MOJOK.CO – Katanya nih, tidur pakai kipas angin, betul-betul nggak baik bagi kesehatan—bahkan dianggap membahayakan tubuh kita. Ehm, benarkah?
Bagi sebagian orang tidur dengan angin yang semilir tipis-tipis itu sungguh menenangkan. Ada hawa-hawa menyejukkan yang dirasa dapat membuat tidur menjadi lebih nyenyak. Apalagi kalau hawa lagi panas-panasnya. Maka, si kipas angin ini seolah datang sebagai juru selamat bagi kenyamanan tidur. Oleh karena itu, tidak sedikit orang yang memilih tidur pakai kipas angin demi alasan tersebut. Akan tetapi, ternyata banyak yang mengatakan kalau hal ini sungguh tidak baik bagi kesehatan kita. Hadeeeh, kenapa, sih, yang enak-enak itu seringnya nggak baik~
Nah, daripada kita ngomel-ngomel mempersoalkan hal yang tidak mengenakkan ini. Akan lebih bijak kalau kita mengetahui dengan detail, alasan si kipas angin ini punya dampak yang diam-diam tidak baik bagi kita.
Pertama, kita bisa kekurangan cairan dalam tubuh. Jadi, ternyata nih, kesejukan yang diberikan kipas angin bisa menyerap air dalam tubuh kita. Alih-alih menjadikan tidur lebih berkualitas, hal ini justru menurunkan kualitas tidur kita. Lantas bikin tubuh jadi terasa lemah karena kekurangan cairan. Selain itu, tubuh yang mengalami dehidrasi, bakal bikin kita merasa mudah kehausan di tengah malam. Tubuh kita butuh pasokan air, tapi sayangnya, kita sering mager untuk ngambil minum. Jadinya apa, Sayang? Intinya ya nggak baik. Udah gitu~
Kedua, tidur pakai kipas angin, juga dapat mengakibatkan wajah kita mengalami sindrom bell palsy. Yakni kelumpuhan yang menyerang wajah kita. Hal ini disebabkan karena wajah terpapar angin dari si kipas angin dalam waktu yang lama. Lantas, menjadikan wajah kita menengang. Efeknya, wajah kita jadi sulit senyum dan berekspresi. Hmmm, kalau kayak gini, mau foto selfie unyu-unyu ala duck face, jelas bakal sulit adanya, kan?
Ketiga, kita jadi bisa kekurangan pasokan oksigen di dalam tubuh. Iya, sih, dengan kehadiran kipas angin yang dinyalakan, udara jadi terasa lebih sejuk. Akan tetapi, kalau si kipas angin ini memutar terus menerus dengan kencang, bisa bikin paru-paru kita tidak mendapatkan pasokan oksigen yang cukup. Pasalnya, udara dingin dari kipas angin bakal mengenai hidung dan mulut kita. Jadi, ini akan mempersulit oksigen untuk kita hirup serta bisa bikin susah bernapas.
Keempat, tidur pakai kipas angin bisa menyebabkan infeksi pada saluran pernafasan kita. Pasalnya, cara kerja kipas angin ini hanya menghasilkan angin dengan menggerakkan udara di sekitar tanpa disaring terlebih dulu. Sementara, kita tahu kalau udara di sekitar kita juga nggak bersih-bersih amat. Banyak bakteri, kuman, virus, dan rekan-rekannya yang bisa dengan mudah kita hirup. Nah, mereka-mereka inilah yang pada akhirnya memunculkan risiko kita mengalami berbagai penyakit pernafasan, seperti asma. Kemungkinan ini akan meningkat, kalau kita nggak rajin membersihkan kipas angin kita. Akhirnya, debu-debu di kipas angin, malah terbang ke mana-mana.
Bagaimana? Bukannya bikin tidur kita terasa nyenyak, tidur pakai kipas angin malah bisa bikin kita terbangun dengan tidak bugar—bahkan sakit dan pegal-pegal. Btw, kalau kita memang pengin tidur dengan sejuk, selain mengandalkan tidur pakai kipas angin, kita bisa kok memilih untuk menyegarkan badan dengan mandi dulu sebelum tidur. Supaya badan-badan juga terasa rileks karena sudah bersih dengan bonus wangi lagi!
Akan tetapi, kalau memang cuaca betul-betul nggak bersahabat karena saking panasnya, boleh-boleh aja kok pakai kipas angin. Yang terpenting kita nggak menggunakannya keseringan. Selain itu, sangat penting juga untuk mengarahkan kipas angin tersebut ke arah dinding kamar, bukan ke tubuh kita. Supaya, ruangan tempat kita tidur jadi lebih nyaman—sampai akhirnya kita jadi susah bangun. Eh. (A/L)