Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Pojokan

Wonosobo yang Dahulu Bukanlah yang Sekarang, Dahulu Jauh Lebih Nyaman

Kenia Intan oleh Kenia Intan
23 Juni 2025
A A
Wonosobo yang Dahulu Bukanlah yang Sekarang, Dahulu Jauh Lebih Nyaman Mojok.co

Wonosobo yang Dahulu Bukanlah yang Sekarang, Dahulu Jauh Lebih Nyaman (unsplash.com)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Perlahan, tapi pasti, Wonosobo berubah jadi daerah yang kurang nyaman. 

Satu-satunya yang pasti dalam hidup ini adalah perubahan. Termasuk perubahan terkait tempat tinggal. Syukur kalau tempat tinggal kita berubah menjadi lebih baik. Persoalannya, yang banyak terjadi, kebanyakan daerah di Indonesia perlahan berubah semakin tidak nyaman dari hari ke hari. 

Itulah yang dirasakan oleh teman saya yang berasal dari Wonosobo. Banyak perubahan signifikan terjadi di Kota di Atas Awan itu. Dan, sebagian besar perubahan membuat Wonosobo jadi kurang nyaman. 

Wonosobo macet

Kemacetan adalah satu perubahan yang paling kentara. Beberapa tahun terakhir, jalanan Wonosobo, khususnya jalan arah destinasi wisata Dieng macet parah. Maklum saja Wonosobo dengan pemandangan alamnya yang indah memang menarik banyak wisatawan di akhir pekan atau libur panjang. Hanya saja, kawan saya ini tidak pernah menyangka kemacetan yang ditimbulkan akan separah ini. 

Dia cerita, mayoritas jalanan di Wonosobo itu tidak lebar. Termasuk jalanan yang menuju destinasi wisata Dieng dari kota. Apabila dibandingkan dengan jalan yang ada di Jogja, jalan menuju Dieng kurang lebih selebar Jalan Kaliurang. 

Jalan yang lebarnya tidak seberapa itu harus menanggung volume kendaraan yang begitu besar tiap akhir pekan dan libur panjang. Di waktu normal, Wonosobo kota ke Dieng bisa ditempuh dalam waktu 45 menit. Namun, saat akhir pekan atau libur panjang, waktu tempuhnya bisa mencapai 2 jam. Bahkan, bukan tidak mungkin mencapai 4 jam kalau kondisinya sedang benar-benar padat.

Itu mengapa, di saat padat seperti ini, pengendara wajib memastikan kendaraan dalam keadaan prima. Sebab, bukan tidak mungkin mereka akan terjebak kemacetan di jalan menanjak. Asal tahu saja, banyak kecelakaan terjadi di kondisi seperti ini karena kendaraan yang tidak prima. 

Baca halaman selanjutnya: Angkot perlahan …

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 26 Juni 2025 oleh

Tags: diengkemacetanwarlokWonosobo
Kenia Intan

Kenia Intan

Content Writer Mojok.co

Artikel Terkait

Alasan Warlok Sleman Malas Berwisata ke Kaliurang Mojok.co
Pojokan

Alasan Warlok Sleman Malas Berwisata ke Kaliurang

2 Oktober 2025
Takabur, Band Spesial dari Wonosobo MOJOK.CO
Esai

Takabur, Band Spesial dari Wonosobo: Lirik Lagu Mereka Adalah Obat Kuat untuk Melawan Hujan Kabar Buruk Dari Pemerintah

28 Agustus 2025
Dieng Culture Festival digelar di Banjarnegara, Jawa Tengah. MOJOK.CO
Kilas

Pemprov Jawa Tengah Siapkan Infrastruktur dan Destinasi Penunjang guna Dukung Pengembangan Wisata Dieng hingga Dikenal Dunia

25 Agustus 2025
Simphony Dieng Culture Festival 2025: Ribuan Lampion Terangi Dinginnya Langit Dieng MOJOK.CO
Kilas

Simphony Dieng Culture Festival 2025: Ribuan Lampion Terangi Dinginnya Langit Dieng

24 Agustus 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Menanti kabar dari keluarga, korban bencana banjir dan longsor di Sumatera. MOJOK.CO

‘Kami Sedih dan Waswas, Mereka seperti Tinggal di Kota Mati’ – Kata Keluarga Korban Bencana di Sumatera

1 Desember 2025
S3 di Bandung, Istri PNS Makassar- Derita Jungkir Balik Rumah Tangga MOJOK.CO

Jungkir Balik Kehidupan: Bapak S3 di Bandung, Istri PNS di Makassar, Sambil Merawat Bayi 18 Bulan Memaksa Kami Hidup dalam Mode Bertahan, Bukan Berkembang

1 Desember 2025
Gen Z fresh graduate lulusan UGM pilih bisnis jualan keris dan barang antik di Jogja MOJOK.CO

Gen Z Lulusan UGM Pilih Jualan Keris, Tepis Gengsi dari Kesan Kuno dan Kerja Kantoran karena Omzet Puluhan Juta

2 Desember 2025
Judi Online, judol.MOJOK.CO

Pengalaman Saya 5 Tahun Kecanduan Judol: Delusi, bahkan Setelah Salat pun Doa Minta Jackpot

2 Desember 2025
Lulus S2 dari UI, resign jadi dosen di Jakarta. MOJOK.CO

Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar

5 Desember 2025
pendidikan, lulusan sarjana nganggur, sulit kerja.MOJOK.CO

Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada

5 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.