Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Rame Moknyus

Gerindra Sebut Asian Games untuk Pencitraan Jokowi, Demokrat Desak Soal Stuntman

Redaksi oleh Redaksi
19 Agustus 2018
A A
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Politisi Gerindra menilai Presiden Jokowi diuntungkan dengan event Asian Games 2018 untuk pencitraan, sementara itu Politisi Demokrat desak agar Jokowi ngaku pakai stuntman.

Aksi motor yang dilakukan Presiden Jokowi yang mewarnai Pembukaan Asian Games 2018 melalui video sempat bikin heboh. Beberapa media asing memuji aksi menghibur tersebut. Apalagi gabungan aksi dari tayangan televisi dan live di dalam Stadion Gelora Bung Karno (GBK) ini diakui berhasil memukai para hadirin yang menonton langsung serta penonton dari layar kaca.

Meski begitu Partai Gerindra yang diwakili oelh Andre Rosiade, anggota Badan Komunikasi DPP Gerindra, menilai bahwa Presiden Jokowi diuntungkan dengan adanya event Asian Games 2018 menjelang tahun politik Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.

“Asian Games ini kan sudah masuk tahun politik, terlihat sekali Pak Jokowi menggunakan pembukaan Asian Games untuk pencitraan beliau. Memunculkan image bahwa beliau bermotor dan milenial,” kata Andre Rosiade seperti diberitakan detik.com.

Meskipun begitu, Andre menilai aksi dari Presiden Jokowi itu memang sangat menghibur. Bahkan tanpa malu-malu, Andre mengakui aksi tersebut cukup keren. “Aksi motor Pak Jokowi itu ya termasuk aksi pembukaan yang keren dan menghibur,” katanya.

Walau menyebut Presiden Jokowi diuntungkan karena sebagai petahana punya keuntungan untuk menggunakan fasilitas negara, Andre menyebut tidak ingin komentarnya ini dinilai negatif.

“Kami tidak ingin berkomentar negatif selama pelaksanaan Asian Games. Biarkan masyarakat yang menilai bahwa petahana punya kelebihan dan keuntungan bahwa beliau bisa gunakan fasilitas yang ada,” kata Andre.

Meski Gerindra tampak adem ayem saja, koalisinya untuk Pemilihan Presiden 2019 mendatang, yakni Partai Demokrat tidak begitu. Hal ini terlihat dari sikap Politisi Demokrat, Ferdinand Hutahaen, yang meminta Presiden Jokowi terbuka mengenai siapa sosok yang menggantikan perannya saat mengendarai motor.

“Informasi yang kami dapat, pemeran pengganti dibayar dan disewa dari Thailand. Bahkan sudah beberapa kali menjuarai atraksi-atraksi motor seperti ini,” kata Ferdinand.

Pada adegan motor tersebut, Ferdinand juga mengaku begitu memerhatikan potongan adegan demi adegan stuntman Jokowi menggunakan motor.

“Dari potongan gambar yang kami teliti, ada beberapa perbedaan, terutama posisi lambang kepresidenan di dada Presiden yang posisinya beda. Kedua, cincin pernikahan Pak Jokowi dengan pemeran pengganti. Memang itu dilakukan pemeran pengganti,” jelasnya lagi.

Melihat hal itu, Ferdinand malah menyayangkan aksi Presiden Jokowi itu malah lebih menarik perhatian dari pagelaran yang lain dalam Pembukaan Asian Games 2018. Aksi ini membuat atraksi-atraksi berikutnya jadi seolah tertutup dengan adegan kedatangan presiden ini.

“Beliau ini mengambil dan menarik kaum milenial yang cukup besar pemilihnya. Pak Jokowi kami minta jujur ke publik untuk menjelaskan karena di media sosial ini terpecah,” kata Ferdinand.

Melihat komentar politisi Demokrat ini, sebenarnya Presiden Jokowi berada pada pilihan yang serba salah. Jika dibeberkan atau diakui bahwa adegan itu pakai stuntman nanti dikira ini pencitraan berlebihan karena untuk melakukan aksi-aksi tersebut saja tidak berani dilakukan sendiri, lha kalau diakui dilakukan sendiri nanti dikira Presiden bohong. Kalaupun ternyata betulan Presiden Jokowi yang melakukannya, nanti dianggap ngajari kebut-kebutan di jalanan, nggak baik buat contoh anak muda.

Iklan

Jadi mau Pembukaan Asian Games 2018 yang merancang orang lain, tetap yang kena salah Pak Jokowi. (K/A)

Terakhir diperbarui pada 19 Agustus 2018 oleh

Tags: 2018aksi motorasian gamesdemokratgerindrajokowipencitraanpetahanaPilpres 2019presiden
Redaksi

Redaksi

Artikel Terkait

Doktor termuda di UGM, Jogja ingin jadi presiden. MOJOK.CO
Sosok

Doktor Termuda UGM Usia 25 Tahun Ingin Jadi Presiden RI, Meneruskan Sepak Terjang BJ Habibie di Bidang Eksakta

6 November 2025
Kereta Cepat Whoosh DOSA Jokowi Paling Besar Tak Termaafkan MOJOK.CO
Esai

Whoosh Adalah Proyek Kereta Cepat yang Sudah Busuk Sebelum Mulai, Jadi Dosa Besar Jokowi yang Tidak Bisa Saya Maafkan

17 Oktober 2025
Sialnya Warga Banjarsari Solo: Dekat Rumah Jokowi, tapi Jadi Langganan Banjir Gara-gara Proyek Jokowi.MOJOK.CO
Aktual

Sialnya Warga Banjarsari Solo: Dekat Rumah Jokowi, tapi Jadi Langganan Banjir Gara-gara Proyek Jokowi

7 Maret 2025
3 Rupa Nasionalisme yang Mewarnai Indonesia Hari Ini MOJOK.CO
Esai

3 Rupa Nasionalisme yang Mewarnai Indonesia Hari Ini

26 Februari 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

UGM.MOJOK.CO

UGM Berikan Keringanan UKT bagi Mahasiswa Terdampak Banjir Sumatra, Juga Pemulihan Psikologis bagi Korban

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Menteri Kebudayaan Fadli Zon dan Wali Kota Agustina Wilujeng ajak anak muda mengenal sejarah Kota Semarang lewat kartu pos MOJOK.CO

Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang

20 Desember 2025
Teknisi dealer Yamaha asal Sumatera Utara, Robet B Simanullang ukir prestasi di ajang dunia WTGP 2025 MOJOK.CO

Cerita Robet: Teknisi Yamaha Indonesia Ukir Prestasi di Ajang Dunia usai Adu Skill vs Teknisi Berbagai Negara

16 Desember 2025
UAD: Kampus Terbaik untuk “Mahasiswa Buangan” Seperti Saya MOJOK.CO

UNY Mengajarkan Kebebasan yang Gagal Saya Terjemahkan, sementara UAD Menyeret Saya Kembali ke Akal Sehat Menuju Kelulusan

16 Desember 2025
Riset dan pengabdian masyarakat perguruan tinggi/universitas di Indonesia masih belum optimal MOJOK.CO

Universitas di Indonesia Ada 4.000 Lebih tapi Cuma 5% Berorientasi Riset, Pengabdian Masyarakat Mandek di Laporan

18 Desember 2025

Video Terbaru

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.