Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Kilas

Jelang Vaksinasi, Penolakan Vaksin Covid-19 Atas Dasar Keyakinan Agama Masih Cukup Signifikan

Redaksi oleh Redaksi
19 November 2020
A A
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Penerimaan masyarakat terhadap vaksin Covid-19 cukup tinggi, namun penolakan atas faktor agama juga masih menyertai. 

Saat berkunjung ke Puskesmas Tanah Sareal, Bogor, Jawa Barat, pada Rabu, 18 November 2020 kemarin, Presiden Jokowi menyatakan bahwa vaksinasi Covid-19 di Indonesia akan mulai dilakukan setidaknya pada akhir tahun 2020 atau awal 2021.

Langkah vaksinasi ini memang menjadi salah satu program Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KCP-PEN).

Indonesia sendiri diketahui menjalin kerja sama dengan beberapa perusahaan internasional dalam pengadaan vaksin, di antaranya adalah Astra Zeneca dari Inggris, Cansino dan Sinovac dari China, serta Sinopharm/G42 yang merupakan kerja sama China dengan UEA.

Berdasarkan survei dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI), penerimaan masyarakat terhadap vaksin Covid-19 ini ternyata cukup tinggi.

“Survei menunjukkan bahwa mayoritas masyarakat Indonesia telah mendengar tentang vaksin covid-19 dan bersedia menerimanya,” terang Sekretaris Jenderal Kemenkes Oscar Primadi seperti dikutip dari CNN Indonesia.

Berdasarkan hasil survei yang dilakukan terhadap 115 ribu responden dari 34 provinsi tersebut, setidaknya terdapat 64,8 persen yang menyatakan bersedia menggunakan vaksin Covid-19, 27,8 persen responden ragu, sedangkan 7,6 persen sisanya menolak vaksin itu.

Kendati demikian, sentimen kepercayaan tampaknya memang masih menjadi salah satu masalah yang cukup signifikan terhadap upaya vaksinasi Covid-19.

Sudah sejak lama, urusan vaksinasi menjadi perkara yang sentimentil. Gerakan menolak vaksin sampai saat ini masih saja terus menggema di seluruh penjuru dunia. Khusus di Indonesia, penolakan vaksin erat kaitannya dengan faktor keyakinan beragama. Sebagai negara dengan penduduk mayoritas beragama Islam, penolakan vaksin hampir selalu dikaitkan dengan komposisi vaksin yang dianggap haram oleh agama.

Berdasarkan hasil survei, dua daerah dengan kultur Islam yang kental, yakni Aceh dan Sumbar tercatat sebagai dua provinsi dengan tingkat penolakan vaksin tertinggi, yakni masing-masing 46 persen dan 47 persen.

Dari seluruh responden yang menyatakan menolak, faktor keyakinan agama menjadi salah satu dasar penolakan penggunaan vaksin. Setidaknya ada 8 persen dari seluruh responden yang menolak vaksin yang menggunakan alasan keyakinan agama ini.

Ini tentu menjadi PR yang besar bagi pemerintah. Pendekatan dari pemuka agama dalam sosialiasi vaksin covid-19 harus mulai dilakukan secara serius.

Maklum saja, agama itu menyenangkan, namun di tangan orang yang salah, ia bisa berubah menjadi sangat menyebalkan.

Iklan

BACA JUGA Hasil Survei BPS: 17 Persen Orang Indonesia Merasa Kebal dari Virus Corona dan artikel KILAS lainnya. 

Terakhir diperbarui pada 15 Maret 2021 oleh

Tags: COVID-19jokowivaksinvaksin covid-19
Redaksi

Redaksi

Artikel Terkait

Z sarjana ekonomi di Undip. MOJOK.CO
Kampus

Apesnya Punya Nama Aneh “Z”: Takut Ditodong Tiba-tiba Saat Kuliah, Kini Malah Jadi Anak Emas Dosen di Undip

27 November 2025
Kereta Cepat Whoosh DOSA Jokowi Paling Besar Tak Termaafkan MOJOK.CO
Esai

Whoosh Adalah Proyek Kereta Cepat yang Sudah Busuk Sebelum Mulai, Jadi Dosa Besar Jokowi yang Tidak Bisa Saya Maafkan

17 Oktober 2025
Sialnya Warga Banjarsari Solo: Dekat Rumah Jokowi, tapi Jadi Langganan Banjir Gara-gara Proyek Jokowi.MOJOK.CO
Aktual

Sialnya Warga Banjarsari Solo: Dekat Rumah Jokowi, tapi Jadi Langganan Banjir Gara-gara Proyek Jokowi

7 Maret 2025
3 Rupa Nasionalisme yang Mewarnai Indonesia Hari Ini MOJOK.CO
Esai

3 Rupa Nasionalisme yang Mewarnai Indonesia Hari Ini

26 Februari 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Pulau Bawean Begitu Indah, tapi Menjadi Anak Tiri Negeri Sendiri MOJOK.CO

Pengalaman Saya Tinggal Selama 6 Bulan di Pulau Bawean: Pulau Indah yang Warganya Terpaksa Mandiri karena Menjadi Anak Tiri Negeri Sendiri

15 Desember 2025
Alumnus ITB resign kerja di Jakarta dan buka usaha sendiri di Bandung. MOJOK.CO

Alumnus ITB Rela Tinggalkan Gaji Puluhan Juta di Jakarta demi Buka Lapangan Kerja dan Gaungkan Isu Lingkungan

12 Desember 2025
Harga Paha Atas Olive Chicken Naik, Warga Jogja Resah (Unsplash)

Keresahan Warga Jogja di Balik Kabar Kenaikan Harga Menu Paha Atas Olive Chicken

12 Desember 2025
Sirilus Siko (24). Jadi kurir JNE di Surabaya, dapat beasiswa kuliah kampus swasta, dan mengejar mimpi menjadi pemain sepak bola amputasi MOJOK.CO

Hanya Punya 1 Kaki, Jadi Kurir JNE untuk Hidup Mandiri hingga Bisa Kuliah dan Jadi Atlet Berprestasi

16 Desember 2025
Dalil Al-Qur'an dan Hadis agar manusia tak merusak alam, jawaban untuk tudingan wahabi lingkungan dari Gus Ulil ke orang-orang yang menjaga alam MOJOK.CO

Dalil Al-Qur’an-Hadis agar Tak Merusak Alam buat Gus Ulil, Menjaga Alam bukan Wahabi Lingkungan tapi Perintah Allah dan Rasulullah

12 Desember 2025
Bagian terberat orang tua baru saat hadapi anak pertama (new born) bukan bergadang, tapi perasaan tak tega MOJOK.CO

Katanya Bagian Terberat bagi Bapak Baru saat Hadapi New Born adalah Jam Tidur Tak Teratur. Ternyata Sepele, Yang Berat Itu Rasa Tak Tega

18 Desember 2025

Video Terbaru

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025
Perjalanan Aswin Menemukan Burung Unta: Dari Hidup Serabutan hingga Membangun Mahaswin Farm

Perjalanan Aswin Menemukan Burung Unta: Dari Hidup Serabutan hingga Membangun Mahaswin Farm

10 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.