MOJOK.CO – Memahami Instagram yang sedikit demi sedikit mulai berubah dan mbingungi.
Akun Instagram lucu-lucuan kelas dunia, @9gag, tempo hari memuat foto yang seolah mewakili perasaan para pengguna Instagram di manapun mereka berada. Tanpa meninggalkan kesan jenaka, @9gag mengunggah sebuah gambar terkait algoritma Instagram yang belakangan ramai dibicarakan.
Pada caption-nya, @9gag bahkan bertanya mengenai lama waktu yang dibutuhkan followers-nya sampai mereka melihat post terkait.
Munculnya foto terbaru di laman Instagram kini memang tidak lagi hadir secara kronologis. Algoritma Instagram membuat segalanya berbeda dan tidak jarang menimbulkan kekecewaan.
Hmmm, memangnya, apa sih yang berubah dari Instagram, my lov? Menurut amatan Carolina Ratri di pos blognya, perubahan itu mencakup beberapa hal yang kalau disimpulkan, intinya Instagram tu lagi mengedepankan soal engagement. Coba kita cek apa aja yang beruba~
Post Exposure
Inti poin ini adalah apa-apa yang kamu posting cuma bisa dilihat oleh maksimal 10% dari follower-mu. Persentase yang melihat itu akan naik jika post-mu mendapat respons bagus dari 10% yang sudah lihat tadi. Intinya, makin banyak yang suka dan komen, makin besar peluang bagi post itu untuk dilihat audiens yang lebih besar.
Yhaaa!!! Jadi kuncinya adalah kamu harus mampu menggaet 10% followers ini dengan baik dan benar. Nga melulu soal foto, mungkin kamu bisa menyiasati dengan caption yang mantap.
Engagement Adalah Koentji
Hampir sama prinsipnya dengan masalah sebelumnya, respons yang baik memegang peran penting di Instagram. Hal ini juga berlangsung dalam kebiasaanmu membalas komen demi meningkatkan engagement.
Jadi gini, temen-temen. Ternyata, demi meningkatkan engagement, kamu diharapkan bisa merespons komentar yang muncul di fotomu kurang dari 60 menit. Lebih dari itu? Engagement-nya nga akan bagus-bagus amat~
Penggunaan Hashtag
Dampak algoritma Instagram yang baru adalah penggunaan hashtag. Sekarang, kalau kamu menggunakan hashtag secara berlebihan, akunmu akan dianggap spam oleh Instagram sehingga akan diberikan shadow ban (nga muncul di Explore).
Plus, hashtag yang sama kini juga disarankan untuk tidak dipakai dalam beberapa foto berturut-turut. Selain itu, hashtag yang ditulis di kolom komentar pun sekarang tidak akan lagi muncul dalam pencarian. Yang tidak kalah penting: mengedit caption dalam 24 jam pertama setelah foto diunggah ternyata juga akan mengurangi exposure foto tadi ke para followers!
Hadeeeeeh, mumet~
Dari sekian banyak perubahan algoritma Instagram, hal-hal di atas hanya sedikit di antaranya. Yang jelas, dari perubahan ini, tak sedikit pengguna Instagram yang lantas kecewa dan berbondong-bondong pindah platform.
Yha, pindah. Kayak pindah rumah, gitu.
Ke mana?
Ke…. Twitter, misalnya.
untuk anak instagram yang balik lagi ke twitter karna kecewa dengan algoritmanya:
halo, welcome
selamat datang di kemiskinan— Firgiawan (@seterahdeh) March 4, 2018
Terbukti, yang pindah ke Twitter bukan cuma saya, eh bukan cuma satu-dua orang, maksudnya. Twitter yang dulu berdebu dan isinya cuitan-cuitan memalukan zaman alay pun akhirnya kembali dihuni.
Bicara soal Instagram, beberapa netizen meluapkan perasaannya~
@ainunchomsun: Gara2 instal aps Linkedin, sekwrang jadi suka baca2 artikel di sana. Baca tulisan orang US yg mulai meninggalkan Instagram krn kecewa dg algoritma nya #pasarsocmed
@dimasbaguss: Baru selesai baca-baca tentang algoritma instagram yang baru. intinya adalah.. twitter tetap yang paling menyenangkan sii~~
@falenpratama: algoritma instagram bikin sedih bin malesin juga ya lama-lama. nyiptain quotes sampai pala muter, eh reach-nya kecil banget kayak posisi aku di mata kamu.. ramein IG gue apa~
@juriglagu: Algoritma Instagram = Facebook kali ya? kadang baru baca beberapa menit lalu, dicari lagi udah ga ketemu tenggelam entah ke mana~
@alekleak: Ketika bermain instagram tak seasique dulu. Ada sebuah sistem algoritma yang harus dikuasai dan dipecahkan. Demi naiknya sebuah postingan dan banyaknya unique accounts yang likes atau bahkan comment, tak sekadar lihat dan terlewat.
@memedhs: Ciee yang gemes sama algoritma Instagram tapi nyetatusnya di twitter
Jadi, jamaah Mojokiyah sekalian, siapa yang udah ngerasain efek langsung dari algoritma Instagram ini?