Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Rame Moknyus

Neno Warisman dan Ratna Sarumpaet, Pejuang #2019GantiPresiden

Redaksi oleh Redaksi
26 Agustus 2018
A A
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Deklarasi #2019GantiPresiden bukanlah hastag guyonan belaka. Di baliknya ada sosok-sosok yang gencar untuk mengkampanyekan gerakan ini. Diantaranya adalah Ratna Sarumpaet dan Neno Warisman.

Di tengah hingar bingar deklarasi #2019GantiPresiden. Ada beberapa sosok yang akhir-akhir ini diberitakan mendapatkan penolakan oleh masyarakat ketika akan melakukan aksi tersebut. Diantaranya adalah Ratna Sarumpaet dan Neno Warisman. Lalu, siapa sebenarnya mereka?

Pertama, Mojok Institute akan mengulas tentang perjalanan hidup seorang Ratna Sarumpaet. Sosok yang dikenal sebagai seorang seniman teater sekaligus aktivis HAM ini, terkenal dengan pementasan monolognya, “Marsinah Menggugat”. Sebuah pementasan yang ditulisnya sendiri dan membuatnya harus dicekal di zaman Orde Baru.

Ratna lahir pada tanggal 16 Juli 1949, tumbuh dalam keluarga Kristen dan aktif secara politik di Sumatera Utara. Kemudian ia memutuskan menjadi seorang muslim setelah menikah dengan pengusaha Arab-Indonesia, Achmad Fahmy Alhady.

Sosoknya ini dikenal vokal, kritis, dan berani. Ratna pernah berkuliah di Fakultas Teknik Arsitektur dan Fakultas Hukum Universitas Kristen Indonesia. Namun tidak sempat menyelesaikannya dan lebih memilih dunia teater sebagai pilihan karirnya. Serta fokus dalam organisasi Sosial Kemasyarakat untuk membela nasib kaum-kaum yang terpinggirkan.

Dengan passion-nya tersebut, ia mendirikan teater bernama “Satu Panggung Merah” pada 1974. Tidak hanya piawai berakting di atas panggung, Ratna juga mampu menulis naskah drama yang sebagian besar bertemakan tentang HAM, perlawanan terhadap kekerasan pada wanita, dan kebebasan berpendapat dan berkumpul.

Karena keberanian dan sikap lantangnya, pada tahun 90-an ia sering mendapatkan tekanan dari pemerintah. Beberapa diantaranya dikarenakan membuat aksi yang mengusung sebuah keranda bertuliskan ‘Demokrasi’, ia dikenal karena terlibat sebagai aktivis dalam kasus Marsinah dan membela penderitaan rakyat Aceh yang terjebak dalam perang antara TNI dan GAM.

Oleh karena itu, tidak mengherankan jika Ratna terlihat banyak terlibat di tengah demonstran untuk menuntut ketidakadilan dan sikap kesewenang-wenangan dari penguasa. Mungkin salah satu hal yang dia lakukan saat ini adalah menjadi bagian dari gerakan #2019GantiPresiden. Untuk dapat mengkritisi program kerja pemerintahan pemerintah, di bagian yang tidak sesuai dengan prinsip keadilan.

Sosok yang kedua adalah Neno Warisman. Ia memiliki nama lengkap Titi Widoretno Warisman. Neno dikenal sebagai seorang penyanyi serta bintang film senior yang naik daun di era 80-an. Sejak memutuskan berhijab pada tahun 1991, Neno mengurangi aktivitasnya di dunia hiburan dan memilih untuk aktif di kegiatan sosial, religi, dan pendidikan. Ya, ia memang termasuk golongan generasi artis awal yang mengenakan hijab. Jauh sebelum musim hijrah artis beberapa tahun terakhir ini. Padahal ketika itu, mengenakan hijab masih belum dihalalkan oleh pemerintahan Soeharto.

Sejak saat itu, ia aktif dalam kegiatan pentingnya Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan menjadi pembicara dalam seminar yang membicarakan tentang pengasuhan anak, pendidikan negeri, hingga masalah kesehatan. Setelah lama tidak muncul di dunia hiburan, akhir-akhir ini ia muncul lagi dan bermain dalam beberapa film. Diantaranya, Rindu Kami Padamu, Cinta Bertasbih 2, Dalam Mihrab Cinta, hingga Film 212. Di luar itu, ia juga aktif menjadi kader PKS serta gerakan #2019GantiPresiden. Bahkan ia disebut sebagai penyumbang terbesar dari kampanye #2019GantiPresiden tersebut.

Saat ini keduanya memang tengah aktif untuk mengkampanyekan gerakan #2019GantiPresiden di beberapa wilayah Indonesia. Namun, semakin ke sini, gerakan mereka ini semakin dipersulit ruang geraknya. Hal ini dikarenakan semakin banyaknya protes dari masyarakat kepada gerakan yang dianggap memecah belah bangsa tersebut. Bahkan yang beberapa kali terjadi, jangankan untuk datang ke deklarasi #2019GantiPresiden, untuk keluar dari bandara saja mereka tidak sanggup.

Sebelumnya, polisi masih memberikan mereka pengamanan ketika ingin hadir dalam deklarasi #2019GantiPresiden tersebut. Namun, akhir-akhir ini, kepolisian bahkan tidak memberikan izin acara tersebut untuk berlangsung. Dengan dalih untuk menjaga ketertiban umum. (A/L)

Terakhir diperbarui pada 26 Agustus 2018 oleh

Tags: #2019GantiPresidenneno warismanprofil tokohratna sarumpaet
Redaksi

Redaksi

Artikel Terkait

ratna sarumpaet
Kotak Suara

Lama Tak Terdengar, Ratna Sarumpaet Luncurkan Buku dan Bongkar Liarnya Dunia Politik

19 Februari 2023
Kilas

Bebas dari Penjara, Ratna Sarumpaet Akui Salah Masuk Tim Prabowo dan Tetap Akan Kritik Jokowi

27 Desember 2019
ratna sarumpaet
Kilas

Ratna Sarumpaet Divonis Penjara Dua Tahun Dalam Kasus Ujaran Kebohongan

12 Juli 2019
Esai

Bertengkar di Musim Lebaran Atas Nama Soekarno Hatta

6 Juni 2019
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Kuliah Jurusan Pendidikan Bahasa Mandarin di Unesa. MOJOK.CO

Sulitnya Masuk Jurusan Bahasa Mandarin Unesa, Terbayar usai Lulus dan Kerja di Perusahaan Tiongkok

3 Desember 2025
S3 di Bandung, Istri PNS Makassar- Derita Jungkir Balik Rumah Tangga MOJOK.CO

Jungkir Balik Kehidupan: Bapak S3 di Bandung, Istri PNS di Makassar, Sambil Merawat Bayi 18 Bulan Memaksa Kami Hidup dalam Mode Bertahan, Bukan Berkembang

1 Desember 2025
Warung makan gratis buat Mahasiswa Asal Sumatra yang Kuliah di Jogja. MOJOK.CO

5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana

4 Desember 2025
banjir sumatra.mojok.co

Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?

4 Desember 2025
Para penyandang disabilitas jebolan SLB punya kesempatan kerja setara sebagai karyawan Alfamart berkat Alfability Menyapa MOJOK.CO

Disabilitas Jebolan SLB Bisa Kerja Setara di Alfamart, Merasa Diterima dan Dihargai Potensinya

2 Desember 2025
Kirim anak "mondok" ke Dagestan Rusia ketimbang kuliah UGM-UI, biar jadi petarung MMA di UFC MOJOK.CO

Tren Rencana Kirim Anak ke Dagestan ketimbang Kuliah UGM-UI, Daerah Paling Islam di Rusia tempat Lahir “Para Monster” MMA

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.