Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Rame Moknyus

Lucunya Ferdinand Hutahaean, Kader Partai Demokrat yang Memboikot Indomaret Karena Siaran TV Bergambar Jokowi

Redaksi oleh Redaksi
21 September 2018
A A
jokowi indomaret
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Kadiv Advokasi dan Bantuan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean agaknya memang menjadi salah satu kader Partai Demokrat yang sangat getol “menyerang” Jokowi.

Boleh dibilang, ia adalah striker yang kaffah. Lha gimana nggak kaffah, username akun Twitter miliknya saja sudah memperlihatnya perlawanan terhadap Jokowi: @LawanPolitikJW.

Namun, sebagaimana sebuah serangan, kalau ia dilakukan dengan serampangan dan terlalu berlebihan, hasilnya justru buruk dan destruktif bagi dirinya sendiri.

Ferdinand menjadi sosok yang bisa menjadi pelajaran penting dalam hal ini.

Saking semangatnya menyerang Jokowi, Ferdinand justru kerap menampakkan kecerobohannya. Argumennya dalam menyerang Jokowi justru kerap membuat dirinya tampak bodoh.

Tentu masih teringat dengan jelas saat Ferdinand menyuruh Jokowi agar mengaku kepada publik kalau ia menggunakan stuntman dalam aksi atraksi saat pembukaan Asian games beberapa waktu yang lalu.

Hal tersebut kemudian membuat Ferdinand banyak ditertawakan.

“Nggak usah pakai pengakuan, orang waras juga pasti tahu kalau Jokowi pakai stuntman.” begitu kira-kira tanggapan orang-orang atas pernyataan Ferdinand.

Contoh berikutnya adalah saat Ferdinand Hutahaean melalui akun Twitternya mencoba membandingkan data waduk yang dibangun oleh SBY dan Jokowi. Ia mengatakan bahwa SBY selama masa pemerintahannya membangun 273 waduk. Belakangan baru diketahui kalai Ferdinand ternyata salah membaca data. Sebab ternyata 273 waduk itu bukanlah jumlah waduk yang dibangun oleh SBY, melainkan jumlah waduk sebelum SBY menjabat sebagai presiden.

Twit tersebut kemudian dihapus. Namun sudah kadung banyak yang membuat tangkapan layarnya. Tangkapan layar twit Ferdinan tersebut kemudian dishare oleh banyak orang, salah satunya oleh direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya.

Buat yg belum sempet baca postingan cerdas dari @LawanPoLitikJW yang barusan dia hapus, ini saya sertakan.. Semoga bisa berguna buat melatih nalar menghitung kita sewaktu SD… Makasih bang buat ilmunya… pic.twitter.com/pXiPGRmc2O

— Yunarto Wijaya (@yunartowijaya) September 18, 2018

Nah, yang paling anyar, Ferdinand kembali membuat “ulah”, kali ini, ia menyatakan diri  memboikot Indomaret karena swalayan tersebut menampilkan iklan bergambar Jokowi dalam siaran televisi internalnya.

“Saya secara pribadi akan memboikot Indomaret, tidak akan belanja dijaringan Indomaret krn iklan ini. Yang mau ikut boikot, silahkan. Masih ada minimarket yg lain.” begitu kata Ferdinand melalui akun Twitternya.

Saya secara pribadi akan memboikot Indomaret, tidak akan belanja dijaringan Indomaret krn iklan ini.

Yang mau ikut boikot, silahkan. Masih ada minimarket yg lain. pic.twitter.com/sJchhcwSKX

— ??FERDINAND HUTAHAEAN?? (@LawanPoLitikJW) September 20, 2018

Iklan

Indomaret pun kemudian memberikan tanggapan soal boikot dari Ferdinand tersebut.

Pihak Indomaret mengatakan bahwa materi tayangan TV di Indomaret yang kebetulan bergambar Jokowi tersebut merupakan siaran yang diperoleh dari kantor berita Antara dan bukan merupakan bentuk dukungan Indomaret terhadap salah satu calon presiden tertentu.

“Materi tayangan TV di Indomaret ditujukan untuk memudahkan masyarakat memperoleh barang-barang yang dibutuhkan di Indomaret sekaligus memberikan informasi terkini yang diperoleh dari sumber berita Antara.” Begitu pernyataan resmi Indomaret melalui akun Twitter resminya.

Ah, Pak Ferdinand Hutahaean ini kelihatannya susah betul hidupnya.

Kalau alasan memboikot Indomaret adalah karena memang ingin beralih ke warung tetangga atau pasar tradisional demi kemajuan ekonomi masyarakat, itu tentu saja sebuah gerakan boikot yang baik lagi heroik. Namun kalau alasan memboikot Indomaret hanya karena ada tayangan Jokowi, itu tentu saja konyol.

Berkaca dari peristiwa ini, mungkin Pak Ferdinand harus lebih total kalau ingin melakukan aksi boikot. Jangan cuma belanja di Indomaret, tapi juga jangan nonton film di bioskop karena ada tayangan komersial bergambar Jokowi. Jangan ngurus apa pun di kantor pemerintah karena di kantor pemerintahan pasti ada gambar Jokowi. Sampai yang lebih ekstrem, jangan menyekolahkan anak karena di sekolah, di dalam kelas pasti ada foto Jokowi.

Terakhir diperbarui pada 21 September 2018 oleh

Tags: demokratferdinand hutahaean
Redaksi

Redaksi

Artikel Terkait

Demokrat Dukung Prabowo, Berikut Ini Peta Poros Koalisi Parpol di Pemilu 2024. MOJOK.CO
Kilas

Peta Poros Koalisi Parpol di Pemilu 2024 Setelah Demokrat Dukung Prabowo

18 September 2023
partai demokrat mojok.co
Kotak Suara

Peneliti BRIN: Ketimbang PDIP, Demokrat Lebih Mungkin Gabung Koalisi Prabowo

12 September 2023
Gebrakan Aldi Taher Dalam Dunia Politik Sangat Genius
Video

Gebrakan Aldi Taher dalam Dunia Politik Sangat Genius

15 Juni 2023
pk demokrat mojok.co
Kotak Suara

Babak Baru AHY vs Moeldoko: Ingin Jegal Pencalonan Anies?

4 April 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

S3 di Bandung, Istri PNS Makassar- Derita Jungkir Balik Rumah Tangga MOJOK.CO

Jungkir Balik Kehidupan: Bapak S3 di Bandung, Istri PNS di Makassar, Sambil Merawat Bayi 18 Bulan Memaksa Kami Hidup dalam Mode Bertahan, Bukan Berkembang

1 Desember 2025
Dari Jogja ke Solo naik KRL pakai layanan Gotransit dari Gojek yang terintegrasi dengan GoCar. MOJOK.CO

Sulitnya Tugas Seorang Influencer di Jogja Jika Harus “Ngonten” ke Solo, Terselamatkan karena Layanan Ojol

1 Desember 2025
Gen Z fresh graduate lulusan UGM pilih bisnis jualan keris dan barang antik di Jogja MOJOK.CO

Gen Z Lulusan UGM Pilih Jualan Keris, Tepis Gengsi dari Kesan Kuno dan Kerja Kantoran karena Omzet Puluhan Juta

2 Desember 2025
Menanti kabar dari keluarga, korban bencana banjir dan longsor di Sumatera. MOJOK.CO

‘Kami Sedih dan Waswas, Mereka seperti Tinggal di Kota Mati’ – Kata Keluarga Korban Bencana di Sumatera

1 Desember 2025
jogjarockarta.MOJOK.CO

Mataram Is Rock, Persaudaraan Jogja-Solo di Panggung Musik Keras

3 Desember 2025
Lagu Sendu yang Mengiringi Banjir Bandang Sumatera Barat MOJOK.CO

Lagu Sendu dari Tanah Minang: Hancurnya Jalan Lembah Anai dan Jembatan Kembar Menjadi Kehilangan Besar bagi Masyarakat Sumatera Barat

6 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.