MOJOK.CO – Meski berbatasan langsung dengan Indonesia, tapi banyak hal yang belum kita ketahui tentang Brunei Darussalam. Terlalu sering cekcok sama Malaysia membuat kita lupa pada negara satu ini.
Brunei Darussalam adalah salah satu negara terkaya di dunia dan sultannya punya mobil buanyak banget. Dua hal itu yang sering kita ucapkan ketika berbicara tentang negara itu. Brunei juga merupakan negara yang menerapkan hukum syariah. Atmosfer konservatifnya begitu kental di sana. Bisa dibilang juga Brunei ini mirip Aceh minus ganja.
Tapi bagaimana rasanya hidup di Brunei Darussalam? Pertanyaan yang lebih tepat mungkin adalah, apakah Brunei tempat yang bagus untuk ditinggali atau dikunjungi?
Mendengar kata syariah, kita langsung menilai bahwa Brunei merupakan negara yang menerapkan hukum Islam dengan begitu ketat, dan memang begitu adanya. Bahkan ada yang berkata bahwa Brunei merupakan negara paling membosankan di dunia. Tidak banyak klub malam, hiburan terbatas, dan orangnya konservatif.
Membosankan? Tenang kawan, masih ada hal yang membuatmu kagum.
Brunei menerapkan hukum syariah, yang berarti kau tidak bisa memakai pakaian dengan bebas. Tutup belahan dadamu, gunakan pakaian yang menutup auratmu meski kau bukan muslim sekalipun. LGBT dilarang di Brunei, dan hukumannya adalah dirajam sampai mati. Lupakan ekspresi diri dan hak asasi, kalau nggak mau cari gara-gara.
Bagaimana dengan alkohol? Tentu saja dilarang. Tapi jika pengen lotse, kalian masih bisa melakukannya di rumah. Bagi nonmuslim, ada aturan yang jelas tentang konsumsi alkohol yaitu 2 liter minuman beralkohol plus 12 kaleng bir tiap 48 jam dan dikonsumsi di ruang tertutup. Untuk membeli minuman beralkohol, kamu harus membelinya di perbatasan.
Kalau di Indonesia semua orang nyalahin Jokowi atas segala ketidakberuntungan di hidupnya, di Brunei berbeda. Everybody loves their Sultan. Dengan kekayaan yang seperti nggak ada habisnya, mereka memoles diri mereka menjadi wajah Brunei bagi dunia. Kekuatannya nggak main-main. Pernikahan Pangeran William dan Kate Middleton yang diatur dengan presisi tinggi pun harus ditunda karena Sultan Brunei datengnya telat.
Kekuatan Sultan di luar negeri juga terlihat di dalam negeri. Sultan mengontrol media di Brunei dan segala beritanya adalah pesanan dari Istana. Jurnalis bekerja dengan cara menunggu pihak Istana menelepon mereka untuk membuatkan berita. Untuk menegaskan kekuatan dan kecintaan luar biasa kepada Sultan, ada orang yang dideportasi hanya karena cosplay jadi Sultan di hari Halloween. Ngelu.
Meski harga makanan relatif terjangkau, tapi untuk kebutuhan papan Brunei bukanlah negara yang menyenangkan. Harga rumah dan sewa tempat tinggal di Brunei begitu mahal, dan terkadang sewa yang mahal tidak dibarengi dengan fasilitas yang memadai.
Meski di bagian kota dan Kesultanan Brunei memang megah, tapi tidak merepresentasikan kehidupan yang sebenarnya. Brunei adalah negara terkaya nomor 5 di dunia, namun tidak tercermin dalam segi estetika kota. Meski memiliki hotel “7 bintang” pertama di dunia, tapi itu tidak ada artinya jika jarang dihuni, malah lebih mirip The Shining.
Sejumlah cerita di Quora menggambarkan rasanya hidup di Brunei Darussalam. Jika diringkas, kehidupan di sana intinya teratur, bersih, tenang, minim kriminalitas, dan… sangat tidak menantang. Pendidikan dan kesehatan gratis karena negara ini kaya tak karu-karuan berkat minyak. Apalagi jumlah penduduknya sangat sedikit, hanya 400 ribu orang atau setara dengan jumlah penduduk Kabupaten Probolinggo dan Pasuruan saja.
Akibatnya, pendapatan per kapita Indonesia dibandingkan dengan Brunei akan sangat jomplang. Pendapatan per kapita Brunei sebesar 28 ribu dolar AS, sedangkan Indonesia 4 ribu. Artinya, uang yang didapat orang Brunei dalam setahun setara dengan gaji 7 tahun orang Indonesia. Kemakmuran itu juga tergambar dari kehidupan pemimpinnya. Jika sultan Brunei dikenal punya 7.000 buah mobil koleksi, Presiden Indonesia mau beli mobil baru aja diserang banyak orang. Sekarang tahu kan kunci kesuksesan tuh bukan daftar CPNS, tapi migrasi ke Brunei.
Di balik pendapatan per kapita yang tinggi dan kekayaan Sultan yang tidak masuk akal, Brunei Darussalam tetap punya skandalnya sendiri. Adik lelaki Sultan yang bernama Jefri Bolkiah dituding menjalankan gaya hidup yang sangat tidak islami dan bahkan gemar main perempuan.
Sulit untuk bilang bahwa Brunei punya nilai untuk dikunjungi selain untuk modal ngomong “wes tau rono”. Hidup di tempat yang begitu ketat menjalankan hukum syariah dan diberangusnya kebebasan berpendapat memang tidak untuk semua orang. Tapi kalau memang sudah muak dengan segala kemiskinan dan situasi chaos saban hari di Indonesia, bisa jadi pindah ke Brunei adalah pilihan terbaik yang bisa kamu buat.
BACA JUGA Berharap Jokowi Berbuat Lebih Memang Sia-sia Belaka dan artikel menarik lainnya di POJOKAN.