Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Pojokan

Sekarang Waktu yang Paling Tepat untuk Menyesali Takdir Terlahir di Indonesia

Rizky Prasetya oleh Rizky Prasetya
15 Mei 2020
A A
Indonesia, menteri, BPJS, Pemerintah, Negara mojok.co

Indonesia, menteri, BPJS, Pemerintah, Negara mojok.co

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Tidak ada waktu paling tepat untuk menyesali takdir terlahir di Indonesia selain sekarang. Ketika kita bangun tidur, kita akan disuguhi polah ajaib para penguasa.

Saat ini adalah saat paling tepat untuk menyesali takdir terlahir di Indonesia. Semua karena tiap kita bangun tidur, ada saja kabar buruk yang berasal dari penguasa negeri ini.

Pada masa pandemi ini, hal terakhir yang orang inginkan adalah naiknya harga-harga. Sederhana saja, uang yang kita miliki tidak akan cukup untuk mencukupi kebutuhan saat pandemi ini belum terlihat titik terangnya. Baiklah, beberapa orang cukup kaya, tapi tentu saja nasib baik itu tidak dialami mayoritas orang di negara ini.

Tapi yang terjadi kemarin justru seperti ini,

Nobody:

Not even one:

Pemerintah: Tarif BPJS kembali naik dengan mengabaikan keputusan resmi Mahkamah Agung.

Mukegile.

Menaikkan tarif BPJS pada masa di mana membeli beras adalah suatu prestasi, jelas bukan solusi. Lagi pula kalau memang BPJS merugi karena ada cacat manajemen selama ini, kenapa jadi seluruh rakyat yang harus menanggungnya?

Kalau sudah begini, kesannya malah rakyat yang disuruh untuk bertanggung jawab atas ketidakbecusan orang-orang yang mengelola BPJS. Logika macam apa yang sebenarnya sedang dipakai oleh negara ini?

Kita terbangun dari tidur hanya untuk menyaksikan polah-polah ajaib penguasa yang bertindak begitu absurd.

Hari ini kita melihat para penguasa membacakan puisi. Kesan yang saya dapat dari melihat para penguasa membaca puisi tersebut berbeda. Percayalah, mahasiswa yang kuliah di jurusan sastra karena terpaksa membaca puisi jauh lebih baik dibanding para penguasa tersebut.

Beberapa saat yang lalu, muncul video klip lagu “Ora Mudik Ora Popo” yang dinyanyikan oleh Wiranto, Moeldoko, dan tokoh-tokoh lain. Lagu tersebut memberi pesan yang sama persis dengan judulnya: nggak mudik nggak apa-apa.

Padahal sebenarnya Wiranto dan kawan-kawan nggak apa-apa juga kalau nggak bikin lagu. Demi Tuhan, rakyat Indonesia bakal siap ikhlas kalau kalian semua nggak bikin lagu begituan. Bukan tugas kalian juga.

Iklan

Pada kesempatan yang lain, Menteri Agama Fachrul Razi menggelar Kegiatan Doa Kebangsaan dan Kemanusiaan bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Fachrul Rozi mengajak umat untuk mengetuk pintu langit agar Tuhan mencabut ujian.

Langkah yang sebetulnya bagus jika pemerintah memang sudah berbuat semua yang bisa dilakukan. Sayangnya, negara autopilot ini malah meminta kita semua berdamai dengan wabah. Bukan berdamai karena sudah berjuang sekuat-kuatnya, tapi emang udah di taraf bingung mau digimanain lagi.

Pada selasa, 12 Mei 2020, Moeldoko selaku Kepala Staf Kepresidenan mengakui kepada Kompas bahwa komunikasi sejumlah menteri dalam kabinet belum optimal. Masih banyak menteri yang mengeluarkan informasi yang harusnya masih didiskusikan. Pembantu Presiden juga masih ada yang belum mampu menjelaskan programnya secara jelas. Hal tersebut menciptakan mispersepsi di publik.

Pernyataan Budi Karya terkait pesawat komersial diperbolehkan untuk pebisnis adalah contoh komunikasi menteri yang tidak optimal. Karena tidak ikut dalam pembahasan dikarenakan masih dalam tahap penyembuhan, maka Budi Karya tidak tahu persis dinamika yang terjadi.

Komunikasi ruwet ini disebabkan karena tidak semua tim internal para pembantu presiden ini punya kemampuan komunikasi yang mapan. Atau singkatnya, negara diisi oleh orang-orang tidak becus.

Membaca masalah-masalah di atas yang terjadi dalam kurun waktu yang tidak terpaut jauh, saya pikir memang Indonesia ini sedang diserang dua macam pagebluk, yaitu wabah penyakit dan ketidakwarasan para penguasa.

Polah-polah ajaib itu akan jadi komedi putar di saat-saat normal. Kita akan tertawa dan membuat lelucon tentang itu. Tapi di masa sulit seperti sekarang, polah-polah ajaib para pejabat lebih tepat disebut ironi.

***

Indonesia ini begitu indah. Terumbu karang yang cantik, laut yang indah, hutan yang menyejukkan mata, dan khazanah kuliner yang membuat dunia terlihat inferior adalah hal yang membuatmu bersyukur terlahir di negara ini.

Tapi tetap saja, tidak ada gading yang tak retak. Mengambil istilah dalam game, Indonesia yang penuh potensi dan kekayaan ini kena nerf dengan diberikan penguasa yang tidak becus dan bertingkah di luar nalar agar tidak overpowered.

Penguasa-penguasa ajaib tersebut akan membuatmu merasa asing dengan kemakmuran dan kebahagiaan di dalam negara yang memberimu kemakmuran dan kebahagiaan.

Saat-saat seperti ini, ketika kita bangun tidur dan mendengar kebijakan atau polah ajaib dari penguasa, kita hanya bisa bilang, “Ah shit, here we go again”.

Tiap bangun pagi mungkin yg tdk diharapkan orang bukanlah mengetahui perkembangan buruk apalagi korona hari ini; tetapi perkembangan buruk apalagi penguasa hari ini.

— Bre Redana (@BreRedana) May 14, 2020

BACA JUGA One Piece Mungkin Ceritanya Bermasalah, tapi Naruto Jelas-jelas Sampah dan artikel menarik lainnya dari Rizky Prasetya.

Terakhir diperbarui pada 15 Mei 2020 oleh

Tags: BPJSIndonesiaMenterinegarapemerintah
Rizky Prasetya

Rizky Prasetya

Redaktur Mojok. Hobi main game dan suka nulis otomotif.

Artikel Terkait

Warteg Singapura vs Indonesia: Perbedaan Kualitas Langit-Bumi MOJOK.CO
Esai

Membandingkan Warteg di Singapura, Negara Tersehat di Dunia, dengan Indonesia: Perbedaan Kualitasnya Bagai Langit dan Bumi

22 Desember 2025
Kepesertaan BPJS Kesehatan Jawa Tengah capai 98% MOJOK.CO
Kilas

Kepesertaan BPJS Kesehatan di Jateng Capai 98,68%, Digenjot demi Bantu Masyarakat Dapat Layanan Paripurna

3 September 2025
kerja sama indonesia prancis.MOJOK.CO
Sosial

Indonesia-Prancis Teken Kerja Sama Perfilman di Candi Borobudur, Angin Segar Industri Sinema Tanah Air

29 Mei 2025
Irfan Afifi: Kalau Tidak Ada Tanda Maju, Mengapa Indonesia Tidak Pilih Mundur Saja?
Video

Irfan Afifi: Kalau Tidak Ada Tanda Maju, Mengapa Indonesia Tidak Pilih Mundur Saja?

26 Maret 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Event seni budaya jadi daya tarik lain wisata ke Kota Semarang selama libur Nataru MOJOK.CO

Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya

26 Desember 2025
Slipknot hingga Metallica Menemani Latihan Memanah hingga Menyabet Medali Emas Panahan MOJOK

Slipknot hingga Metallica Menemani Latihan Memanah hingga Menyabet Medali Emas Panahan

21 Desember 2025
Era transaksi non-tunai/pembayaran digital seperti QRIS: uang tunai ditolak, bisa ciptakan kesenjangan sosial, hingga sanksi pidana ke pelaku usaha MOJOK.CO

Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha

26 Desember 2025
Nonton Olahraga Panahan. MOJOK.CO

Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu

25 Desember 2025
Terpaksa jadi maling, buronan polisi, hingga masuk penjara karena lelah punya orang tua miskin MOJOK.CO

Terpaksa Jadi Maling-Mendekam di Penjara karena Lelah Punya Orang Tua Miskin, Sejak Kecil Hanya Bisa Ngiler ke Hidup Enak Teman Sebaya

22 Desember 2025
Jogja Macet Dosa Pemerintah, tapi Mari Salahkan Wisatawan Saja MOJOK.CO

Jogja Mulai Macet, Mari Kita Mulai Menyalahkan 7 Juta Wisatawan yang Datang Berlibur padahal Dosa Ada di Tangan Pemerintah

23 Desember 2025

Video Terbaru

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

23 Desember 2025
Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

20 Desember 2025
SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.