Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Pojokan

Penistaan yang Lebih Fana dari Sekadar Nugget Rebus

Ajeng Rizka oleh Ajeng Rizka
8 April 2020
A A
kuliner jalan parangtritis mojok.co
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Dunia kuliner melanjutkan gonjang-ganjing setelah dalgona dinilai memuakkan, sekarang nugget rebus jadi bahan ejekan. Tolong lah, lebih sopan sama makanan!

Lord Willy the Kidd kembali memicu orang-orang bertengkar gara-gara nugget rebus. Sebagian ingin misuhi keadaan karena rebusan nugget adalah penistaan makanan yang begitu menyakitkan. Kulit nugget yang bertabur tepung roti memang dimaksudkan agar kriuk setelah digoreng.

Tapi dengan kejamnya netizen bar-bar membuat nugget kena gangguan impotensi, nggak bisa keras. Apalagi kalau bukan dengan cara merebusnya bersama air, iya air. Isunya digoreng, nuggetnya direbus. Aduh, apa-apaan ini? Seolah-olah nugget diperlakukan seperti sosis yang bisa beradaptasi di dalam sup, gorengan, dan panggangan.

Stop! Saya nggak mau dengar protes kalau persoalan nugget rebus tidak layak disampaikan. Masalah penistaan seperti ini harus segera dikabarkan agar semakin banyak yang tobat dan kembali ke jalan yang benar.

Kita sudah menyaksikan tamparan luar biasa sebelum serangan nugget rebus, yaitu keberadaan geprek oreo dan kopi kecap Bango yang sungguh membuat lidah ngilu. Saya adalah orang yang terbeli dengan kenyelenehan ini dan nggak ingin mengulanginya lagi. Indra perasa saya seperti dikhianati, Lur! Sumpah, saya orang yang taat kuliner.

Bahkan ketika dalgona lagi naik daun, orang-rang nggak tahan ingin meruntuhkannya, menistanya dengan Milo bahkan Nutrisari. Coba saya tanya, apanya yang salah dengan kopi dalgona? Rasa oke, proses pembuatannya mampu melatih emosi dan kesabaran, harga nggak mahal, dan utamanya bisa mencegah orang-orang nongki di cafe di masa pembatasan sosial begini. Tapi apa yang Nutrisari dalgona dan Milo dalgona lakukan seolah ingin melakukan kudeta terhadap kesuksesan kopi enak ini.

Orang-orang ini kenapa sih nggak sopan banget sama makanan? Walau nugget rebus itu sama matangnya dengan nugget goreng, tapi, Bro, kenapa nggak ganti galantine aja sono biar fungsinya nggak murtad.

Abang-abang jualan tempura pinggir jalan juga merasa iba kalau begini. Sudah susah-susah disiapin minyak gorengnya sampai item. Udah ditusuk-tusukin juga sosis dan berbagai frozen food olahannya, eh malah kalian lebih milih nugget rebus. Nggak usah sok-sokan zero kalori gitu deh, kalau ketemu artabak juga goyah iman kelen.

Biar adil saya mau mengurutkan daftar dosa kuliner, sebuah daftar penghianatan yang sungguh fana dan penuh tipu daya.

  1. Nugget rebus
  2. Geprek Oreo
  3. Kopi kecap Bango
  4. Nutrisari dalgona
  5. Donat Indomie
  6. Martabak manis + nasi
  7. Indomie goreng boba
  8. Kue tart Indomie
  9. Es lilin Indomie
  10. Oreo goreng
  11. Pizza kiwi
  12. Dst. dst..

Daftar tersebut akan terus bertambah seiring makin kreatifnya manusia dalam memuaskan hasrat indra perasa. Makanya jalan yang ditempuh suka ngawur.

Saya nggak memaksa kalian buat bertobat dari segala gimik makanan ini ya. Saya cuma pengin kalian sadar. Mencari rasa yang enak untuk memuaskan lidah nggak harus dengan kawin silang. Coba gadoin Royco, lidah kalian pasti udah kelojotan karena enak. Simpel bukan?

Teruntuk pencinta nugget rebus, silakan kalian introspeksi diri. Ketahuilah kalian berada pada titik nadir penistaan fana terhadap dunia kuliner. Gimana Chef Arnold dan Chef Juna nggak seseunggukan kalau lihat lini masa medso?. Perasaan mereka pasti tercabik-cabik. 🙁

BACA JUGA Pengalaman Saya Wisata Kuliner yang Murah, Tak Perlu Keluar Rumah, dan Tanpa Bantuan Ojol atau artikel lainnya di POJOKAN.

Terakhir diperbarui pada 8 April 2020 oleh

Tags: Kulinernugget rebuspenistaan makanan
Ajeng Rizka

Ajeng Rizka

Penulis, penonton, dan buruh media.

Artikel Terkait

Gara-gara Kakek dari India, buka nasi biryani MOJOK.CO
Kuliner

Gara-gara Kakek dari India, Suami Istri Buka Rumah Makan Nasi Biryani di Jogja

9 September 2025
3 Dosa Penjual Gudeg yang Merusak Rasa dan Bikin Wisatawan Kapok Kulineran di Jogja Mojok.co
Pojokan

3 Dosa Penjual Gudeg yang Merusak Rasa dan Bikin Wisatawan Kapok Kulineran di Jogja

18 Agustus 2025
Tongseng enthog Pak Badi Kudus, kuliner enak dari Kudus.
Kuliner

Tongseng Enthog Pak Badi Kudus, Kuliner Warisan Bapak untuk Anak yang Suka Touring

13 Mei 2025
Menjemput Rezeki Subuh di Masjid Al Aqsha Klaten.MOJOK.CO
Ragam

Menjemput Rezeki Subuh di Masjid Al Aqsha Klaten

23 Desember 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Safari Christmas Joy jadi program spesial Solo Safari di masa liburan Natal dan Tahun Baru (libur Nataru) MOJOK.CO

Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi

20 Desember 2025
Atlet pencak silat asal Kota Semarang, Tito Hendra Septa Kurnia Wijaya, raih medali emas di SEA Games 2025 Thailand MOJOK.CO

Menguatkan Pembinaan Pencak Silat di Semarang, Karena Olahraga Ini Bisa Harumkan Indonesia di Kancah Internasional

22 Desember 2025
Elang Jawa terbang bebas di Gunung Gede Pangrango, tapi masih berada dalam ancaman MOJOK.CO

Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka

19 Desember 2025
Gedung Sarekat Islam, saksi sejarah dan merwah Semarang sebagai Kota Pergerakan MOJOK.CO

Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik

20 Desember 2025
Olahraga panahan di MLARC Kudus. MOJOK.CO

Regenerasi Atlet Panahan Terancam Mandek di Ajang Internasional, Legenda “3 Srikandi” Yakin Masih Ada Harapan

23 Desember 2025
Anugerah Wanita Puspakarya 2025, penghargaan untuk perempuan hebat dan inspiratif Kota Semarang MOJOK.CO

10 Perempuan Inspiratif Semarang yang Beri Kontribusi dan Dampak Nyata, Generasi ke-4 Sido Muncul hingga Penari Tradisional Tertua

23 Desember 2025

Video Terbaru

Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

20 Desember 2025
SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.