Polemik “Tampang Boyolali” yang mencuat beberapa waktu yang lalu dan sempat bikin heboh jagad politik Indonesia diakui atau tidak memang membawa dampak yang cukup besar bagi banyak pihak.
Prabowo sebagai si empunya pernyataan mungkin memang hanya bercanda soal pernyataannya, akan tetapi, bagaimanapun juga, ada banyak pihak yang tidak mentolelir candaan yang ia katakan.
Nah, bersama Mojok institute, saya mencoba menyusun pihak-pihak yang diuntungkan dan dirugikan atas kisruh “Tampang Boyolali” tersebut. Silakan disimak.
DIRUGIKAN
Kubu Koalisi Indonesia Adil Makmur
Insiden “Tampang Boyolali” tak bisa dibantah tentu merugikan kubu koalisi Indonesia Adil Makmur. Pernyataan Prabowo tersebut banyak digunakan untuk menyerang Prabowo, yang mau tak mau juga ikut menyasar pada partai-partai yang ikut mengusungnya di Pilpres mendatang.
“Belum jadi presiden aja kerjaannya sudah menghina warga daerah, apalagi kalau sudah jadi presiden. Hanya partai tak bermutu yang mau mengusung orang seperti itu,” mungkin begitu kira-kira serangan yang muncul.
Caleg-caleg dari Partai Gerindra
Pernyataan Prabowo tentang tampang Boyolali mau tak mau pasti bakal berdampak pada elektabilitas caleg-caleg yang akan maju di Pileg Anggota DPRD Boyolali dari partai Gerindra.
Di Pileg mendatang, setidaknya ada 27 caleg dari partai Gerindra yang bakal bertarung memperebutkan suara di 5 dapil di Boyolali.
Tugas 27 caleg yang memang sudah berat karena harus bertarung di kandang Banteng (merangkap kandang sapi juga), bakal bertambah berat karena pernyataan ketua umum mereka membuat banyak orang Boyolali antipati pada partai yang mengusung mereka.
Prabowo
Masih perlu penjelasan?
DIUNTUNGKAN
Cebong (baik yang garis lembek maupun garis keras)
Cebong selalu butuh materi gorengan isu demi mempertahankan status kecebongannya. Dan “Tampang Boyolali” tentu saja adalah isu yang sangat renyah untuk digoreng.
Kapan lagi bisa punya bahan untuk menyerang kubu Prabowo yang kebetulan diproduksi oleh Prabowo sendiri?
Putra asli daerah Boyolali yang Berprestasi
Isu “Tampang Boyolali” menjadi momentum yang bagus bagi banyak putra-putri daerah asli Boyolali yang punya prestasi yang membanggakan. Mereka yang selama ini jarang di-eksplore atau diliput media jadi punya panggung untuk memamerkan kesuksesan, keberhasilan, dan prestasi mereka.
Jokowi dan Ma’ruf Amin
Sentimen buruk warga Boyolali pada Prabowo tentu saja menguntungkan bagi pasangan Capres-Cawapres Jokowi dan Ma’ruf Amin, sebab banyak orang yang tadinya mungkin berencana memilih Prabowo, namun kemudian beralih memilih Jokowi.
Saking diuntungkannya Jokowi dan Ma’ruf Amin, sampai-sampai muncul kelakar lucu soal hal ini: “Prabowo adalah juru kampanye terbaik bagi Jokowi. Ia berpidato 80 menit di depan warga Boyolali, dan sukses membuat 80% warga Boyolali menentukan pilihan untuk mencoblos Jokowi.”
Penjual Kain
Minggu, 4 November 2018 kemarin, ribuan warga turun ke jalan dalam aksi memprotes Prabowo. Aneka spanduk kecaman dibawa oleh segenap warga yang ikut turun dalam aksi. Baik kecaman bernada serius, maupun yang sedikit ada nuansa gojeknya. “Prabowo Marai Misuh”, “Prabowo Harus Minta Maaf”, “Boyolali Anti Prabowo”, sampai “Ojo Nggugah Sapi Ndekem”
Aneka kecaman tersebut banyak ditulis menggunakan pilox di atas spanduk dari kain putih. Entah tak terhitung berapa spanduk yang dibawa oleh para warga yang ikut aksi.
Banyaknya spanduk tersebut tentu saja menjadi keuntungan tersendiri bagi para penjual kain. Semakin banyak massa yang ikut aksi, semakin banyak kain yang laku.
Mojok.co
Masih butuh penjelasan?