Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Kilas

Banyak Aksi Teror Dilakukan Teroris Beragama serta Berangkat dari Tafsir Beragama, dan Itu Harus Diakui

Redaksi oleh Redaksi
30 Maret 2021
A A
teroris
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Pernyataan Jokowi dan Mahfud MD tentang aksi teror oleh teroris tidak ada hubungannya dengan agama dibantah beramai-ramai di media sosial.

Dua hari berlalu sejak peristiwa teror bom bunuh diri di depan gereja Katedral Makassar terjadi. Pihak polisi bereaksi cepat dengan mengidentifikasi pelaku. Polisi juga langsung menangkap belasan terduga teroris dari berbagai daerah sebagai dari pengembangan kasus bom bunuh diri tersebut.

Menanggapi insiden tersebut, Presiden Jokowi melalui pernyataan resminya menyatakan bahwa terorisme tak ada hubungannya dengan agama.

“Terorisme adalah kejahatan terhadap kemanusiaan dan tidak ada kaitannya dengan agama apapun. Semua ajaran agama menolak terorisme, apapun alasannya,” kata Jokowi.

Senada dengan Jokowi, Menko Polhukam Mahfud MD dalam pernyataan terpisah juga mengatakan hal yang sama.

“Peristiwa ini tidak ada kaitannya dengan agama apapun. Ini adalah teror,” kata Mahfud MD.

Pernyataan Jokowi dan Mahfud MD tersebut sudah cukup untuk mewakili sikap pemerintah yang menganggap tidak ada kaitan agama dengan aksi teror bom bunuh diri di depan pintu masuk gereja Katedral Makassar lalu.

Di media sosial, pro-kontra akan sikap tersebut menjadi tema tersendiri. Banyak yang sepakat dengan pernyataan Presiden Jokowi dan Mahfud MD yang memang menyatakan bahwa aksi teror oleh teroris yang terjadi di Makassar beberapa waktu yang lalu tak ada kaitannya dengan agama. “Terrorism has no religion”, itu jargon yang paling kerap dipakai.

Namun demikian, banyak juga pihak yang tak sepakat. Banyak yang menganggap bahwa ada kaitannya antara agama dengan aksi teror. Beberapa tokoh menyatakan bahwa tindakan teror banyak berangkat dari pemahaman beragama yang salah.

Aktivis Gusdurian Alissa Wahid melalui akun Twitternya sempat menyinggung pernyataan Jokowi.

“Mungkin maksud Presiden Jokowi, kelompok teroris bisa berasal dari agama/ideologi yang berbeda-beda. Ini saya sepakat,” terang Alissa, “Tapi kalimat ‘aksi teroris tidak ada kaitannya dengan agama’ jadi kurang tepat, sebab banyak teroris yang berangkat dari tafsir ajaran agamanya.”

Sementara itu, Abdul Gaffar Karim, dosen Fisipol UGM malah dengan jelas menyatakan bahwa terorisme merupakan bagian dari agama.

“Terorisme bukan bagian dari agama? Salah. Terorisme adalah bagian dari banyak agama sejak insepsinya masing-masing. Sebagian dari ciri metodis terorisme adalah pengrusakan asset dan penyerangan atas manusia.” terang Gaffar dalam tulisannya.

Pengurus Cabang Istimewa NU (PCINU) Amerika Akhmad Sahal bahkan menuliskan pendapatnya dengan lebih blak-blakan tentang hal ini.

Iklan

“Teroris dan radikalis atas nama Islam nyata ada. Umat Islam harus berbesar hati mengakui itu sbg penyakit umat, lalu basmi. Jangan malah denial/mungkir, bilang teroris nggak punya agama. Cara untuk sembuh dari penyakit: akui punya penyakit , lalu obati.” Tulisnya.

Mantan teroris Ali Imron pun bahkan menyebut bahwa teroris memang banyak yang berangkat dari pemahaman beragama yang salah. “Kalau kita kaji fiqh jihadnya itu masih jauh, salah.”

Nah, lho. Jadinya teroris punya agama apa nggak nih?

BACA JUGA Kenapa Aksi Teror kayak Bom di Gereja Katedral Makassar Terus Ada Lagi dan Lagi? dan tulisan KILAS lainnya.

Terakhir diperbarui pada 30 Maret 2021 oleh

Tags: bom makassarjokowiteroris
Redaksi

Redaksi

Artikel Terkait

Kereta Cepat Whoosh DOSA Jokowi Paling Besar Tak Termaafkan MOJOK.CO
Esai

Whoosh Adalah Proyek Kereta Cepat yang Sudah Busuk Sebelum Mulai, Jadi Dosa Besar Jokowi yang Tidak Bisa Saya Maafkan

17 Oktober 2025
Sialnya Warga Banjarsari Solo: Dekat Rumah Jokowi, tapi Jadi Langganan Banjir Gara-gara Proyek Jokowi.MOJOK.CO
Aktual

Sialnya Warga Banjarsari Solo: Dekat Rumah Jokowi, tapi Jadi Langganan Banjir Gara-gara Proyek Jokowi

7 Maret 2025
3 Rupa Nasionalisme yang Mewarnai Indonesia Hari Ini MOJOK.CO
Esai

3 Rupa Nasionalisme yang Mewarnai Indonesia Hari Ini

26 Februari 2025
Afnan Malay: Membedah Hubungan Prabowo-Jokowi Setelah Pemilu dan Janji Program MBG
Video

Afnan Malay: Membedah Hubungan Prabowo-Jokowi Setelah Pemilu dan Janji Program MBG

18 Februari 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Elang Jawa terbang bebas di Gunung Gede Pangrango, tapi masih berada dalam ancaman MOJOK.CO

Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka

19 Desember 2025
Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat "Suami" bahkan "Nyawa" Mojok.co

Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”

19 Desember 2025
elang jawa.MOJOK.CO

Mempertaruhkan Nasib Sang Garuda di Sisa Hutan Purba

18 Desember 2025
borobudur.MOJOK.CO

Borobudur Moon Hadirkan Indonesia Keroncong Festival 2025, Rayakan Serenade Nusantara di Candi Borobudur

15 Desember 2025
UAD: Kampus Terbaik untuk “Mahasiswa Buangan” Seperti Saya MOJOK.CO

UNY Mengajarkan Kebebasan yang Gagal Saya Terjemahkan, sementara UAD Menyeret Saya Kembali ke Akal Sehat Menuju Kelulusan

16 Desember 2025
Wali Kota Semarang uji coba teknologi bola GPS untuk mitigasi banjir Semarang MOJOK.CO

Bola GPS Jadi Teknologi Mitigasi Sumbatan Air Penyebab Banjir di Simpang Lima Semarang

13 Desember 2025

Video Terbaru

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.