat Jalani Kehidupan

23 Juli 2025
Lulus dari UAD, Jogja pindah ke Bangka untuk bangun karier sebagai psikolog. MOJOK.CO
Sosok

Jogja bikin Saya Sadar “Kebobrokan” di Kampung Halaman hingga Punya Motivasi untuk Membangun Karier sebagai Psikolog

30 Mei 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

8 tahun merantau di Jakarta akhirnya resign. MOJOK.CO

Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama

4 Desember 2025
waspada cuaca ekstrem cara menghadapi cuaca ekstrem bencana iklim indonesia banjir longsor BMKG mojok.co

Alam Rusak Ulah Pemerintah, Masyarakat yang Diberi Beban Melindunginya

1 Desember 2025
Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

30 November 2025
Para penyandang disabilitas jebolan SLB punya kesempatan kerja setara sebagai karyawan Alfamart berkat Alfability Menyapa MOJOK.CO

Disabilitas Jebolan SLB Bisa Kerja Setara di Alfamart, Merasa Diterima dan Dihargai Potensinya

2 Desember 2025
banjir sumatra.mojok.co

Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?

4 Desember 2025
Relawan di Sumatera Utara. MOJOK.CO

Cerita Relawan WVI Kesulitan Menembus Jalanan Sumatera Utara demi Beri Bantuan kepada Anak-anak yang Terdampak Banjir dan Longsor

3 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.