Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Pojokan

Pemerintah Tak Perlu Memotong Gaji Ke-13 dan THR Hanya untuk Menolong Negara

Rizky Prasetya oleh Rizky Prasetya
7 April 2020
A A
THR. gaji ke-13, ASN, pemerintah, virus corona mojok.co

THR. gaji ke-13, ASN, pemerintah, virus corona mojok.co

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Pemerintah membuat keputusan yang dirasa penting untuk mengatasi beban ekonomi negara. Salah satunya adalah, memotong gaji ke-13 dan THR atau menunda penyalurannya untuk para ASN.

Beban ekonomi yang ditanggung negara akibat wabah corona membuat banyak anggaran dialihkan untuk mengatasinya. Pemerintah membuat keputusan yang dirasa penting, seperti penggratisan listrik, menambah anggaran untuk kartu prakerja, keringanan pembayaran kredit, dan kebijakan yang lainnya.

Nah salah satu yang menuai pro dan kontra adalah ini: memotong gaji ke-13 dan THR atau menunda penyalurannya untuk ASN.

Keputusan ini dipertimbangkan oleh pemerintah karena angka yang akan dikucurkan untuk gaji ke-13 dan THR ini besar, yaitu sekitar 40 triliun rupiah. Langkah ekstrem ini lebih baik tidak diambil, wis percoyo wae karo aku.

Meski langkah itu dibilang salah satu langkah menyelamatkan negara, tapi percayalah ASN nggak perlu jadi martir. Langkah terbaik yang bisa diambil negara adalah dengan tetap memberi gaji ke-13 dan THR kepada ASN plus tanpa embel-embel penundaan.

Kenapa seperti itu?

Begini. Pegawai negeri, PNS atau ASN, apapun sebutannya, yang di tingkat bawah butuh uang gaji ke-13 dan THR untuk menyambung hidup. Jangan pikir uang itu nanti untuk membelikan baju anak atau foya-foya. Masalah bisa makan atau tidak itu jauh lebih penting dibanding mikir sandang.

Tanpa gaji ke-13 dan THR, para ASN merasakan beban yang berlipat ganda. Hidup memang penuh perjudian dan kesulitan, tapi negara tidak usah ikut-ikut nambahi beban. Lagian kalau memang ini disebut sebagai langkah penyelamatan negara, kenapa nggak gaji para petinggi negara macam DPR, Menteri, dan petinggi lainnya saja yang dipotong? Seperti saran fraksi PPP di DPR tempo lalu.

Masalah kalian kan bingung mau makan apa, bukan bingung bisa makan atau tidak, iya kan?

Lagian, gaji ke-13 dan THR yang turun bisa digunakan untuk dibelanjakan kembali. Perputaran uang, terutama di roda bawah bagus untuk dinamika pasar. Dengan uang yang terus berputar dan kegiatan ekonomi yang terus berjalan akan membuat banyak pihak terbantu. Tingkat kerugian yang diterima oleh pelaku industri dan ekonomi bisa ditekan ke titik terendah.

Yang penting adalah, tetap memberi gaji ke 13 dan THR kepada para ASN bisa ditiru oleh perusahaan swasta. Jika para ASN tidak diberikan gaji ke-13 dan THR, bukan tidak mungkin perusahaan swasta akan mengikuti langkah yang sama. Nah loh, jika langkah tersebut diikuti, dampaknya tidak hanya dirasakan oleh ASN nantinya.

Negara yang dihantam dari berbagai sisi namun tetap memenuhi hak rakyatnya adalah contoh terbaik bahwa pada situasi terburuk sekali pun, kita tetap bisa menempatkan kemanusiaan di urutan pertama.

Beban ekonomi yang harus ditanggung negara tidak bisa dijadikan alasan untuk tidak memenuhi hak rakyatnya. Kalau sampai diberlakukan, ASN adalah pihak yang paling menderita. Masih banyak anggaran kurang mendesak yang bisa dipotong untuk membuat negara tidak terlalu rugi, bukan menjadikan ASN sebagai martir lalu dikenang dengan puja-puji.

BACA JUGA Wabah Corona Belum Terkontrol, Sebaiknya UKT Semester Depan Gratis dan artikel menarik lainnya dari Rizky Prasetya.

Terakhir diperbarui pada 7 April 2020 oleh

Tags: gaji ke 13pemerintahthrvirus corona
Rizky Prasetya

Rizky Prasetya

Redaktur Mojok. Hobi main game dan suka nulis otomotif.

Artikel Terkait

THR ludes, libur lebaran selesai, sementara gajian masih lama. Kembali ke perantauan dengan penuh keprihatinan MOJOK.CO
Ragam

THR Ludes sementara Gajian Masih Lama, Kembali ke Perantauan dengan Nelangsa dan Hidup dalam Keprihatinan

6 April 2025
SOBSI dan Kisah Perjuangan Buruh Mendapatan THR
Video

SOBSI dan Kisah Perjuangan Buruh Mendapatan THR

5 April 2025
Ormas palak THR ke pedagang: cemburu gara-gara elite pamer kemewahan MOJOK.CO
Ragam

Mengapa Ormas Palak THR: Kerja Tak Menentu, Dibuat Cemburu Para Elite yang Pamer Hidup Mewah

29 Maret 2025
Keluh kesah orang yang kerja matia-matian, tapi uang malah ludes buat THR lebaran MOJOK.CO
Ragam

Membenci Tradisi Bagi-bagi THR: Kerja Mati-matian tapi Rela Gaji Ludes buat THR, Malah Dihujat Saudara Tak Tahu Diri

28 Maret 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Wali Kota Semarang uji coba teknologi bola GPS untuk mitigasi banjir Semarang MOJOK.CO

Bola GPS Jadi Teknologi Mitigasi Sumbatan Air Penyebab Banjir di Simpang Lima Semarang

13 Desember 2025
Teknisi dealer Yamaha asal Sumatera Utara, Robet B Simanullang ukir prestasi di ajang dunia WTGP 2025 MOJOK.CO

Cerita Robet: Teknisi Yamaha Indonesia Ukir Prestasi di Ajang Dunia usai Adu Skill vs Teknisi Berbagai Negara

16 Desember 2025
UMP Jogja bikin miris, mending kerja di Jakarta. MOJOK.CO

Menyesal Kerja di Jogja dengan Gaji yang Nggak Sesuai UMP, Pilih ke Jakarta meski Kerjanya “Hectic”. Toh, Sama-sama Mahal

17 Desember 2025
Peringatan Hari Monyet Ekor Panjang Sedunia di Jogja. MOJOK.CO

Pilu di Balik Atraksi Topeng Monyet Ekor Panjang, Hari-hari Diburu, Disiksa, hingga Terancam Punah

15 Desember 2025
Elang Jawa terbang bebas di Gunung Gede Pangrango, tapi masih berada dalam ancaman MOJOK.CO

Elang Jawa Terbang Bebas di Gunung Gede Pangrango, Tapi Masih Berada dalam Ancaman

13 Desember 2025
Mitos kerukunan di desa bikin warga desa ingin merantau jauh dan hidup individualistik di perantauan demi hidup tenang MOJOK.CO

Mitos Kerukunan dan Hidup Ayem di Desa: Aslinya Penuh Kepalsuan, Baik di Depan tapi Busuk di Belakang

11 Desember 2025

Video Terbaru

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025
Perjalanan Aswin Menemukan Burung Unta: Dari Hidup Serabutan hingga Membangun Mahaswin Farm

Perjalanan Aswin Menemukan Burung Unta: Dari Hidup Serabutan hingga Membangun Mahaswin Farm

10 Desember 2025
Sirno Ilang Rasaning Rat: Ketika Sengkalan 00 Menjadi Nyata

Sirno Ilang Rasaning Rat: Ketika Sengkalan 00 Menjadi Nyata

6 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.