Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Pojokan

Tragedi Listrik Keluarga yang Tak Pernah Saya Duga

Agus Mulyadi oleh Agus Mulyadi
7 Januari 2019
A A
listrik
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Bapak saya adalah lelaki yang punya banyak ketertarikan, namun sayangnya, sekolah bukanlah salah satunya. Bapak saya sejak lama memang tak punya bakat untuk sekolah. Itulah kenapa, bapak tak pernah lulus SMP. Ia DO saat masih kelas 2.

Kendati demikian, bapak saya punya rasa cinta yang sungguh besar terhadap mata pelajaran elektronika. Oleh sebab itulah, kendati banyak nilai mata pelajaran sekolahnya yang tercatat merah berani di raport, namun khusus untuk pelajaran elektro, bapak tergolong cerdas.

Kecintaan bapak pada dunia listrik membuat dirinya tumbuh menjadi seorang kepala rumah tangga yang bisa diandalkan dalam urusan instalasi listrik. Bahkan, bukan hanya instalasi, untuk membetulkan radio, televisi, kipas angin, dan perangkat elektronik lainnya, asalkan kerusakannya bukan kerusakan mayor, bapak masih sanggup.

Lika-liku kehidupan kelistrikan inilah yang kemudian memunculkan banyak cerita lucu tentang listrik dalam keluarga saya.

Salah satu yang saya ingat betul adalah ketika bapak saya kesetrum baju. Ya, tersetrum baju.

Saya masih ingat dengan teriakannya kala itu.

“Bajangkreeeek!” umpat bapak dari arah dapur dekat kamar mandi.

Saya, demi mendengar teriakan umpatan yang sangat melodius tersebut tak urung langsung merangsek ke dapur dan menanyakan apa yang terjadi.

“Aku kesetrum baju, Gus!” jelasnya.

Saya tentu saja ngakak. Kesetrum kok baju, bagaimana bisa?

Bapak yang merasa diremehkan oleh tawa saya kemudian menjelaskan bahwa dirinya memang kesetrum baju.

Saya tentu saja ngeyel. Bagaimanapun, saya ini anak IPA. Saya tahu, bahan apa saja yang sifatnya menghantarkan listrik alias konduktif dan bahan apa saja yang tidak. Dan sepanjang penalaran saya, baju atau kain bukanlah termasuk konduktor yang mampu menghantarkan listrik yang baik.

“Kalau nggak percaya, ini pegang sendiri,” tantang bapak pada saya seraya menunjukkan satu stel baju hansip yang tergantung di gantungan dekat kamar mandi.

Saya pun tanpa ragu langsung menyentuh baju berwarna hijau tersebut. Dan….

Iklan

“Asuuuuuuuuu!” umpat saya.

Ternyata benar apa kata bapak. Baju tersebut memang nyetrum. Kali ini, giliran bapak yang meledak tawanya.

“Modiaaaaar kowe, dibilangin orang tua ngeyel.”

Usut punya usut, ternyata baju hansip tersebut memang dalam keadaan basah, ia digantung menggunakan hanger yang terbuat dari besi, dan hanger tersebut digantung di ujung dudukan lampu, sehingga bagian besinya menyentuh bagian aluminium lampu dan ikut teraliri listrik.

Kejadian lain yang susah untuk saya lupakan tentu saja kejadian saat saya kecil, minggu pagi, saat saya menonton Dragon Ball.

Sudah menjadi kebiasaan bagi anak kecil tiap minggu pagi hingga tengah hari untuk selalu duduk di depan tivi dan menikmati sajian acara kartun yang memang disiarkan maraton oleh beberapa stasiun televisi.

Saat sedang asyik-asyiknya menonton pertarungan Son Goku, televisi di hadapan saya mendadak mati. Saya cek, ternyata mati listrik. Saya tanya tetangga depan rumah, katanya listrik di rumahnya hidup. Saya pun berkesimpulan bahwa itu bukan mati listrik karena pemadaman dari PLN, melainkan mati listrik karena anjlok. Kebetulan listrik rumah saya jadi satu dengan listrik rumah nenek saya yang memang berada di sebelah persis rumah saya. Jadi sudah biasa kalau listrik kami anjlok alias njeglek karena memang satu akun listrik dipakai dua rumah.

Saya pun langsung keluar dan menuju bagian depan rumah nenek saya untuk mengecek meteran listrik di sana.

Dan benar saja, saklar aliran listriknya memang off. Saya segera menghidupkan kembali saklar aliran di meteran tersebut dan langsung buru-buru berlari untuk menghidupkan kembali televisi dan menonton Son Goku.

Belum juga lima menit saya menonton, bapak saya langsung datang dengan tampang yang penuh aroma membunuh.

“Siapa yang menghidupkan listrik?” tanya Bapak.

“Aku, Pak!” Jawab saya dengan sedikit perasaan takut.

“Kenapa dihidupkan?”

“Lha kan anjlok, aku lagi nonton Dragon Ball. Jadi tak hidupin lagi,” jawab saya.

Bapak tampak muntab. Wajahnye memerah.

“Anjlok gundulmu, itu bukan anjlok. Tapi memang sengaja tak matikan karena aku sedang masang instalasi listrik di dapurnya mbah,” jelasnya. “Gara-gara kamu, bapakmu ini jadi kesetrum, untung ora modar” katanya dengan nada emosional.

Saya hanya diam tak bisa menjawab. Namun dalam hati, saya tertawa. Sebab, saya merasa, saya baru saja melakukan hal yang sangat konyol: menukar keselamatan bapak sendiri dengan tayangan Son Goku.

Terakhir diperbarui pada 7 Januari 2019 oleh

Tags: listrik
Agus Mulyadi

Agus Mulyadi

Blogger, penulis partikelir, dan juragan di @akalbuku. Host di program #MojokMentok.

Artikel Terkait

regu khusus PLN pekerjaan paling berisiko di dunia
Geliat Warga

Mengikuti Regu Khusus PLN, Pengendali Listrik yang Jadi Salah Satu Pekerjaan Paling Berisiko di Dunia

19 Januari 2023
listrik mojok.co
Ekonomi

Daya Listrik 450 VA Bakal Dihapus, Dinaikkan Jadi 900 VA

13 September 2022
7 Skill Tahu Diri yang Harus Dimiliki Pengangguran MOJOK.CO
Esai

7 Skill Tahu Diri yang Harus Dimiliki Pengangguran

25 Januari 2022
Pojokan

Sexy Killers Nggak Melulu Soal Nyoblos atau Golput di Pemilu 2019

16 April 2019
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Pelaku UMKM di sekitar Prambanan mengikuti pelatihan. MOJOK.CO

Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih

3 Desember 2025
Gen Z fresh graduate lulusan UGM pilih bisnis jualan keris dan barang antik di Jogja MOJOK.CO

Gen Z Lulusan UGM Pilih Jualan Keris, Tepis Gengsi dari Kesan Kuno dan Kerja Kantoran karena Omzet Puluhan Juta

2 Desember 2025
Bakpia Mojok.co

Sentra Bakpia di Ngampilan Siap Jadi Malioboro Kedua

1 Desember 2025
Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

1 Desember 2025
waspada cuaca ekstrem cara menghadapi cuaca ekstrem bencana iklim indonesia banjir longsor BMKG mojok.co

Alam Rusak Ulah Pemerintah, Masyarakat yang Diberi Beban Melindunginya

1 Desember 2025
Judi Online, judol.MOJOK.CO

Pengalaman Saya 5 Tahun Kecanduan Judol: Delusi, bahkan Setelah Salat pun Doa Minta Jackpot

2 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.