MOJOK.CO – Abdul Somad menolak dicalonkan sebagai pasangan Prabowo Subianto untuk Pilpres 2019 esok. Amien Rais yang sempat mendukung, menegur Abdul Somad agar jangan kayak Nabi Yunus.
Setelah keluar hasil Ijtima Ulama yang mengeluarkan rekomendasi duet Prabowo Subianto-Abdul Somad Batubara atau Prabowo Subianto-Salim Segaf Al-Jufri, beberapa pihak mengaku lebih condong pada pilihan pertama. Yakni Prabowo disandingkan dengan Somad sebagai pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) untuk Pilpres 2019 esok.
Salah satu yang cocok dengan pasangan itu adalah Amien Rais. Menurut Ketua Dewan Kehormatan PAN ini, Abdul Somad sangat populer. Kepopuleran ini menurut Amien didukung pula dengan kemampuan Somad yang ahli di bidang agama, apalagi yang bersangkutan juga hafal Al-Quran dan hafal banyak sekali hadis.
Bagi Amien, sudah saatnya Abdul Somad hadir untuk menyelesaikan persoalan negeri ini. “Kalau tidak mampu dengan lisanmu, kalau tidak mampu dengan hatimu. Tapi yang terakhir itu selemah-lemahnya iman,” katanya mencoba meyakinkan Somad.
Hanya saja, harapan Amien Rais ternyata bertepuk sebelah tangan setelah Abdul Somad dengan santun menolak rekomendasi dari Ijtimak Ulama terkait dengan namanya yang disebut-sebut pantas mendampingin Prabowo untuk maju Pilpres 2019.
Mendengar itu, Amien Rais secara terbuka menegur ustaz lulusan Al-Azhar, Mesir, yang memang sedang populer belakang ini. “Andaikata saya ketemu Pak Abdul Somad, saya akan ingatkan, jangan (seperti) Nabi Yunus,” kata Amien Rais seperti diberitakan detik.com.
Nabi Yunus yang disebut Amien Rais ini barangkali memandang bahwa rakyat Indonesia seperti umat Nabi Yunus yang harus dibenahi. Jika Abdul Somad meninggalkan tawaran untuk memimpin maka Somad tak ubahnya seperti kisah Nabi Yunus ketika meninggalkan umatnya karena menolak untuk mengimani Allah. Dalam kisahnya, Nabi Yunus kemudian meninggalkan umatnya lalu berakhir di perut ikan paus untuk memahami kesalahan-kesalahannya.
Apalagi dibanding tawaran cawapres lainnya, Somad punya banyak kelebihan di mata Amien Rais. Selain ahli agama, Somad juga sangat kritis dan peduli akan ketidakadilan di negeri ini. Bagi Amien Rais, sudah saatnya Somad tidak hanya berjuang melalui lisan atau jalur dakwah saja, tapi juga sebagai pemegang otoritas.
Alasan Somad yang memilih untuk berdakwah saja, dan tidak ingin ikut campur dalam urusan Pilpres 2019 ini belum bisa dimengerti oleh Amien Rais. “Tapi kalau hanya lisan, barangkali kurang bagus,” kata Amien Rais.
Meski begitu, sebenarnya masyarakat perlu bersyukur karena Abdul Somad cukup sadar diri dengan membatasi diri dalam keterlibatannya soal politik. Memang betul secara popularitas, Somad sedang tinggi-tingginya, tapi dalam politik semua hal tidak bisa dihitung semudah itu. Ada pertimbangan-pertimbangan yang sudah dinilai oleh Somad sendiri sehingga dirinya menolak dicalonkan sebagai cawapres Prabowo. Pilihan yang sebaiknya juga dihormati oleh Amien Rais. (K/A)