Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Rame Nafkah

Kisah Kalah Penjaga Gerai Elektronik

Redaksi oleh Redaksi
19 Juni 2017
A A
gerai elektronik
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Menjelang hari raya, semua orang menjadi sibuk dan bergegas. Membeli baju baru, membuat panganan dan cemilan, merenovasi rumah, termasuk di dalamnya, membeli aneka barang-barang elektronik agar rumah kelihatan lebih layak dan mbejaji saat dikunjungi oleh sanak-famili saat hari lebaran.

Nah, pada titik inilah, profesi penjaga toko atau gerai-gerai elektronik menjadi sangat krusial. Ia menjadi pembimbing bagi jiwa-jiwa yang haus akan sentuhan modernisme perangkat rumah tangga. Ia seakan rela menjadi pihak yang kalah di saat semua orang berlomba-lomba berhias untuk bersiap menyambut hari kemenangan.

Widagdo (tentu saja bukan nama sebenarnya), 25 tahun, adalah satu dari sekian banyak pihak yang kalah tersebut. Ia bekerja di gerai elektronik di salah satu mall di bilangan Magelang. Baginya, hari kemenangan tidak membuat dirinya menang. Sebab, lebaran atau tidak, ia tetap harus masuk kerja, hanya jam kerjanya saja yang sedikit mundur.

Satu-satunya kemenangan bagi Widagdo adalah saat ada pembeli yang memberikan uang tips pada saat pengantaran barang ke rumah pembeli.

Widagdo bekerja enam hari dalam seminggu. Jam kerjanya terbagi menjadi dua shift, kadang masuk siang, kadang masuk pagi. Shift pagi dari jam 7 sampai jam 4, sedangkan shift siang dari jam 2 sampai jam 9.

Sebagai penjaga gerai elektronik, ia mutlak harus menguasai dunia peralatan elektronik. Mulai dari men-jeglek-kan rice cooker, memasang selang mesin cuci, sampai men-setting saluran televisi.

Berdiri hampir seharian sembari berkeliling dan menerangkan aneka spek produk kepada para calon pembeli (yang biasanya cuma nanya-nanya thok tapi nggak jadi closing) membuat Widagdo sering tidak konsen. Hal yang kemudian kerap menimbulkan kesalahpahaman.

“Ada CCTV, Mas?” kata seorang Bapak setengah baya suatu hari.

“Oh, ada, Pak. Itu, di atas.” jawab Widagdo sembari menunjuk CCTV yang terpasang di plafon gerai elektronik tempat dia bekerja.

“Saya ini mau beli CCTV, Mas. Bukan mau nanya di sini dipasangi CCTV apa tidak,” kata si Bapak.

Sebagai orang yang terbiasa kalah, Widagdo hanya bisa meringis. Tidak lebih.

elektronik

Terakhir diperbarui pada 19 Juni 2017 oleh

Tags: gerai elektronikkulkasLebaranledsalestv
Redaksi

Redaksi

Artikel Terkait

5 Aturan Tidak Tertulis Kulkas Indomaret, Terpaksa Saya Tulis demi Kenyamanan Pembeli
Pojokan

5 Aturan Tidak Tertulis Kulkas Indomaret, Terpaksa Saya Tulis demi Kenyamanan Pembeli

22 September 2025
THR ludes, libur lebaran selesai, sementara gajian masih lama. Kembali ke perantauan dengan penuh keprihatinan MOJOK.CO
Ragam

THR Ludes sementara Gajian Masih Lama, Kembali ke Perantauan dengan Nelangsa dan Hidup dalam Keprihatinan

6 April 2025
Lebaran 2025 Lebaran Paling Aneh 10 Tahun Terakhir MOJOK.CO
Esai

Mudik Lebaran 2025 Terasa Aneh dan Berbeda: Penumpang Bus Sepi Hingga Pedagang Asongan Menghilang

4 April 2025
Menjadi tolol saat ada saudara pamer pencapaian di reuni keluarga ternyata menyenangkan MOJOK.CO
Catatan

Reuni Keluarga Jadi Ajang Saudara Pamer Pencapaian, Pura-pura Tolol sambil Menyimaknya Ternyata Menyenangkan

4 April 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

30 November 2025
Gen Z fresh graduate lulusan UGM pilih bisnis jualan keris dan barang antik di Jogja MOJOK.CO

Gen Z Lulusan UGM Pilih Jualan Keris, Tepis Gengsi dari Kesan Kuno dan Kerja Kantoran karena Omzet Puluhan Juta

2 Desember 2025
pendidikan, lulusan sarjana nganggur, sulit kerja.MOJOK.CO

Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada

5 Desember 2025
Pelaku UMKM di sekitar Prambanan mengikuti pelatihan. MOJOK.CO

Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih

3 Desember 2025
Kuliah Jurusan Pendidikan Bahasa Mandarin di Unesa. MOJOK.CO

Sulitnya Masuk Jurusan Bahasa Mandarin Unesa, Terbayar usai Lulus dan Kerja di Perusahaan Tiongkok

3 Desember 2025
Maybank Cycling Mojok.co

750 Pesepeda Ramaikan Maybank Cycling Series Il Festino 2025 Yogyakarta, Ini Para Juaranya

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.