Isu pemindahan ibukota dari Jakarta ke luar Jawa menjadi salah satu isu yang sangat menarik untuk dibicarakan dalam beberapa waktu terakhir. Jokowi bersama beberapa menteri beberapa hari yang lalu sudah mengadakan rapat kecil dan konon sudah mengambil keputusan untuk segera memindahkan ibukota dari Jakarta ke luar Jawa.
Netizen sudah mulai panas. Sudah mulai banyak kandidat nama-nama kota yang sudah dipersiapkan oleh netizen. Dari mulai Balikpapan, Palangkaraya, Maumere, sampai kota-kota fiktif seperti Asgard, Wakanda, atau Bikini Bottom.
Nah, salah satu sosok yang punya peran besar dalam upaya pemindahan ibukota ini tentu saja adalah Bambang Brodjonegoro. Ia adalah Menteri PPN/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional yang ikut memberikan perencanaan dan kajian terkait dengan pemindahan ibukota.
Bambang-lah yang memberikan opsi-opsi dan pertimbangan teknis terkait rencana kepindahan ibukota, dari soal proses kepindahan, waktu, sampai biaya yang diperlukan untuk memindahkan seluruh perangkat pemerintahan.
Nah, dalam rubrik Nafkah kali ini, Mojok Institute tertarik untuk membahas kekayaan bapak menteri yang satu ini. Maklum, seperti biasa, kami kan memang terbiasa untuk memblejeti kekayaan tokoh-tokoh yang memang sedang moncer namanya.
Mari kita ulas kekayaan Pak Bambhaaaaang.
Pria bernama lengkap Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro ini bukanlah sosok baru di pemerintahan. Di jaman pemerintahan SBY, tepatnya di masa Kabinet Indonesia Bersatu II, dirinya pernah menjabat sebagai Wakil Menteri Keuangan. Kemudian di masa awal pemerintahan Jokowi, dirinya diangkat sebagai Menteri Keuangan RI sebelum akhirnya kemudian diangkat menjadi menteri BAPPENAS pada 2016.
Bambang adalah akademisi pilih tanding. Kemampuan akademisnya bisa dilihat dari gelarnya yang panjang dan sangat menyulitkan para penulis nama ijazah dan piagam: Prof. Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro, S.E., M.UP., Ph.D
Di luar dunia akademik, Bambang Brodjonegoro juga dikenal karena aktif dalam banyak kepengurusan BUMN seperti PT PLN, PT ANTAM, PT TELKOM, dll. Kepakarannya ini yang membuat banyak perusahaan dan lembaga pemerintah memberi kepercayaan kepadanya untuk menjadi dewan komisionaris atau konsultan independen.
Dengan segala jabatan yang pernah ia jalankan, tak heran jika ia punya kekayaan yang tentu saja sangat banyak.
Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara yang dirilis oleh KPK, per tanggal 7 November 2016, total kekayaannya berjumlah Rp23.361.130.576 dan $65.488.
Mantaaaap Pak Bambhaaaaaaang.