Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Pojokan

Rachel Vennya: Ada Uang, Mbak Disayang

Ada uang (banyak), Rachel Vennya selalu disayang.

Yamadipati Seno oleh Yamadipati Seno
12 Desember 2021
A A
Rachel Vennya: Ada Uang, Mbak Disayang MOJOK.CO

Rachel Vennya: Ada Uang, Mbak Disayang MOJOK.CO

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Saya tidak setuju dengan pernyataan Ajeng Rizka bahwa tidak ada pelajaran dari kasus Rachel Vennya. Menurut saya ada satu pelajaran krusial.

Sebenarnya, saya sudah malam membahas Rachel Vennya. Setidaknya, Mojok sudah menayangkan 24 artikel dengan kata kunci Rachel Vennya. Baik untuk artikel dengan judul dan topik dirinya, atau sekadar menyinggung namanya di dalam badan tulisan.

Persebaran tulisannya juga beragam. Kamu bisa menemukannya di rubrik Esai, Pojokan, hingga Balbalan. Iya, nama Rachel Vennya bahkan muncul di dalam artikel sepak bola. Siapa penulisnya? Siapa lagi kalau bukan saya sendiri. Namanya saja “budak alexa”.

Oktober 2021, Ajeng Rizka, redaktur Mojok bahkan menegaskan dirinya sudah kehilangan selera menulis soal Rachel Vennya dan selebgram. Maklum, menurut Ajeng, selebgram itu dekat sekali dengan blunder. Oleh sebab itu, nggak ada pelajaran yang bisa dipetik dari sikap selebgram satu ini.

Beneran, nama Rachel terlalu dekat dengan kontroversi. Mulai dari zaman pacaran, pernikahan mewah, perceraian, sampai kasus-kasus sepele, tapi nyebelin semacam doxxing haters, ngelabrak detik forum, tas ratusan juta, dan berselisih sama klien endorsement.

Terakhir, Rachel Vennya memanipulasi dan kabur dari karantina demi party with bestie. Dia bilang kangen anak sehingga kabur dari karantina? Omong kosong. Hal ini terbukti di persidangan ketika dia mengaku menyuap petugas dengan duit Rp40 juta supaya bisa kabur dari karantina.

Seorang selebgram, menggunakan anaknya yang tidak berdosa sebagai dalih kejahatan. Setelah itu, dia membahayakan hidup teman-temannya sendiri ketika kabur dari karantina. Dosanya saja sudah combo. Namun, tetap saja, dia tidak dipenjara karena menurut hakim, dia anak yang “sopan”.

Menggelikan….

Sebenarnya, kita nggak heran ketika Rachel Vennya nggak dihukum penjara ketika kabur dari karantina. Apalagi disebut hakim sudah berkelakuan “sopan”. Namun, yang kita harapkan adalah kasus suap yang dia lakukan dihukum seberat mungkin.

Suap, korupsi, kolusi adalah borok yang tidak mungkin lagi dihilangkan dari Indonesia. Kini, berkat Rachel Vennya, seorang influencer tidak hanya jago memengaruhi konsumen, tapi juga bisa meng-influence hukum. Asal ada uang, mbak pasti disayang. Begitu?

Petugas hukum harus tahu bahwa ingatan netizen itu semakin panjang berkat dua hal. Pertama, jejak digital. Kedua, saat ini, semua hal bisa viral dengan mudah. Kalau nggak punya menejemen konten dan wording yang bagus, para penegak hukum akan bisa dengan mudah membuat kesalahan dan viral.

Netizen masih bisa dengan mudah menemukan “berita kesedihan” ketika Nenek Asyani, yang mencuri tujuh batang kayu sepanjang 15 sentimeter pernah terancam hukuman lima tahun penjara.

Untuk menyegarkan ingatan pembaca, Nenek Asyani ini memungut kayu-kayu yang dulu ditebang oleh almarhum suaminya. Namun, pihak Perhutani mengklaim kayu-kayu tersebut diambil dari lahan mereka. Maka jadi sudah, nenek renta itu diseret ke pengadilan. Bahkan Nenek Asyani sempat mohon ampun sampai berlutut di depan hakim.

Kurang sopan apa lagi Nenek Asyani?

Iklan

Ingatan akan “berita kesedihan” Nenek Asyani ini terpanggil ulang berkat dua hal di atas. Selamanya, hingga kelak kiamat datang, kasus Rachel Vennya, seorang influencer yang menyuap petugas untuk menghindari kewajibannya akan terus dikenang.

Jangan-jangan kelak ketika kiamat dan terjadi pengadilan terakhir, Rachel masih berusaha menyuap petugas akhirat demi lolos dari api penyucian? Asal berkelakuan sopan dan punya uang banyak, kan?

Sampai titik ini, saya tidak setuju dengan pernyataan Ajeng Rizka bahwa tidak ada pelajaran dari kasus Rachel Vennya. Menurut saya ada satu pelajaran krusial.

Menurut saya, uang memang nggak bisa menyelesaikan masalah. Namun, kalau uangnya banyak, masalah bisa diselesaikan secara sopan. Terutama di Indonesia, di mana hukum akan selalu tajam ke bawah, tapi impoten ke atas.

BACA JUGA Segala Kemudahan yang Menaungi Rachel Vennya dan Romantika Receh Wartawan Magang dan tulisan lainnya dari Yamadipati Seno.

Terakhir diperbarui pada 12 Desember 2021 oleh

Tags: influencerrachel vennyaselebgramsuap rachel vennya
Yamadipati Seno

Yamadipati Seno

Redaktur Mojok. Koki di @arsenalskitchen.

Artikel Terkait

Honor Influencer Puluhan Juta, Dosen 300 Ribu! Mengenaskan! MOJOK.CO
Esai

Ketika Influencer Dibayar Belasan Juta, Dosen Cuma dapat 300 Ribu? Dosen Memang Sudah Sering Ikhlas dan Terbiasa Kecewa

7 November 2025
influencer mojok.co
Kotak Suara

Capres Gandeng Influencer, padahal Belum Tentu Bisa Mengeruk Banyak Suara

12 Agustus 2023
Konten YouTube Influencer Bukan Segalanya bagi Dunia Kuliner Indonesia MOJOK.CO
Esai

Konten YouTube Influencer Bukan Segalanya bagi Dunia Kuliner Indonesia

15 April 2023
Ilustrasi media sosial (Mojok.co/Ega Fanshuri)
Pojokan

Secreto Site: Cara Gaul Berkirim Surat Kaleng 

23 Desember 2021
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Para penyandang disabilitas jebolan SLB punya kesempatan kerja setara sebagai karyawan Alfamart berkat Alfability Menyapa MOJOK.CO

Disabilitas Jebolan SLB Bisa Kerja Setara di Alfamart, Merasa Diterima dan Dihargai Potensinya

2 Desember 2025
Relawan di Sumatera Utara. MOJOK.CO

Cerita Relawan WVI Kesulitan Menembus Jalanan Sumatera Utara demi Beri Bantuan kepada Anak-anak yang Terdampak Banjir dan Longsor

3 Desember 2025
Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

30 November 2025
Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

2 Desember 2025
S3 di Bandung, Istri PNS Makassar- Derita Jungkir Balik Rumah Tangga MOJOK.CO

Jungkir Balik Kehidupan: Bapak S3 di Bandung, Istri PNS di Makassar, Sambil Merawat Bayi 18 Bulan Memaksa Kami Hidup dalam Mode Bertahan, Bukan Berkembang

1 Desember 2025
Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Tragedi Sumatra Timbulkan Trauma: “Saya Belum Pernah Lihat Gayo Lues Seporak-poranda ini bahkan Saat Tsunami Aceh”

2 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.