Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Pojokan

Para Kutu Loncat di Kubu Jokowi dan Prabowo, Dulu Teman Kini Lawan

Redaksi oleh Redaksi
9 November 2018
A A
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Tidak ada yang pasti dalam politik, termasuk orang-orang di dalamnya. Jadi, tak perlu kaget jika ada kutu loncat di kubu Jokowi maupun Prabowo.

Politik memang bukanlah sesuatu yang pasti. Semua dapat menjadi teman jika ada kesempatan, lantas menjadi lawan jika sudah tidak ada kesempatan. Seperti sebuah istilah yang terkenal itu, “Tidak ada kawan abadi, yang ada hanyalah kepentingan abadi.”

Maka tidak mengherankan jika seorang politisi kemudian memutuskan untuk menjadi seorang kutu loncat. Biar apa? Biar hidupnya tetap kaya raya. Tentu saja supaya hidupnya dapat bermanfaat di tempat yang semestinya. Pasalnya, kalau tidak di tempat yang tepat, yang ada justru potensi yang dimiliki tidak keluar dengan optimal. Betul, kan?

Nah, dalam suasana politik yang sedang panas ini, kutu loncat tidak hanya ada di salah satu kubu saja, loh. Namun juga ada di kedua belah kubu. Supaya kita semua tahu dan mungkin pengin berhati-hati dengan para tokoh ini, tenang saja, Mojok Institute akan membongkarnya untuk kalian semua. Sesuatu yang terlihat jelas kan lebih enak untuk dibaca. Iya, nggak?

Oke, kita mulai dari kubu petahana. Pasangan calon dengan nomor urut 02, Jokowi-Ma’ruf Amin. Di kubu ini, ada beberapa nama yang menjadi kutu loncat, diantaranya:

1. Hary Tanoe

Hary Tanoesoedibjo, seorang pengusaha muda yang masuk politik sejak Oktober 2011 ini, diketahui sudah beberapa kali pindah partai. Hary Tanoe ini tipe orang yang pergi jika ada masalah yang menghampiri. Jadi, ketika tidak cocok dengan satu partai, ia memilih keluar. Karena dia kaya, tentu saja mudah jika pada akhirnya sekarang dia  memilih bikin partai sendiri. Mungkin biar dia bisa stay dan belajar setia.

Awalnya, ia bergabung dengan NasDem-nya Surya Paloh, kemudian berpindah dan merapat ke Wiranto dengan Partai Hanura-nya. Namun ia memilih bercerai dari Wiranto, sebab Wiranto lebih memilih bergabung dengan Jokowi dalam Pilpres 2014. Lantas ia bikin partai sendiri yakni Perindo. Meski tidak mau mengakui secara lantang, namun suara Perindo memang lari ke Prabowo pada Pilpres 2014. Kini, dalam Pilpres 2019, ia mengalihkan suaranya untuk Jokowi.

2. Romahurmuziy

Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Romahurmuziy atau yang akrab disapa Gus Romy ini pada Pilpres 2014 menjabat sebagai Wakil Ketua Bidang Strategi Tim Pemenangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Namun dalam Pilpres 2019 saat ini, sangat jelas kepada siapa pilihannya berlabuh. Gus Romy memutuskan partainya berkoalisi dengan pasangan petahana Jokowi-Ma’ruf Amin.

3. Tuan Guru Bajang

Gubernur Nusa Tenggara Barat, TGB Zainul Majdi ini secara blak-blakan mengeluarkan pernyataan dukungannya terhadap Jokowi dan mengungkapkan mendukung Jokowi dua periode. Pernyataannya tersebut sempat membuat syok banyak pihak, sebab sebelumnya ia menjabat sebagai Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat dan Demokrat dengan jelas memberikan dukungan kepada Prabowo. Selain itu, pada Pilpres 2014, dirinya justru menjabat sebagai ketua pemenangan Prabowo-Hatta di NTB.

4. Ali Mochtar Ngabalin

Pada Pilpres 2014, Ngabalin memang menjabat sebagai anggota tim sukses pemenangan pasangan Prabowo-Hatta. Ngabalin pernah menggugat hasil Pilpres 2014 di Mahkamah Konstitusi. Bahkan ia pernah membuat statemen dukungan dengan kalimat yang terdengar sangat heroik, “Kita mendesak Allah berpihak pada kebenaran, berpihak pada Prabowo-Hatta Rajasa.” Namun tahun demi tahun berlalu, setahun menjelang Pilpres 2019, Jokowi mengangkat Ngabalin sebagai Tenaga Ahli Utama Kedeputian IV Kantor Staf Presiden. Sungguh baik sekali.

5. Yusril Ihza Mahendra

Pengacara kondang, Yusril Ihza Mahendra kini menjadi penasihat hukum pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin. Ketua Umum Partai Bulan Bintang ini, sebelumnya pernah menjadi ahli dalam gugatan Prabowo-Hatta Rajasa kepada KPU mengenai hasil Pilpres 2014 di Mahkamah Konstitusi. Bahkan Yusril, sebelumnya juga menjadi tim kuasa hukum HTI. Di mana Jokowi justru bikin aturan tentang pelarangan HTI ini.

 

Selanjutnya, kita bahas para kutu loncat dari pasangan calon nomor urut 01, Prabowo-Sandiaga Uno. Dari koalisi Adil dan Makmur ini, ada beberapa nama yang menjadi kutu loncat, diantaranya:

1. Anies Baswedan

Pada Pilpres 2014, Anies Baswedan memutuskan untuk mendukung Jokowi sebagai presiden. Ketika itu ia menjadi juru bicara dan anggota tim kampanye pasangan Jokowi-Kalla. Berkat jasanya ini, dalam pemerintahan Jokowi, Anies didaulat menjadi Menteri Pendidikan. Namun tidak berselang lama, ia dipecat yang menurut rumornya, karena ia tidak memenuhi target Jokowi. Setelah itu, ia berlabuh ke Gerindra dan dicalonkan sebagai Gubernur DKI. Anies yang pernah berseberangan dengan Prabowo, menjadi Gubernur dari koalisi PKS-Gerindra.

Iklan

2. Ferry M. Baldan

Ferry Mursyidan Baldan merupakan mantan Menteri Agraria dan Tata Ruang di Kabinet Kerja Jokowi. Namun kini ia bergabung dengan tim pemenangan Prabowo-Sandiaga Uno. Setelah ia bergabung dengan tim pemenangan tersebut, ia pun mengaku sudah tidak aktif lagi di Partai NasDem—partai yang saat ini mendukung Jokowi-Ma’ruf Amin.

3. Sudirman Said

Pada pemerintah Jokowi-Kalla, Sudirman Said menjabat sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, namun hanya sekitar 2 tahun menjabat ia juga direshuffle. Lalu, pada Pemilihan Umum Gubernur Jawa Tengah, ia mencalonkan diri sebagai gubernur Jawa Tengah. Setelah itu, untuk Pilpres 2019, ia bergabung dengan koalisi Prabowo-Sandiaga Uno dan masuk menjadi tim sukses pasangan Prabowo-Sandiaga Uno.

4. Rizal Ramli

Politikus sekaligus pakar ekonomi Rizal Ramli, pernah menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Indonesia pada era pemerintahan Jokowi-Kalla. Namun hanya berselang setahun, ia juga direshuffle oleh Jokowi. Meski tidak pernah menyebutkan secara langsung, namun secara tersirat Rizal Ramli telah menjatuhkan dukungannya pada Prabowo-Sandiaga pada Pilpres mendatang. Kehadirannya untuk koalisi Prabowo ini, menjadi angin segar untuk penguatan dalam sektor ekonomi nanti.

5. Ferdinand Hutahean

Ferdinand Hutahean merupakan salah seorang tim sukses Jokowi-Kalla pada Pilpres 2014. Menurut kabar yang beredar, karena tidak dipilih menjadi komisaris, akhirnya ia memilih menjadi Juru Bicara Partai Demokrat. Lantas, ia menjadi salah satu politisi yang sering memberikan kritikannya kepada Pemerintahan Jokowi. Karena Partai Demokrat memilih berkoalisi dengan Prabowo, maka Ferdinand pun turut mendukung Prabowo-Sandiaga untuk Pemilu 2019 mendatang.

Melihat rekam jejak beberapa tokoh di atas, maka jelas sudah bahwa kepastian dalam sebuah politik adalah ketidakpastian itu sendiri, mengingat hidayah bisa datang kapan pun dan pada siapa pun. Maka ingatlah wahai yang sekarang ngotot-ngototan dukung salah satu calon: besok ketika bangun pagi, mereka, atau justru kita, bisa dibolak-balik pikirannya. Jadi cukupkan saja segala ngotot-ngototan itu. (A/L)

gardamaya

Terakhir diperbarui pada 9 November 2018 oleh

Tags: Kubu Jokowikubu Prabowokutu loncatPilpres 2018
Redaksi

Redaksi

Artikel Terkait

Pojokan

Cara Mengkritik Jokowi Tanpa Takut Disebut sebagai Kampret

10 November 2018
Moknyus

Begini Salah Satu Strategi Jokowi Mengalahkan Prabowo di Pilpres 2019 Nanti

20 September 2018
jokowi
Moknyus

Timses Jokowi Atur Pertemuan dengan Kubu Prabowo Agar Damai, Fahri Hamzah: Itu Mustahil

6 September 2018
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Atlet pencak silat asal Kota Semarang, Tito Hendra Septa Kurnia Wijaya, raih medali emas di SEA Games 2025 Thailand MOJOK.CO

Menguatkan Pembinaan Pencak Silat di Semarang, Karena Olahraga Ini Bisa Harumkan Indonesia di Kancah Internasional

22 Desember 2025
Gedung Sarekat Islam, saksi sejarah dan merwah Semarang sebagai Kota Pergerakan MOJOK.CO

Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik

20 Desember 2025
ugm.mojok.co

UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar

20 Desember 2025
Pamong cerita di Borobudur ikuti pelatihan hospitality. MOJOK.CO

Kemampuan Wajib yang Dimiliki Pamong Cerita agar Pengalaman Wisatawan Jadi Bermakna

16 Desember 2025
Menteri Kebudayaan Fadli Zon dan Wali Kota Agustina Wilujeng ajak anak muda mengenal sejarah Kota Semarang lewat kartu pos MOJOK.CO

Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang

20 Desember 2025
Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat "Suami" bahkan "Nyawa" Mojok.co

Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”

19 Desember 2025

Video Terbaru

Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

20 Desember 2025
SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.