Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Pojokan

Tiga Alasan Kenapa Jokowi Sudah Seharusnya Marah kepada Menterinya

Agus Mulyadi oleh Agus Mulyadi
29 Juni 2020
A A
jokowi marah
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Jokowi memarahi para menterinya. Itu sudah seharusnya. Dan inilah alasan-alasannya.

Dalam sidang Kabinet yang digelar di Istana Negara pada tanggal 18 Juni lalu (namun videonya baru diupload oleh akun Youtube Sekretariat Presiden pada hari Minggu, 28 Juni 2020 kemarin), Jokowi meluapkan kemarahan dan kekesalannya terhadap kinerja para menteri yang ia anggap tidak maksimal.

Raut muka Jokowi yang selama ini senantiasa lempeng dan sumeh, mendadak berubah menjadi sangat tidak Jokowi. Ia muntab. Kinerja buruk para menterinya benar-benar telah membikin Jokowi tiada tahan.

Kemarahan Jokowi tentu saja mengundang berbagai reaksi. Beberapa pengamat politik mengatakan bahwa kemarahan Jokowi memunculkan citra positif pemerintah di masyarakat.

Di sosial media, banyak orang yang memuji sikap Jokowi yang memarahi para menterinya, kendati tak sedikit pula yang mencibir sikap Jokowi karena dinilai terlambat marahnya.

Terlepas dari pro-kontra terkait kemarahan Jokowi, Mojok Institute telah membikin analisis singkat (yang tentu saja tidak bisa dipertanggungjawabkan) tentang alasan-alasan kenapa Jokowi memang harus marah.

Menyempurnakan diplomasi marah di PDIP

Ada beberapa pemimpin daerah yang berasal dari PDI Perjuangan yang sudah menunjukkan konsep diplomasi marah dalam memimpin daerahnya.

Diplomasi marah ini, sedikit banyak, cukup berhasil untuk menarik simpati pubik.

Di tingkat kota, Tri Risma pernah beberapa kali marah-marah. Dari mulai taman yang diinjang-injak saat ada acara salah satu produk es krim, sampai marah-marah karena lambatnya proses perekaman KTP.

Di level provinsi, kita tahu, ada Ganjar Pranowo. Ganjar pernah menarik simpati banyak orang saat dirinya menyidak salah satu pos jembatan timbangan di Subah, Batang, dan mendapati praktik pungli di sana.

Ia pun muntab dan mendamprat petugas yang berjaga. Video saat Ganjar marah tersebut langsung viral dan banyak menuai pujian.

Nah, tinggal di level presiden yang tampaknya belum viral. Di sinilah peran Jokowi.

Jadi kalau Jokowi marah dan video kemarahannya viral (dan sudah terjadi), maka lengkap sudah. Ini menjadi semacam pesan bahwa pemimpin dari PDI Perjuangan di berbagai level pemerintahan adalah sosok-sosok yang tak segan marah. Namanya juga partai banteng, harus nyruduk.

Memberikan kesan berbeda pada sosok Jokowi

Selama ini, Jokowi senantiasa diidentikkan dengan sosok yang kalem, medok, sumeh, ngomongnya pelan, sesekali prengas-prenges, dan bagi beberapa orang malah terkesan “plegak-pleguk”.

Iklan

Kesan itu pada titik tertentu memang harus dihilangkan. Jokowi perlu marah untuk menunjukkan bahwa dirinya juga bisa emosi.

Memang menurut orang-orang terdekat Jokowi, Jokowi sebenarnya sering sekali memarahi bawahannya yang berbuat salah, namun kemarahannya itu hampir tak pernah terekspos di media sosial. Maka, sekaranglah saatnya. Ketika kondisi negara sedang bobrok-bobroknya, kemarahan adalah hal yang sangat pantas untuk diumbar.

Ini semacam unjuk bahwa Jokowi tak selalu menjadi sosok yang kalem dan plegak-pleguk.

Ajang “balas dendam” yang baik bagi Jokowi

Selama ini, kita tahu bahwa di sosial media, banyak sekali orang yang mencibir, menghina, dan memarahi Jokowi dengan segenap kebijakan buruk yang diambil oleh Jokowi dan juga segenap jajarannya.

Ketika negara kacau, bagi netizen, tak ada sosok lain yang lebih pantas dimarahi selain presiden yang kebetulan saat ini dijabat oleh Jokowi.

Nah, setidaknya sudah enam tahun terakhir ini, tiap kali ada kekacauan yang terjadi pada negara, Jokowi-lah yang selalu menjadi sasaran kemarahan rakyat.

Bertahun-tahun dimarahi di depan umum, tentu bikin sebel juga. Maka kini saatnya bagi Jokowi untuk “balas dendam” giliran memarahi orang lain secara umum, dan kebetulan kali ini sasarannya adalah menteri-menterinya.

Nah, urusan besok para menterinya juga mau balas dendam dan ingin memarahi seseorang, itu biar dipikir sendiri sama menterinya.

Terakhir diperbarui pada 29 Juni 2020 oleh

Tags: bendera pdipjokowimarah
Agus Mulyadi

Agus Mulyadi

Blogger, penulis partikelir, dan juragan di @akalbuku. Host di program #MojokMentok.

Artikel Terkait

Kereta Cepat Whoosh DOSA Jokowi Paling Besar Tak Termaafkan MOJOK.CO
Esai

Whoosh Adalah Proyek Kereta Cepat yang Sudah Busuk Sebelum Mulai, Jadi Dosa Besar Jokowi yang Tidak Bisa Saya Maafkan

17 Oktober 2025
Mengelola Rasa Marah untuk Hidup yang Lebih Bahagia | Semenjana Eps. 11
Video

Mengelola Rasa Marah untuk Hidup yang Lebih Bahagia | Semenjana Eps. 11

14 April 2025
Sialnya Warga Banjarsari Solo: Dekat Rumah Jokowi, tapi Jadi Langganan Banjir Gara-gara Proyek Jokowi.MOJOK.CO
Aktual

Sialnya Warga Banjarsari Solo: Dekat Rumah Jokowi, tapi Jadi Langganan Banjir Gara-gara Proyek Jokowi

7 Maret 2025
3 Rupa Nasionalisme yang Mewarnai Indonesia Hari Ini MOJOK.CO
Esai

3 Rupa Nasionalisme yang Mewarnai Indonesia Hari Ini

26 Februari 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Destinasi Obelix Hills. MOJOK.CO

Liburan Menyenangkan di Obelix Hills Jogja, Nikmati Sunset Sambil Ngopi hingga Live Music di Akhir Pekan

8 Desember 2025
Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Perantau Aceh di Jogja Hidup Penuh Ketidakpastian, tapi Merasa Tertolong Berkat ‘Warga Bantu Warga’

10 Desember 2025
Lulus S2 dari UI, resign jadi dosen di Jakarta. MOJOK.CO

Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar

5 Desember 2025
ILUNI UI gelar konser untuk bencana Sumatra. MOJOK.CO

ILUNI UI Gelar Penggalangan Dana untuk Sumatra lewat 100 Musisi Heal Sumatra Charity Concert

6 Desember 2025
pendidikan, lulusan sarjana nganggur, sulit kerja.MOJOK.CO

Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada

5 Desember 2025
pencuri buku.MOJOK.CO

Siasat Kelompok Pencuri Buku di Jogja: Robin Hood atau Krimininal?

9 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.