Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Esai

Presiden Jokowi Perlu Merekrut Agus Mulyadi

Puthut EA oleh Puthut EA
4 Maret 2015
A A
Tiga Kebiasaan Agus Mulyadi yang Sukar Dinalar

Tiga Kebiasaan Agus Mulyadi yang Sukar Dinalar

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (PAN) Yuddy Chrisnandi memberikan peringatan keras kepada pegawai KPK yang melakukan aksi demonstrasi menolak keputusan pimpinan KPK untuk melimpahkan kasus BG ke Kejaksaan Agung. Pegawai KPK membalas lebih keras lagi dan balik menyerang Yuddy, “Memang ini negeri apa-apaan?”

Tentu saja ini Negara Kesatuan Republik Indonesia yang lebih sering menampilkan diri sebagai Negara Kesatuan Sinetron Indonesia.

Banyak orang tidak paham kenapa menteri kelimis dan rapi itu mengeluarkan suara yang mestinya dia tahu akan mendulang perlawanan dan ejekan dari publik. Pasti tidak akan ada yang membelanya karena hak berekspresi dan menyampaikan pendapat bahkan demonstrasi pun dijamin undang-undang. Hanya saja kali ini tidak ada kelas menengah ngehek yang bertanya sebagaimana saat buruh melakukan demonstrasi, “Buruh kok naik motor mahal?”

Hal ini disebabkan kelas menengah ngehek yang icik-icik ehem-ehem ini tidak paham bahwa pegawai negeri juga buruh. Termasuk pegawai KPK. Kalau buruh pabrik demo, dianggap salah. Kalau pegawai KPK demo, mereka mendukung. Nah, tampaknya ada kabel kecil di kepala kelas menengah icik-icik ehem-ehem ini yang kalau tidak putus ya korslet. Mestinya demo pegawai KPK ya didukung, demo buruh juga didukung. Itu hak politik mereka.

Kelas menengah ngehek tampaknya mirip sepeda motor, kalau diparkir berdiri dengan standar dobel tampak gagah. Mirip Arman Dhani, pemuda teguh kukuh berlapis lemak dengan gajet di kedua tangannya, yang berteriak-teriak tentang betapa busuknya negeri ini.

Sementara itu, Pelaksana Tugas Pimpinan KPK Pak Taufiequrachman Ruki juga panas-dingin. Sudah telanjur bilang KPK kalah dan bakal melimpahkan kasus BG ke Kejaksaan Agung, tapi akhirnya atas desakan para demonstran ikut membubuhkan tandatangan. Jadi maunya dia apa? Lanjut atau tidak?

Membingungkan sebagaimana banyak wartawan juga bingung dan sering keliru dalam menulis nama lengkap Pak Ruki. Apakah Taufikurahman, Taufiequrahman, Taufiequrrahman, Taufiqurachman atau… Coba Anda coba tulis nama lengkap Pak Ruki, insya Allah Anda bakal keliru kecuali mencari terlebih dahulu dengan cermat lewat Google. Tidak sesederhana apakah Taufik Ismail dengan K atau dengan Q.

Pak Ruki pada akhirnya hanya bisa mengeluarkan ucapan klise menanggapi semua itu, “Saya senang, saya terharu. Mereka jadi begini karena bentukan kami di jilid pertama. Saya adalah bagian dari pegawai dan saya tak mau berpisah dengan mereka.”

Menonton ucapan Pak Ruki tersebut, di situ kadang saya pura-pura sedih.

Beda lagi dengan Paduka Yang Mulia Presiden Jokowi. Ketika ditanya wartawan tentang kasus tersebut, beliau cukup tersenyum. Indonesia memang negeri ajaib. Semua masalah cukup dijawab dengan senyuman atau jawaban-jawaban lain yang tak kalah indah dan merdunya. Rupiah anjlok pun komentar para menteri bawahan Pak Jokowi sangat asyik. Kalau tidak Yunani yang salah ya Tiongkok. Besok lagi jangan-jangan yang salah Zimbabwe atau Brunei Darussalam.

Saya sadar bahwa semua tidak mudah bagi Pak Jokowi. Mungkin, dengan senyumannya, beliau bermaksud menyejukkan rakyat Indonesia yang sedang digulung sekian persoalan: beras mahal, harga BBM naik, rupiah terpuruk, Ahok vs DPRD DKI, KPK vs Polri dll.

Tapi saya sarankan kalau memang itu solusi Pak Jokowi, sebaiknya beliau segera merekrut Agus Mulyadi menjadi Staf Khusus Bidang Senyuman. Sebab tak ada yang bisa mengalahkan pesona senyuman pemuda keren dari Magelang tersebut.

Senyum Christian Sugiono pun kalah. Kalah terang, maksud saya…

Terakhir diperbarui pada 11 Agustus 2021 oleh

Tags: Agus MulyadijokowiYuddy Chrisnandi
Puthut EA

Puthut EA

Kepala Suku Mojok. Anak kesayangan Tuhan.

Artikel Terkait

Kereta Cepat Whoosh DOSA Jokowi Paling Besar Tak Termaafkan MOJOK.CO
Esai

Whoosh Adalah Proyek Kereta Cepat yang Sudah Busuk Sebelum Mulai, Jadi Dosa Besar Jokowi yang Tidak Bisa Saya Maafkan

17 Oktober 2025
Sialnya Warga Banjarsari Solo: Dekat Rumah Jokowi, tapi Jadi Langganan Banjir Gara-gara Proyek Jokowi.MOJOK.CO
Aktual

Sialnya Warga Banjarsari Solo: Dekat Rumah Jokowi, tapi Jadi Langganan Banjir Gara-gara Proyek Jokowi

7 Maret 2025
3 Rupa Nasionalisme yang Mewarnai Indonesia Hari Ini MOJOK.CO
Esai

3 Rupa Nasionalisme yang Mewarnai Indonesia Hari Ini

26 Februari 2025
Afnan Malay: Membedah Hubungan Prabowo-Jokowi Setelah Pemilu dan Janji Program MBG
Video

Afnan Malay: Membedah Hubungan Prabowo-Jokowi Setelah Pemilu dan Janji Program MBG

18 Februari 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Gedung Sarekat Islam, saksi sejarah dan merwah Semarang sebagai Kota Pergerakan MOJOK.CO

Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik

20 Desember 2025
Menteri Kebudayaan Fadli Zon dan Wali Kota Agustina Wilujeng ajak anak muda mengenal sejarah Kota Semarang lewat kartu pos MOJOK.CO

Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang

20 Desember 2025
Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

23 Desember 2025
Nonton Olahraga Panahan. MOJOK.CO

Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu

25 Desember 2025
Praja bertanding panahan di Kudus. MOJOK.CO

Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan

20 Desember 2025
Atlet pencak silat asal Kota Semarang, Tito Hendra Septa Kurnia Wijaya, raih medali emas di SEA Games 2025 Thailand MOJOK.CO

Menguatkan Pembinaan Pencak Silat di Semarang, Karena Olahraga Ini Bisa Harumkan Indonesia di Kancah Internasional

22 Desember 2025

Video Terbaru

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

23 Desember 2025
Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

20 Desember 2025
SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.